Esensi Doa

Minggu, 27 Maret 2022

Baca: 1 Petrus 5:6-11

5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

5:9 Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.

5:10 Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.

5:11 Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin.

 

Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. —1 Petrus 5:7

Ketika Abraham Lincoln menjadi presiden Amerika Serikat, ia bertanggung jawab untuk memimpin negara yang sedang retak. Lincoln dipandang sebagai pemimpin yang bijak dan berbudi luhur, tetapi ada satu unsur lain dari karakternya yang mungkin menjadi fondasi seluruh sifatnya. Ia sadar dirinya tidak cukup cakap mengemban tanggung jawab yang diembannya. Namun, bagaimana respons Lincoln? Ia berkata, “Saya sudah sering didesak untuk berlutut dengan keyakinan kuat bahwa tidak ada jalan lain yang dapat saya tempuh. Hikmat dan seluruh kemampuan saya terasa tidak cukup untuk menghadapi hari itu.”

Ketika kita menyadari adanya tantangan hidup yang sangat besar, dan alangkah terbatasnya hikmat, pengetahuan, serta kekuatan yang kita miliki, seperti Lincoln, kita mendapati bahwa kita perlu bergantung penuh kepada Tuhan Yesus yang tidak terbatas. Rasul Petrus mengingatkan kita akan ketergantungan ini dengan berkata, “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu” (1Ptr. 5:7).

Kasih Allah bagi anak-anak-Nya, disandingkan dengan kuasa-Nya yang mutlak, menjadikan Dia Pribadi yang tepat untuk kita hampiri dengan segala kelemahan kita—dan itulah esensi doa. Kita datang kepada Yesus untuk mengaku kepada-Nya (dan diri sendiri) bahwa kita tidak sanggup dan Dialah yang selalu sanggup. Lincoln berkata ia merasa “tidak ada jalan lain”. Namun, ketika kita mulai memahami pemeliharaan Allah yang ajaib atas kita, kita menerima kabar yang sangat gembira: Kita boleh datang kepada-Nya! —Bill Crowder

WAWASAN
Dalam tulisannya kepada umat yang sedang mengalami aniaya, Petrus menyoroti perlunya mereka bersikap rendah hati sambil terus berharap kepada Allah untuk menyelamatkan mereka. Sebagian besar ahli percaya bahwa 1 Petrus 5:6-11 mewakili tradisi Kristen mula-mula yang menganjurkan kerendahan hati karena kehadiran Iblis yang menggoda orang percaya. Pemikiran ini semakin ditegaskan oleh fakta bahwa ayat 6-9 sangat mirip dengan Yakobus 4:6-7,10. Ketika akhir dari 1 Petrus 5:5 disambung ayat 6, kemiripannya semakin terlihat. Ini menunjukkan bahwa pemikiran tentang sikap rendah hati dan tunduk kepada Allah saat berhadapan dengan musuh bersama adalah hal yang umum dalam kepercayaan Kristen mula-mula. Ayat 8-9 melanjutkan dengan menggambarkan cara yang efektif melawan Iblis, yaitu melalui perlawanan, iman yang teguh, dan dorongan dari komunitas orang percaya. Yakobus sekadar memerintahkan, “Lawanlah Iblis” (Yakobus 4:7). Petrus dan Yakobus mendorong para pembaca mereka untuk memiliki iman yang pasif (tunduk kepada Allah) sekaligus iman yang aktif (melawan Iblis). —J. R. Hudberg

Esensi Doa
 

Kapan saja kesadaran akan ketidaksanggupan kamu muncul? Bagaimana biasanya kamu merespons momen-momen tersebut?

Allah yang Mahasanggup, kusadar tanpa-Mu aku tak dapat berbuat apa pun. Terima kasih karena Engkau selalu menyertaiku, mengenalku dengan sempurna, dan menjadi Penolong sejati yang dapat kuandalkan.

Bacaan Alkitab Setahun: Hakim-hakim 1-3; Lukas 4:1-30

Bagikan Konten Ini
31 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga

    Dikuduskanlah namaMu

    Datanglah kerajaanMu

    Jadilah kehendakMu

    Di bumi seperti di sorga

    Berikanlah kami pada hari ini

    Makanan kami yang secukupnya

    Ampunilah kami akan kesalahan kami,

    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami

    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan

    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat

    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan

    Sampai selama-lamanya.
    Amin.

  2. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami, sembuhkan juga orang orang disekitar kami dari Segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam tanganMu saja ya Tuhan, biarlah kehendakMu yang terjadi, terpujilah nama Mu kekal selamanya, amin

  3. My name is Gah
    My name is Gah says:

    Bacaan hari ini sangat menguatkan saya dimana situasi dan keadaan hidup saya saat ini hari ini, Cobaan datang membuat saya merasa sangat kecil dan lemah, rasanya tidak sanggup menghadapi masalah yang ada. Tapi saya percaya Tuhan selalu ada disamping dan menguatkan saya.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *