Indahnya Kabar Baik

Selasa, 8 Maret 2022

Baca: Yesaya 52:7-10

52:7 Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: “Allahmu itu Raja!”

52:8 Dengarlah suara orang-orang yang mengawal engkau: mereka bersama-sama bersorak-sorai. Sebab dengan mata kepala sendiri mereka melihat bagaimana TUHAN kembali ke Sion.

52:9 Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama-sama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab TUHAN telah menghibur umat-Nya, telah menebus Yerusalem.

52:10 TUHAN telah menunjukkan tangan-Nya yang kudus di depan mata semua bangsa; maka segala ujung bumi melihat keselamatan yang dari Allah kita.

 

Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik. —Yesaya 52:7

John Nash dianugerahi Hadiah Nobel dalam bidang Ekonomi pada tahun 1994, sebagai pengakuan atas terobosan yang dicapainya dalam ilmu matematika. Sejak saat itu rumus yang ia ciptakan terus digunakan oleh kalangan bisnis di seluruh dunia untuk memahami dinamika kompetisi dan persaingan. Buku dan film yang mendokumentasikan hidup Nash, A Beautiful Mind, menyebutnya sebagai sosok dengan “pikiran yang indah”—bukan karena bentuknya yang memikat, melainkan karena apa yang sanggup dilakukan Nash dengan pikirannya.

Nabi Yesaya dalam Perjanjian Lama menggunakan kata indah untuk menggambarkan kedatangan seorang pembawa berita—bukan karena penampilan orang itu sendiri, melainkan karena apa yang dibawanya. “Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik” (Yes. 52:7). Setelah tujuh puluh tahun dibuang di Babel akibat ketidaksetiaan mereka kepada Allah, para utusan datang dengan kata-kata membesarkan hati, bahwa umat Allah akan segera pulang, “sebab Tuhan . . . telah menebus Yerusalem” (ay.9).

Kabar baik itu tidak dikaitkan dengan kehebatan militer bangsa Israel atau upaya manusia lainnya, melainkan suatu pekerjaan “tangan-Nya yang kudus” bagi mereka (ay.10). Hal yang sama berlaku hari ini, karena kita telah menang atas musuh rohani karena pengorbanan Kristus bagi kita. Sebagai respons, kita menjadi para pembawa kabar baik, dengan mewartakan damai sejahtera, sukacita, dan keselamatan bagi orang-orang di sekitar kita. Itu sungguh hal yang indah. —KIRSTEN HOLMBERG

WAWASAN
Dalam Kitab Yesaya, sang nabi membawakan dua pesan yang sangat berbeda kepada umat Allah. Dalam pasal 1-39, ia membawa peringatan tentang kepastian penghakiman akibat penyembahan berhala dan penolakan terhadap Allah yang terus-menerus terjadi. Namun, dalam pasal 40-66, pesan sang nabi menjadi pesan mengenai pengharapan dan penyelamatan—dengan terus menyebut tentang Mesias yang dijanjikan. Pengajar Alkitab, Warren W. Wiersbe, menulis bahwa komponen mesianik yang signifikan dari nubuat Yesaya ini menjadi alasan Perjanjian Baru sangat sering mengutip kitab yang penting ini. Rasul Paulus, seorang ahli Yahudi yang terpelajar, mengutip atau merujuk kepada nubuat Yesaya setidaknya delapan puluh kali, dan bagian Nyanyian Hamba Tuhan (52:13-53:12) dikutip hampir sebanyak empat puluh kali oleh para penulis Perjanjian Baru. Karenanya, kata Wiersbe, “Yesaya bukan hanya seorang nabi: Dia seorang penginjil yang menyajikan Yesus Kristus dan Kabar Baik dari Injil.” —Bill Crowder

Indahnya Kabar Baik
 

Siapa yang membawa kabar baik tentang pengorbanan Kristus kepada kamu? Kepada siapa lagi kamu dapat menyampaikan kabar baik tersebut?

Ya Bapa, terima kasih Engkau telah mengirimkan orang-orang ke dalam hidupku untuk membagikan kabar tentang pengorbanan Kristus. Tolonglah aku membagikan lagi kabar tersebut kepada orang lain.

Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 5-7; Markus 11:1-18

Bagikan Konten Ini
37 replies
  1. ritha
    ritha says:

    smga kita smkin mngrti arti pngorbanan Kristus dan mnjdi pembawa kabar baik bagi byk org.

  2. Chrismon Hesed
    Chrismon Hesed says:

    puji Tuhan. trimakasih untuk renungan hari ini. Tuhan Yesus memberkati sepanjang hari ini

  3. Damara Dinda Nirmalasari Zebua
    Damara Dinda Nirmalasari Zebua says:

    Aku rindu bbrp keluarga dan temanku mengenal Tuhan sbg satu-satunya Juruselamat.
    Aku selalu berdoa untuk mereka.

  4. tanya sefania
    tanya sefania says:

    Kalau dah balik dri kuliah, aku mau serius memberitakan injil suka cita ini terutama ke keluarga aku, so they now that our faith is wonderful. Like se wow itu loh our savior 🤩

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *