Pengumuman dan Kepastian
Kamis, 10 Maret 2022
Baca: Filipi 4:1-7
4:1 Karena itu, saudara-saudara yang kukasihi dan yang kurindukan, sukacitaku dan mahkotaku, berdirilah juga dengan teguh dalam Tuhan, hai saudara-saudaraku yang kekasih!
4:2 Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan.
4:3 Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan.
4:4 Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
4:5 Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!
4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
4:7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. —Filipi 4:6
Banyak acara pengumuman jenis kelamin bayi berlangsung dramatis. Di Juli 2019, sebuah mobil menghamburkan asap berwarna biru untuk mengumumkan bahwa jenis kelamin bayinya laki-laki. Kemudian, di bulan September, sebuah pesawat penyiram tanaman di Texas menumpahkan ratusan galon air berwarna merah muda sebagai pengumuman hadirnya bayi perempuan. Namun, ada “pengumuman” lain, yang mengungkapkan hal penting tentang dunia kita. Pada akhir tahun yang sama, YouVersion mengumumkan ayat yang paling banyak dibagikan, ditandai, dan disimpan tahun itu dalam versi daring dan aplikasinya adalah Filipi 4:6, “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”
Sungguh pengumuman yang luar biasa. Banyak yang dikhawatirkan orang akhir-akhir ini—mulai dari kebutuhan anak-anak kita, renggangnya ikatan kekeluargaan dan pertemanan, hingga bencana alam dan perang. Namun, di tengah semua kekhawatiran itu, sungguh senang mengetahui banyak orang tetap berpegang pada ayat yang menyatakan, “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga.” Bukan itu saja, orang-orang tersebut juga mendorong orang lain dan diri mereka sendiri untuk menyatakan “dalam segala hal” keinginan mereka kepada Allah. Alih-alih mengabaikan kekhawatiran yang ada, mereka justru menghadapinya dengan terus mengucap syukur.
“Ayat tahun ini” tersebut kemudian diikuti dengan ayat ini: “Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus” (ay.7). Sungguh kepastian yang indah! —JOHN BLASE
WAWASAN
Ketika Paulus memulai penutup suratnya, ia menekankan dua pemikiran penting yang mendasari segala yang telah ia tuliskan kepada jemaat Filipi. Pertama, ia berulang kali mensyukuri kerja sama dan misi yang mereka miliki (1:1-7,27-30). Kedua, ia juga berulang kali mendorong mereka untuk memiliki perilaku yang rendah hati, penuh sukacita, dan kasih yang mencerminkan semangat Yesus dan menjadikan panggilan mereka bersama dapat dipercaya dan membawa kebaikan untuk orang lain (ay.9-11; 2:1-11). Kedua dasar ini—misi dan perilaku—muncul dalam kalimat-kalimat awal dari pendahuluannya. Dengan menyebut para pembacanya “kudus,” ia menggunakan sebuah kata yang mengingatkan bahwa mereka telah “dipisahkan” untuk menjadi wakil Kristus di tengah dunia (1:1-5). Dengan mendoakan agar kasih mereka “makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian” (ay.9-11), Paulus menunjukkan betapa pentingnya bagi mereka untuk membantu dan memperhatikan satu sama lain. —Mart DeHaan

Hal-hal apa saja yang saat ini membuat kamu khawatir? Bagaimana mengingat kembali cara-cara Allah menghadirkan damai sejahtera bagi kamu di masa lalu dapat membantu kamu mengatasi kekhawatiran yang dihadapi masa kini?
Tuhan Yesus, ada saatnya hari-hari, minggu-minggu, dan tahun-tahun yang kujalani terasa begitu berat. Terima kasih untuk damai sejahtera-Mu yang telah memeliharaku kemarin, hari ini, dan selama-lamanya.
Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 11-13; Markus 12:1-27
Amin
Amin
Amin
Amin..Firman Tuhan yang sungguh memberkati kita semua…