Diagnosis Rohani

Jumat, 29 April 2022

Baca: Yeremia 44:16-18,20-23

44:16 “Mengenai apa yang kaukatakan demi nama Allah kepada kami itu, kami tidak akan mendengarkan engkau,

44:17 tetapi kami akan terus melakukan segala apa yang kami ucapkan, yakni membakar korban kepada ratu sorga dan mempersembahkan korban curahan kepadanya seperti telah kami lakukan, kami sendiri dan nenek moyang kami dan raja-raja kami dan pemuka-pemuka kami di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem. Pada waktu itu kami mempunyai cukup makanan; kami merasa bahagia dan tidak mengalami penderitaan.

44:18 Tetapi sejak kami berhenti membakar korban dan mempersembahkan korban curahan kepada ratu sorga, maka kami kekurangan segala-galanya dan kami dihabiskan oleh pedang dan kelaparan.”

44:20 Sesudah itu berkatalah Yeremia kepada segenap rakyat itu, kepada laki-laki dan perempuan dan kepada semua orang yang telah memberi jawab kepadanya itu, katanya:

44:21 “Justru korban yang dibakar di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem oleh kamu sendiri, oleh nenek moyangmu, oleh raja-rajamu, oleh pemuka-pemukamu dan oleh rakyat negeri, tidakkah itu yang diingat TUHAN dan yang diperhatikan-Nya?

44:22 TUHAN tidak tahan lagi melihat perbuatan-perbuatanmu yang jahat dan kejijikan yang kamu lakukan; oleh karena itu negerimupun telah menjadi reruntuhan, kengerian dan kutuk tanpa penduduk, seperti yang ternyata sekarang ini.

44:23 Kamu telah membakar korban dan kamu telah berdosa kepada TUHAN, tidak mendengarkan suara TUHAN dan tidak mengikuti Taurat-Nya, ketetapan-Nya dan peraturan-Nya, itulah sebabnya malapetaka ini menimpa kamu, seperti yang ternyata sekarang ini.”

Mengenai apa yang kaukatakan demi nama Allah kepada kami itu, kami tidak akan mendengarkan engkau. —Yeremia 44:16

Kemoterapi sempat membuat tumor pankreas ayah mertua saya mengecil, tetapi hanya sementara. Ketika tumor itu kembali membesar, beliau harus mengambil keputusan yang sangat menentukan hidup dan matinya. Ia bertanya kepada dokter, “Apakah sebaiknya saya meneruskan kemoterapi ini atau mencoba cara lain, barangkali obat atau radiasi lain?”

Rakyat Yehuda memiliki pertanyaan hidup dan mati yang mirip dengan itu. Setelah lelah akibat perang dan bencana kelaparan, umat Allah bertanya-tanya apakah masalah mereka timbul karena terlalu banyak atau malah kurang berbakti kepada berhala. Mereka menyimpulkan bahwa mereka harus memberikan lebih banyak persembahan kepada berhala-berhala dan melihat apakah mereka akan terlindungi dan dijadikan makmur (Yer. 44:17).

Nabi Yeremia menyatakan bahwa mereka telah salah mendiagnosis keadaan mereka sendiri. Masalah mereka bukanlah kurangnya penyembahan kepada berhala; melainkan karena menyembah berhala itu sendiri. Namun, mereka memberi tahu Nabi Yeremia, “Mengenai apa yang kaukatakan demi nama Allah kepada kami itu, kami tidak akan mendengarkan engkau” (ay.16). Yeremia pun menjawab, “Kamu telah membakar korban dan kamu telah berdosa kepada Tuhan, tidak mendengarkan suara Tuhan dan tidak mengikuti Taurat-Nya, ketetapan-Nya dan peraturan-Nya, itulah sebabnya malapetaka ini menimpa kamu” (ay.23).

Seperti Yehuda, kita mungkin tergoda untuk semakin menikmati pilihan-pilihan berdosa yang sudah menjerumuskan kita dalam masalah. Masalah dengan orang lain? Kita memilih semakin acuh tak acuh. Masalah keuangan? Kita menghambur-hamburkan uang demi kesenangan. Disingkirkan? Kita bertekad untuk membalasnya. Namun, segala berhala yang punya andil dalam masalah itu tidak sanggup menyelamatkan kita. Hanya Yesus yang sanggup menopang kita melewati kesulitan saat kita berpaling kepada-Nya. —Mike Wittmer

WAWASAN
Dalam Yeremia 44:1-14, Allah mengirimkan pesan langsung melalui Nabi Yeremia kepada para pengungsi Yahudi yang tetap pergi ke Mesir meski jelas-jelas dilarang oleh-Nya (lihat 42:7-22). Di sana, mereka “membakar korban kepada allah lain di tanah Mesir” (44:8), perilaku yang mendatangkan peringatan tegas dari Allah (ay.8-14). Namun, mereka tidak mengindahkan peringatan itu sambil terus menentang Allah dengan tetap menyembah “ratu sorga” (ay.17-19, kemungkinan Ishtar) dan dewa-dewa lainnya. Di permukaan tampaknya misi Yeremia gagal. Pertentangan terhadap pesannya sangat besar, tetapi sang nabi tetap setia kepada Allah. —Tim Gustafson

Diagnosis Rohani

Masalah pribadi apa yang pernah membuat kamu tersandung? Bagaimana kamu tergoda untuk menanggapinya dengan cara berdosa? Menurut kamu, apa yang Yesus ingin kamu lakukan?

Tuhan, lebih baik aku gagal bersama-Mu daripada berhasil tanpa-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Raja-raja 6-7; Lukas 20:27-47

Bagikan Konten Ini
27 replies
  1. dumora
    dumora says:

    amin, hanya Yesus yang sanggup menopang saya dalam melewati kesulitan. ajar dan mampukan saya Yesus untuk menjadi pelaku firman

  2. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami,sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari penyakit ini serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana Kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *