Bersedia Menunggu

Senin, 7 Maret 2022

Baca: Yakobus 5:7-12

5:7 Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.

5:8 Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!

5:9 Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.

5:10 Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.

5:11 Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.

5:12 Tetapi yang terutama, saudara-saudara, janganlah kamu bersumpah demi sorga maupun demi bumi atau demi sesuatu yang lain. Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak hendaklah kamu katakan tidak, supaya kamu jangan kena hukuman.

 

Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi. —Yakobus 5:7

Menunggu sering kali membuat kita kehilangan damai sejahtera. Menurut ahli komputer Ramesh Sitaraman, salah satu sumber “rasa frustrasi dan kemarahan universal” terbesar dari para pengguna internet adalah menunggu perambah (browser) yang lamban saat memuat halaman web. Penelitian menyatakan bahwa waktu untuk kita bersedia menunggu video daring dimuat rata-rata adalah dua detik. Setelah lima detik, sekitar dua puluh lima persen pengguna akan urung, dan setelah sepuluh detik, setengah dari pengguna membatalkan niatnya. Betapa tidak sabarannya kita!

Yakobus mendorong orang percaya untuk tidak meninggalkan Yesus di saat mereka menantikan kedatangan-Nya yang kedua kali. Kembalinya Kristus akan memotivasi mereka untuk berdiri teguh menghadapi penderitaan dan untuk saling mengasihi serta menghormati (Yak. 5:7-10). Yakobus menggunakan contoh petani untuk menegaskan maksudnya. Seperti petani, yang “menantikan hasil yang berharga dari tanahnya” dan sabar menunggu “hujan musim gugur dan hujan musim semi” (ay.7), Yakobus mendorong orang percaya untuk bersabar menghadapi penindasan sampai Yesus kembali. Ketika Yesus sungguh kembali, Dia akan memulihkan setiap kesalahan dan membawa damai sejathera.

Adakalanya kita tergoda untuk meninggalkan Yesus selagi menantikan-Nya. Namun, sementara menunggu, hendaknya kita “berjaga-jaga” (Mat. 24:42), tetap setia (25:14-30), dan mengikuti karakter serta kehendak-Nya (Kol. 3:12). Meski kita tidak tahu kapan Yesus akan kembali, marilah menunggu dengan sabar, selama yang dibutuhkan. —MARVIN WILLIAMS

WAWASAN
Karena para pembaca Kitab Yakobus hidup dalam komunitas agrikultur, banyak dari mereka memahami kesabaran yang diperlukan untuk menunggu waktu panen. Namun, mereka mungkin tidak memikirkan lebih jauh soal menantikan keuntungan yang lebih banyak dan berjangka panjang. Karenanya, Yakobus memberikan gambaran yang kontras. Pertama, ia menggambarkan ketidaksabaran para pemilik tanah kaya raya yang enggan menunggu hasil dari hidup benar (Yakobus 5:1-6). Karena ingin kaya dengan cepat, mereka membangun kekayaan mereka dengan membebani para buruh yang tidak dibayar dengan layak dan yang diperlakukan semena-mena. Lalu Yakobus berbalik. Kepada saudara-saudari seimannya, ia mendorong mereka untuk memikirkan apakah dengan menggerutu terhadap satu sama lain, mereka sedang menunjukkan ketidakpedulian yang sama kepada orang lain. Yakobus mendesak mereka untuk mempertimbangkan nilai mulia dari hikmat dan kedamaian, dan bukan konflik (1:5; 3:13-18), sebagai hasil panen yang dijamin oleh Allah yang penuh kasih dan Hakim yang “penyayang dan penuh belas kasihan” (5:11) yang berjanji akan datang kembali (ay.8). —Mart DeHaan

Bersedia Menunggu
 

Hal apa yang paling sulit dilakukan saat menunggu kembalinya Yesus? Bagaimana kembalinya Yesus dapat mendorong kita untuk mengikuti karakter dan kehendak-Nya?

Tuhan Yesus, aku akan menunggu-Mu. Meski dunia ini gelap, penuh dengan kepedihan, penderitaan, ketidakadilan, dan ketidakpastian, aku akan menantikan-Mu. Meski tidak tahu kapan waktunya, aku akan tetap menunggu-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 3-4; Markus 10:32-52

Bagikan Konten Ini
49 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari. pimpin dan kuatkanlah kalo dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan. serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kadalam TanganMu saja ya Tuhan, biarlah kehendakMu yang terjadi, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin

  2. Dessy Natalia
    Dessy Natalia says:

    Amin. Yesus adalah harapan satu2 nya yg tidak pernah mengecewakan janjiNya tepat pada waktuNya

  3. Damara Dinda Nirmalasari Zebua
    Damara Dinda Nirmalasari Zebua says:

    Pertanyaan sederhanan namun cukup sulit jawabannya.
    Aku sdg belajar untuk terus semakin serupa dg karakter-Nya.
    Jatuh bangun ditempa, tp aku hanya mohon Roh Kudus memberikan kekuatan untuk terus melaluinya, karena aku percaya, Tuhan akan memberiku kekuatan.

  4. Sandra Ria
    Sandra Ria says:

    Amin, terima kasih atas renungan Firman Tuhan hari ini Tuhan Yesus Memberkati kita semua 😇🙏✨

  5. Marintan Lumbantoruan
    Marintan Lumbantoruan says:

    Bapa, pekerjakan Roh Kudus utk selalu memberiku kesabaran,kesetiaan ,damai sejahtera dan Suka cita, Amin.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *