Bernyanyi Lagi

Rabu, 27 April 2022

Baca: Zefanya 3:14-20

3:14 Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bertempik-soraklah, hai Israel! Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem!

3:15 TUHAN telah menyingkirkan hukuman yang jatuh atasmu, telah menebas binasa musuhmu. Raja Israel, yakni TUHAN, ada di antaramu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi.

3:16 Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.

3:17 TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,

3:18 seperti pada hari pertemuan raya.” “Aku akan mengangkat malapetaka dari padamu, sehingga oleh karenanya engkau tidak lagi menanggung cela.

3:19 Sesungguhnya pada waktu itu Aku akan bertindak terhadap segala penindasmu, tetapi Aku akan menyelamatkan yang pincang, mengumpulkan yang terpencar dan akan membuat mereka yang mendapat malu menjadi kepujian dan kenamaan di seluruh bumi.

3:20 Pada waktu itu Aku akan membawa kamu pulang, yakni pada waktu Aku mengumpulkan kamu, sebab Aku mau membuat kamu menjadi kenamaan dan kepujian di antara segala bangsa di bumi dengan memulihkan keadaanmu di depan mata mereka,” firman TUHAN.

Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bertempik-soraklah, hai Israel! —Zefanya 3:14

Burung pemakan madu dari Australia sedang mengalami masalah—mereka tidak lagi berkicau. Meski pernah populasinya berlimpah, sekarang jumlah spesies ini hanya tersisa tiga ratus ekor. Karena hanya bisa belajar dari segelintir saja, para pejantan menjadi lupa pada kicauan unik mereka dan gagal memikat para betina.

Bersyukur para konservasionis menemukan cara untuk menyelamatkan burung pemakan madu ini—dengan bernyanyi untuk mereka. Lebih tepatnya, memutar rekaman kicauan burung pemakan madu lain agar mereka dapat mempelajari kembali nyanyian hati mereka. Begitu para pejantan dapat bernyanyi dan memikat para betina, spesies ini diharapkan akan kembali berkembang biak.

Nabi Zefanya bertanggung jawab menyampaikan pesan kepada suatu bangsa yang berada dalam kesulitan. Ia menyatakan bahwa penghakiman Allah akan datang karena begitu banyaknya kebobrokan di antara mereka (Zef. 3:1-8). Ketika hal itu sungguh terjadi melalui penawanan dan pembuangan, orang-orang juga kehilangan nyanyian mereka (Mzm. 137:4). Namun, Zefanya diberi penglihatan mengenai suatu waktu setelah penghakiman, ketika Allah datang kepada orang-orang yang hancur ini, mengampuni dosa-dosa mereka, dan bernyanyi untuk mereka: “[Allah] bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,” (Zef. 3:17). Hasilnya, nyanyian hati umat pun dipulihkan (ay.14).

Kita pun dapat kehilangan nyanyian sukacita hati kita karena ketidaktaatan atau cobaan hidup. Namun ada Suara yang bersorak-sorai dengan menyanyikan lagu pengampunan dan kasih bagi kita. Marilah mendengarkan lagunya-Nya dan ikut bernyanyi bersama-Nya. —SHERIDAN VOYSEY

WAWASAN
Zefanya, nama yang berarti “Yahweh bersembunyi,” adalah salah seorang dari dua belas nabi kecil dalam Alkitab. Ia melayani Yehuda dalam zaman Yosia (640-609 SM; Zefanya 1:1), seorang raja Yehuda yang reformis (2 Raja-Raja 22-23; 2 Tawarikh 34-35). Sebagai canggah/keturunan kelima dari Raja Hizkia yang saleh, Zefanya merupakan bagian dari keluarga kerajaan dan mungkin kerabat jauh dari Raja Yosia yang sedang memerintah. Seperti banyak nabi Allah, Zefanya menubuatkan “hari TUHAN” yang akan datang (Zefanya 1:7), “hari kemarahan [Allah]” (ay.15 BIS) ketika Allah akan mengakhiri sejarah manusia dengan “menyapu bersih segala-galanya dari atas muka bumi” (ay.2). Zefanya menyatakan Allah sebagai Hakim yang berdaulat atas sejarah dan bangsa-bangsa (1:2-3,7; 2:4-15; 3:6-8) dan memperingatkan bahwa Dia akan menghukum Yehuda karena ketidaksetiaannya (1:4-2:3; 3:1-7), serta menjanjikan pemulihan bagi mereka yang tersisa, yang setia dan dimurnikan setelah penghakiman (3:9-20). —K.T. Sim

Bernyanyi Lagi

Kapan kamu merasa paling sulit menjaga sukacita kamu di dalam Allah? Lagu, puisi, atau doa apa yang dapat kamu persembahkan kepada Allah sebagai tanggapan atas sukacita-Nya atas kamu?

Allah Mahakasih, sungguh menakjubkan untuk membayangkan Engkau menyanyikan lagu-lagu sukacita untukku. Aku memuji-Mu dan menyanyikan lagu pujianku sendiri bagi-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Raja-raja 1-2; Lukas 19:28-48

Bagikan Konten Ini
31 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari , pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta tolong kami, kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *