Suara Bapa

Jumat, 11 Februari 2022

Baca: Matius 3:13-17

3:13 Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.

3:14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: “Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?”

3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.” Dan Yohanespun menuruti-Nya.

3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”

Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan. —Matius 3:17

Ayah teman saya meninggal dunia baru-baru ini. Beliau jatuh sakit, lalu kondisinya menurun dengan cepat, kemudian harus berpulang dalam hitungan hari. Hubungan teman saya dan ayahnya sangat dekat, dan masih banyak yang ingin ia lakukan bersama ayahnya. Banyak pertanyaan yang belum terjawab dan percakapan yang belum sempat diucapkan sebelum ayahnya tiada. Walaupun teman saya seorang konselor terlatih, yang paham benar jatuh bangun dalam masa dukacita dan sering menolong orang lain untuk menghadapi masa-masa sulit tersebut, ia tetap berkata, “Ada hari-hari ketika aku membutuhkan suara Ayah, yang mengingatkan aku akan kasihnya. Ucapannya sungguh berarti bagiku.”

Pembaptisan Yesus oleh Yohanes adalah titik penting dalam awal pelayanan-Nya di muka bumi. Walaupun semula Yohanes menolak melakukannya, Yesus meyakinkan Yohanes bahwa momen itu diperlukan supaya Dia dapat mengambil bagian dalam kemanusiaan kita: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah” (Mat. 3:15). Yohanes pun menuruti-Nya. Kemudian terdengarlah suara yang memproklamasikan identitas Yesus kepada Yohanes Pembaptis dan orang banyak di sekitarnya, dan suara itu pasti juga membuat Yesus sangat terharu. Itulah suara Bapa yang meyakinkan Sang Anak: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi” (ay.17). 

Suara yang sama berbicara dalam hati orang percaya untuk meyakinkan kita akan kasih-Nya yang besar bagi kita (1Yoh. 3:1). —John Blase

WAWASAN
Kata-kata pertama Yesus di Matius diberikan sebagai tanggapan terhadap protes Yohanes Pembaptis yang menyatakan ketidaklayakannya untuk membaptis Yesus (Matius 3:13-14). Yesus menjawab, “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah” (ay.15). Apakah arti “menggenapkan seluruh kehendak Allah”? Hal itu dapat mengacu kepada kepatuhan kepada hukum Allah dan keselarasan dengan kehendak-Nya. Namun, itu juga dapat mengacu kepada kebenaran Allah, yaitu kebaikan, keadilan, dan kesetiaan-Nya. Dalam perikop ini, “kehendak Allah” agaknya meliputi kedua arti tersebut. Baptisan Yesus dilakukan sebagai kepatuhan kepada kehendak Allah untuk menggenapi rencana dan janji-janji-Nya. Melalui baptisan-Nya, Yesus menanggung dosa Israel dan kebutuhan mereka untuk lahir kembali, sehingga gambaran Yesaya tentang Hamba Tuhan yang menderita pun tergenapi (Yesaya 42)—Dialah yang menebus umat Israel dengan menanggung dosa dan penderitaan mereka. Namun, pada momen ini, kehendak Allah yang setia diungkapkan dengan dahsyat, ketika janji-Nya untuk menebus Israel dan seluruh manusia mulai digenapi. —Monica La Rose

Suara Bapa

Pernahkah kamu mendengar suara Bapa mengucapkan kata-kata yang menguatkan kamu? Bagaimana kamu dapat menjangkau orang lain hari ini dan memberi mereka penguatan yang serupa? 

Ya Bapa, aku sangat bersyukur atas suara-Mu yang meyakinkanku bahwa aku ini milik-Mu dan betapa besar kasih-Mu kepadaku.

Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 11-12; Matius 26:1-25

Bagikan Konten Ini
34 replies
  1. Samsarif
    Samsarif says:

    Terimakasih Bapa yang disurga,engkau turun kedunia untuk menyelamatkan kami manusia yang berdosa ini,dan hari ini kami mendengar suara mu ya bapa,kasih setia mu selalu hadir setiap hari dalam kehidupan kami…

  2. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami ke dalam TanganMu saja ya Tuhan, biarlah kehendakMu yang terjadi, terpuji lah NamaMu kekal selamanya, amin

  3. sumiati p sinurat
    sumiati p sinurat says:

    pernah Bapa mengucapkan katakata yg menguatkan aku ” angkat tangan mu keatas berdoa minta tolong pd Tuhan biar Laut Kolsum( hambtan2) bisa terbuka sehinggaanakmu lulus cpns

  4. sumiati p sinurat
    sumiati p sinurat says:

    pernah Bapa mengucapkan katakata yg menguatkan aku ” angkat tangan mu keatas berdoa minta tolong pd Tuhan biar Laut Kolsum( hambtan2) bisa terbuka sehinggaanakmu lulus cpns

  5. Nimrot Hutabarat
    Nimrot Hutabarat says:

    Haleluyah. Saya teringat Ayah saya kalau marah kpd saya sewaktu kecil. Ingin rasanya dimarahi almarhum kembali. Oh…..

  6. Julians Gaspersz
    Julians Gaspersz says:

    Danke banya tete manis, ian ini Tete manis punya jangan kasih biar ian bajalang sandiri Tuhan, tegur ian disetiap kali ian hal yang zg berkenan di Tuhan pung hatii. 🙏🏼🕊❤

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *