Sederhana Saja

Selasa, 22 Maret 2022

Baca: Kisah Para Rasul 8:26-35

8:26 Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya: “Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza.” Jalan itu jalan yang sunyi.

8:27 Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah.

8:28 Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya.

8:29 Lalu kata Roh kepada Filipus: “Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!”

8:30 Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya. Kata Filipus: “Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?”

8:31 Jawabnya: “Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?” Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.

8:32 Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya.

8:33 Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya; siapakah yang akan menceriterakan asal-usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi.

8:34 Maka kata sida-sida itu kepada Filipus: “Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?”

8:35 Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.

 

Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya. —Kisah Para Rasul 8:35

Surat elektronik yang saya terima itu singkat tetapi sangat mendesak. “Aku ingin diselamatkan. Aku ingin mengenal Yesus.” Sungguh permohonan yang luar biasa. Tidak seperti sikap enggan teman-teman dan keluarga yang belum menerima Kristus, orang ini tidak perlu lagi diyakinkan. Saya hanya perlu meredakan keraguan diri saya tentang cara menjelaskan Injil kepadanya, dan langsung menyampaikan konsep-konsep penting, ayat-ayat Kitab Suci, dan sumber-sumber tepercaya yang sesuai dengan kebutuhan pria ini. Setelah itu, dengan iman, ia akan dipimpin Allah untuk semakin mengenal-Nya.

Filipus mendemonstrasikan cara penginjilan yang sederhana seperti itu ketika ia bertemu seorang sida-sida Etiopia yang membaca dari Kitab Yesaya di jalan yang sepi. “Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?” tanya Filipus (Kis. 8:30). Pria itu menjawab, “Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?” (ay.31). Karena terpanggil untuk memberi penjelasan, “mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya” (ay.35).

Seperti ditunjukkan Filipus, menyadari kebutuhan seseorang dan melakukan penginjilan yang sederhana adalah cara efektif untuk membagikan kabar baik tentang Kristus. Nyatanya, di tengah perjalanan, sida-sida itu berkata, “Lihat, di situ ada air” dan minta dibaptis (ay.36). Filipus memenuhi permintaannya, dan lelaki tersebut “meneruskan perjalanannya dengan sukacita” (ay.39). Saya bersukacita ketika penulis surel tadi mengabari bahwa ia sudah bertobat dari dosa-dosanya, menerima Kristus, menemukan gereja yang baik, dan percaya dirinya telah lahir baru. Benar-benar awal yang indah! Kiranya Allah memimpinnya untuk semakin mengenal Dia! —Patricia Raybon

WAWASAN
Sida-sida adalah laki-laki—biasanya sudah dikebiri—yang melayani sebagai pegawai istana. Baik orang Yunani maupun Yahudi sering memandang rendah para sida-sida; orang Yunani terkadang mengejek mereka sebagai “setengah lelaki,” sementara orang Yahudi mungkin membenci mereka karena ketidakmampuan mereka menghasilkan keturunan dan karena hukum Musa melarang mereka memasuki “jemaah TUHAN” (Ulangan 23:1). Namun, Nabi Yesaya berbicara mengenai penerimaan penuh Allah atas para sida-sida dan orang asing yang tulus menyembah dan mencari-Nya (Yesaya 56:3-8). Dengan tindakannya membaptis seorang sida-sida dalam Kisah Para Rasul 8:26-40, Filipus menegaskan bahwa orang itu diterima penuh dan termasuk dalam keluarga Allah. —Monica La Rose

Sederhana Saja
 

Bagaimana kamu merespons kesempatan yang hadir dalam hidup kamu untuk membagikan kabar baik kepada seseorang? Jawaban sederhana apa yang dapat kamu berikan untuk seseorang yang ingin mengenal Yesus?

Bapa Surgawi, aku tidak pandai menginjil, maka kumohon, tunjukkanlah kepadaku cara yang sederhana dan efektif untuk membagikan kabar baik tentang Kristus.

Bacaan Alkitab Setahun: Yosua 10-12; Lukas 1:39-56

Bagikan Konten Ini
42 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala Rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan,biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin

  2. Sindhu
    Sindhu says:

    Amin. Tolonglah aku, Tuhan, berikan aku hikmatMu agar aku punya keberanian menyampaikan injilMu dan tepat sasaran.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *