Bangkit untuk Menari
Minggu, 20 Maret 2022
Baca: 1 Korintus 15:35-44
15:35 Tetapi mungkin ada orang yang bertanya: “Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?”
15:36 Hai orang bodoh! Apa yang engkau sendiri taburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, kalau ia tidak mati dahulu.
15:37 Dan yang engkau taburkan bukanlah tubuh tanaman yang akan tumbuh, tetapi biji yang tidak berkulit, umpamanya biji gandum atau biji lain.
15:38 Tetapi Allah memberikan kepadanya suatu tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya: Ia memberikan kepada tiap-tiap biji tubuhnya sendiri.
15:39 Bukan semua daging sama: daging manusia lain dari pada daging binatang, lain dari pada daging burung, lain dari pada daging ikan.
15:40 Ada tubuh sorgawi dan ada tubuh duniawi, tetapi kemuliaan tubuh sorgawi lain dari pada kemuliaan tubuh duniawi.
15:41 Kemuliaan matahari lain dari pada kemuliaan bulan, dan kemuliaan bulan lain dari pada kemuliaan bintang-bintang, dan kemuliaan bintang yang satu berbeda dengan kemuliaan bintang yang lain.
15:42 Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan.
15:43 Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan.
15:44 Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
[Tubuh] ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. —1 Korintus 15:42
Dalam sebuah video yang beredar luas, terlihat seorang wanita paruh baya yang anggun duduk di atas kursi roda. Marta González Saldaña pernah menjadi balerina terkenal, tetapi kini ia mengidap penyakit Alzheimer. Namun, sesuatu yang ajaib terjadi ketika musik Swan Lake karya Tchaikovsky diperdengarkan kepadanya. Seiring hentakan musik, tangannya yang lemah mulai terangkat perlahan; dan saat bunyi trompet pertama menggelegar, ia mulai menari dari kursi rodanya. Meski pikiran dan tubuhnya semakin lemah, tetapi bakatnya tidak pernah surut.
Becermin dari video itu, pikiran saya melayang kepada pengajaran Rasul Paulus tentang kebangkitan di 1 Korintus 15. Dengan mengumpamakan tubuh kita sebagai benih yang dikubur sebelum tumbuh menjadi tanaman, Paulus berkata bahwa meski tubuh kita dapat binasa karena usia atau penyakit, atau mungkin juga menjadi sumber kecemaran, dan mungkin didera kelemahan, tubuh orang percaya kelak akan dibangkitkan, tidak dapat binasa, penuh kemuliaan dan kekuatan (ay.42-44). Sama seperti adanya hubungan organik antara benih dan tanaman, kita akan menjadi “diri kita” setelah kebangkitan, kepribadian dan bakat kita tetap utuh, tetapi berkembang menjadi lebih indah daripada sebelumnya.
Ketika musik Swan Lake yang indah tetapi memilukan itu mulai dimainkan, Marta awalnya tampak sedih, mungkin teringat pada apa yang dahulu dapat dilakukannya. Namun, kemudian seorang pria mengulurkan tangan dan menggenggam tangannya. Begitu juga dengan kita kelak. Nafiri akan berbunyi (ay.52), kemudian ada tangan yang terulur untuk meraih tangan kita, dan kita pun akan bangkit untuk menari, jauh lebih indah daripada yang pernah kita lakukan sebelumnya. —Sheridan Voysey
WAWASAN
The Bible Knowledge Commentary menerangkan ajaran Paulus dalam 1 Korintus 15:35-37 mengenai “kebodohan” orang-orang yang bertanya mengenai tubuh kebangkitan: “Mempercayai Kebangkitan adalah seperti mempercayai masa pembibitan dan masa panen. Meski tidak dapat dimengerti sepenuhnya, keduanya merupakan hal-hal yang nyata. Seperti sebuah tanaman bertunas dari sebuah biji yang secara langsung berkaitan dengannya tetapi sangat berbeda darinya, demikian pula hubungan antara tubuh alamiah dan tubuh kebangkitan.” Tubuh kebangkitan kita akan jauh melebihi tubuh jasmani kita yang lemah, tidak sempurna, dan bersifat sementara. Di bagian lain, Paulus menyatakan: “Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia” (Filipi 3:20-21). Kita akan menjadi seperti Dia! —Alyson Kieda

Apa yang ingin bisa kamu lakukan setelah mengalami kebangkitan? Bagaimana hal ini memberi kamu harapan untuk orang-orang terkasih yang menderita karena faktor usia?
Tuhan Yesus, aku memuji-Mu, karena tidak ada sesuatu pun yang hilang, melainkan akan dipulihkan di masa mendatang.
Bacaan Alkitab Setahun: Yosua 4-6; Lukas 1:1-20
Amin ðŸ™
amien
aminn aminn aminn aminn aminn ðŸ™ðŸ™ðŸ™
amin.
.AmiN.
amin
amin
Amin Tuhan Yesus Memberkati
Amen
Bapa kami yang ada di sorga
Dikuduskanlah namaMu
Datanglah kerajaanMu
Jadilah kehendakMu
Di bumi seperti di sorga
Berikanlah kami pada hari ini
Makanan kami yang secukupnya
Ampunilah kami akan kesalahan kami,
Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
Sampai selama-lamanya.
AMIN
terima kasih
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatana kepada yang terkena bencana,kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam tanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendaMu yang terjadi, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin
Amin
haleluyah!
Happy Sunday, God Bless 💜
Amin
amen
Amin ðŸ¤
amin
Amin
Amin
Amin
Amin
Amin
Tuhan Yesus memberkati
amin