Mengelola Karunia Kita
Rabu, 2 Maret 2022
Baca: 1 Petrus 4:7-11
4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
4:8 Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.
4:9 Berilah tumpangan seorang akan yang lain dengan tidak bersungut-sungut.
4:10 Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.
4:11 Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang. —1 Petrus 4:10
Pada tahun 2013, aktor Inggris David Suchet melakukan syuting untuk beberapa episode terakhir dari serial televisi Hercule Poirot. Suchet memerankan tokoh detektif Belgia ciptaan Agatha Christie itu dalam film serta dalam sebuah pementasan teater. Di sela-sela kesibukannya, Suchet melakukan apa yang disebutnya sebagai “peranan terbesar dalam hidup”, yaitu merekam suaranya untuk proyek Alkitab audio, dari Kejadian sampai Wahyu—752.702 kata dalam bahasa Inggris—yang berdurasi lebih dari dua ratus jam.
Suchet menjadi orang percaya setelah menemukan Alkitab di kamar suatu hotel dan membaca Kitab Roma. Ia mengatakan proyek itu memenuhi “ambisi yang sudah terpendam selama 27 tahun. Saya sangat bersemangat. Saya melakukan riset secara menyeluruh sehingga tidak sabar untuk segera mengerjakannya.” Ia juga menyumbangkan honor yang diterimanya.
Rekaman yang dikerjakannya adalah salah satu contoh inspiratif tentang memuliakan Allah dengan mengelola dan membagikan karunia yang diberikan-Nya. Dalam suratnya kepada umat Tuhan di abad pertama, Rasul Petrus mendorong mereka untuk melakukan pengelolaan tersebut. Ketika dianiaya karena memilih menyembah Yesus daripada Kaisar, mereka ditantang untuk berfokus hidup bagi Allah dengan mengembangkan karunia rohani mereka. “Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah”. Seperti semua karunia, kita dapat mengembangkannya “supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus” (1Ptr. 4:11).
Suchet mempersembahkan talentanya kepada Allah. Kita juga dapat melakukannya. Apa pun yang telah dikaruniakan Allah kepada kamu, kelolalah dengan baik untuk kemuliaan-Nya. —PATRICIA RAYBON
WAWASAN
Di 1 Petrus 4:10, Petrus menyoroti pentingnya karunia-karunia rohani: “Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.” Semua orang yang percaya kepada Yesus telah diberikan karunia-karunia rohani untuk digunakan melayani Allah. Rasul Paulus menyebutkan sejumlah karunia tersebut dalam tiga suratnya. Roma 12:6-8 menyebutkan karunia bernubuat, melayani, mengajar, menasihati, berbagi, dan memimpin. 1 Korintus 12:8-10 menyebutkan karunia berkata-kata dengan hikmat, berkata-kata dengan pengetahuan, iman, penyembuhan, mengadakan mukjizat, membeda-bedakan roh, berkata-kata dengan bahasa roh, dan menafsirkan bahasa roh. Paulus menekankan bahwa Roh Kudus memberikan karunia-karunia tersebut “seperti yang dikehendaki-Nya” (ay.11). Daftar terakhir Paulus, yang ditemukan dalam Efesus 4:11-13, menyebutkan tentang para rasul, nabi, pemberita Injil, gembala, dan pengajar. Karunia-karunia ini sangat penting bagi gereja untuk membangun satu sama lain dalam iman dan pengenalan akan Kristus. —Alyson Kieda

Apa saja talenta dan karunia rohani yang diberikan Allah kepada kamu? Apa yang dapat kamu lakukan untuk mengelola dan mengembangkannya dengan lebih baik untuk kemuliaan Allah?
Bapa Surgawi, terkadang aku menyia-nyiakan karunia dan talentaku. Teguhkanlah komitmenku untuk mengelola karunia yang telah Kauberikan kepadaku supaya orang lain dapat memuliakan-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 26-27; Markus 8:1-21
Aminnn
.AmiN.
Mengingatkan kembali untuk senentiasa memuliakan Tuhan dalam setiap pekerjaan.
Aminâ¤ï¸ðŸ˜‡
aminn aminn aminn aminn aminn ðŸ™ðŸ™ðŸ™
Amin
Amin
Haleluya…. amin
Amin
Semangat melayani
amenn
amin
Amin Tuhan Yesus Memberkati
Asah karunia Rohani yang Tuhan berikan
Thankyou,GbuðŸ™
Ami
Amin
amin
Amen
Amin
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam tanganMu saja ya Tuhan, biarlah kehendakMu yang terjadi, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin
bolehlah ada alat uji talenta yg kita miliki
Haleluya. Amin ðŸ™
Amin
Aminnn, terima kasih atas renungan Firman Tuhan hari ini, Tuhan Yesus Memberkati kita semua Aminnnn 😇ðŸ™âœ¨
amin
Terima kasih untuk karunia mengajar yg Kau berikan padaku ya Tuhan, mampukan aku untuk bisa terus mengembangkan dan mempergunakannya secara maksimal untuk kemuliaan-Mu 😇
Aminn
amin
Amin ðŸ¤
terima kasih Tuhan untuk talenta, keselamatan, penyertaan Tuhan selama ini. Ampuni saya yang menelantarkan talenta ini.
😇
😇😇😇
AMIN
Amin
Amen…..
Tuhan baik
Amin
Mengembangkan karunia yang telah Tuhan berikan. Amin.
Amin
amin. syukur kepada Allah