Terhilang di Masa Lalu
Senin, 21 Maret 2022
Baca: Keluaran 39:1-7
39:1 Dari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi dibuat merekalah pakaian jabatan yang dipakai apabila diselenggarakan kebaktian di tempat kudus; juga dibuat mereka pakaian-pakaian kudus untuk Harun, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
39:2 Dibuatnyalah baju efod dari emas, kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya.
39:3 Mereka menempa emas papan dan dipotong-potongnyalah itu menjadi benang emas, untuk dipakankan pada kain ungu tua, pada kain ungu muda, pada kain kirmizi dan pada lenan halus: buatan seorang ahli.
39:4 Dibuat merekalah tutup bahu pada baju efod itu, yang disambung kepadanya, dikedua ujungnyalah baju efod itu disambung.
39:5 Sabuk pengikat yang ada pada baju efod itu adalah seiras dan sama buatannya dengan baju efod itu, yakni dari emas, kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
39:6 Dikerjakan merekalah permata krisopras, yakni dililit dengan ikat emas, diukirkan padanya nama para anak Israel, yang diukirkan seperti meterai.
39:7 Ditaruhnyalah itu pada kedua tutup bahu baju efod sebagai permata peringatan untuk mengingat orang Israel, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Setiap orang yang tergerak hatinya, setiap orang yang terdorong jiwanya, membawa persembahan khusus kepada Tuhan untuk pekerjaan [itu]. —Keluaran 35:21
Raja Korea Yeongjo (1694–1776) merasa kecewa dengan korupsi dan pemborosan yang merajalela di kerajaannya, dan memutuskan untuk melakukan perubahan yang radikal. Ia menghapus seni tradisional menyulam dengan benang emas yang dianggap terlalu mewah. Dalam waktu singkat, pengetahuan tentang proses menyulam yang rumit itu pun lenyap.
Pada tahun 2011, Profesor Sim Yeon-ok ingin menghidupkan kembali tradisi yang telah lama hilang itu. Ia berhasil melakukannya dengan merekatkan lembaran emas pada kertas murbei lalu mengguntingnya menjadi benang-benang yang sangat tipis dan halus. Seni kuno itu pun bangkit kembali.
Dalam Kitab Keluaran, kita membaca tentang pekerjaan-pekerjaan luar biasa yang dilakukan saat mendirikan Kemah Suci—termasuk benang emas untuk membuat pakaian imam Harun. Para perajin yang terampil “menempa lempeng-lempeng emas yang kemudian dipotong-potong menjadi benang tipis, lalu ditenun dengan kain linen halus dan wol biru, ungu dan merah” (Kel. 39:3 BIS). Apa yang terjadi dengan semua keterampilan luar biasa itu? Apakah jubah-jubah itu rusak begitu saja? Apakah semua itu akhirnya dibawa pergi sebagai barang jarahan? Apakah semuanya sia-sia? Tidak sama sekali! Setiap aspek dari pekerjaan tersebut dilakukan karena Allah telah memberikan petunjuk khusus untuk melakukannya.
Allah juga telah memberi sesuatu untuk dilakukan oleh setiap dari kita. Bisa jadi hal itu adalah perbuatan baik yang sederhana—kita berbakti kepada Allah dengan cara melayani satu sama lain. Kita tidak perlu mengkhawatirkan hasil akhir usaha kita (1Kor. 15:58). Setiap tugas yang dilakukan untuk Bapa kita menjadi benang yang membentang jauh hingga kekekalan. —Tim Gustafson
WAWASAN
Allah secara khusus mengaruniakan kemampuan kepada Bezaleel dan Aholiab (Keluaran 31:1-11) untuk membuat beragam artefak dan pakaian luar biasa yang digunakan dalam ibadah orang Israel menurut ketentuan-Nya. Namun, segenap bangsa itu memiliki kesempatan untuk ikut berkontribusi. Kitab Keluaran mengatakan bahwa Musa meminta bangsanya untuk menyumbangkan bahan dan talenta mereka untuk pekerjaan tersebut (35:4-19). Musa berkata, “Segala orang yang ahli di antara kamu haruslah datang untuk membuat segala yang diperintahkan TUHAN” (ay.10). Namun, instruksi-instruksi Musa disertai syarat: “Setiap orang yang terdorong hatinya . . .” (ay.5). Keikutsertaan dalam upaya nasional untuk membuat kemah suci untuk Allah tidak bersifat wajib, tetapi bagi yang mau akan tersedia berkat: “Musa melihat segala pekerjaan itu, dan sesungguhnyalah, mereka telah melakukannya seperti yang diperintahkan TUHAN, demikianlah mereka melakukannya. Lalu Musa memberkati mereka” (39:43). —Tim Gustafson

Apa saja tugas yang pernah Allah berikan untuk kamu lakukan sejauh ini dalam hidup kamu? Bagaimana pandangan kamu diubahkan ketika kamu memandang tugas yang biasa-biasa saja hari ini sebagai bakti kepada Allah?
Bapa Surgawi, mampukanlah aku untuk memilih melayani-Mu hari ini dalam semua hal yang kulakukan.
Bacaan Alkitab Setahun: Yosua 7-9; Lukas 1:21-38
Amin
Amin.
.AmiN.
aminn aminn aminn aminn aminn ðŸ™ðŸ™ðŸ™
Thankyou,GbuðŸ™ðŸ¤—
Amin
Amin…
Layani Tuhan selama masih ada kesempatan
Amin
Amin
amin
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam tanganMu saja ya Tuhan, biarlah kehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin
Amin
Amin
amin Tuhan Yesus memberkati
Amin
amen
Amin
Amin
Amin
amin
AMIN 💙ðŸ›
Amin
Amin Tuhan Yesus Memberkati
Amin
Amin ðŸ¤
Amin
Amin
Amin
amin
amin
Amen
Amin
Amin
Tuhan Yesus memberkati
Amen
Hidup untuk melayani Tuhan. Amin.
😇
amin
amin
amin
Amin