Terangkat

Jumat, 18 Februari 2022

Baca: Yosua 1:1-9

1:1 Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian:

1:2 “Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu.

1:3 Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa.

1:4 Dari padang gurun dan gunung Libanon yang sebelah sana itu sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh tanah orang Het, sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya itu akan menjadi daerahmu.

1:5 Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.

1:6 Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.

1:7 Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi.

1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.

1:9 Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi.”

Kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh. —yosua 1:7

Ketika kami mengikuti tur ke suatu kapal induk, seorang pilot pesawat tempur menjelaskan bahwa pesawat membutuhkan angin berkecepatan 56 km per jam untuk dapat lepas landas pada landasan pacu yang pendek. Untuk mencapai kecepatan angin yang stabil ini, kapten akan mengarahkan kapal induk untuk melaju melawan arah angin. “Bukankah angin itu seharusnya datang dari belakang pesawat?” tanya saya. Sang pilot menjawab, “Tidak. Pesawat harus terbang menantang angin. Hanya itu satu-satunya cara agar pesawat dapat terangkat.”

Allah memanggil Yosua untuk memimpin bangsa-Nya “menantang angin” yang menanti mereka di tanah perjanjian. Untuk itu, Yosua membutuhkan dua hal. Dari dalam dirinya, Yosua perlu “sungguh-sungguh yakin dan berani” (Yos. 1:7 bis); dan dari luar, ia memerlukan tantangan. Hal itu termasuk menghadapi tugas memimpin ribuan orang Israel setiap hari, menghadapi kota-kota yang dikelilingi tembok (6:1-5), kekalahan perang yang memilukan (7:3-5), penjarahan yang diperbuat Akhan (7:16-26), dan perang yang berkepanjangan (ps.10–11).

Angin yang bertiup menerpa diri Yosua akan mengangkat kehidupannya, selama dorongannya itu datang dari perintah Allah. Allah memerintahkan Yosua: “Bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum; . . . janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, . . . renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung” (1:7-8).

Apakah kamu bertekad mengikuti jalan-jalan Allah, apa pun risikonya? Kalau begitu, hadapilah tantangan yang ada. Terbanglah tanpa gentar menantang angin dan lihatlah bagaimana semangat kamu melambung tinggi. —mike wittmer

WAWASAN
Satu tema yang berulang kali diangkat di dalam Alkitab adalah kesentralan Kitab Suci di dalam kehidupan orang beriman (lihat Mazmur 1:1-3). Dalam Yosua 1, prinsip penting itu ditekankan ketika kepemimpinan umat beralih dari Musa ke Yosua. Daud mengucapkan perkataan yang serupa kepada Salomo yang menggantikannya sebagai raja: “Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju” (1 Raja-Raja 2:2-3). —Arthur Jackson

Terangkat

Mengapa tantangan dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan dalam hidup? Bagaimana Allah dapat memakai masalah yang sedang kamu hadapi untuk mengangkat kamu?

Ya Bapa, hidup ini sulit, dan sering kali menyakitkan. Kiranya masalah-masalah yang kuhadapi dapat mengangkatku lebih dekat kepada-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 23-24; Markus 1:1-22

Bagikan Konten Ini
42 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, seta tolong kami, sembuhkan juga orang- orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam Tangan Mu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi , terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  2. Arisman Hulu
    Arisman Hulu says:

    Ya Bapa, hidup ini sulit, dan sering kali menyakitkan. Kiranya masalah-masalah yang kuhadapi dapat mengangkatku lebih dekat kepada-Mu. Amin :”)💙

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *