Kabar Baik Pembawa Sukacita

Minggu, 27 Februari 2022

Baca: Yesaya 61:1-7

61:1 Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara,

61:2 untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung,

61:3 untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka “pohon tarbantin kebenaran”, “tanaman TUHAN” untuk memperlihatkan keagungan-Nya.

61:4 Mereka akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan mendirikan kembali tempat-tempat yang sejak dahulu menjadi sunyi; mereka akan membaharui kota-kota yang runtuh, tempat-tempat yang telah turun-temurun menjadi sunyi.

61:5 Orang-orang luar akan melayani kamu sebagai gembala kambing dombamu, dan orang-orang asing akan bekerja bagimu sebagai petani dan tukang kebun anggurmu.

61:6 Tetapi kamu akan disebut imam TUHAN dan akan dinamai pelayan Allah kita. Kamu akan menikmati kekayaan bangsa-bangsa dan akan memegahkan diri dengan segala harta benda mereka.

61:7 Sebagai ganti bahwa kamu mendapat malu dua kali lipat, dan sebagai ganti noda dan ludah yang menjadi bagianmu, kamu akan mendapat warisan dua kali lipat di negerimu dan sukacita abadi akan menjadi kepunyaanmu.

Tuhan telah mengurapi aku . . . untuk menyampaikan kabar baik. —Yesaya 61:1

Suatu malam pada tahun 1964, gempa bumi besar dengan kekuatan 9,2 skala Richter mengguncang Alaska selama lebih dari empat menit. Di Anchorage, seluruh blok kota lenyap, hanya menyisakan kawah besar dan puing-puing. Sepanjang malam yang gelap dan menakutkan, reporter berita Genie Chance berdiri di depan mikrofonnya, menyampaikan pesan kepada orang-orang putus asa yang duduk di dekat radio mereka. Suami yang bekerja di padang mendengar kabar istrinya masih hidup; keluarga yang cemas mendengar kabar putra mereka yang pergi berkemah ternyata baik-baik saja; sepasang suami-istri mendengar kabar anak-anak mereka telah ditemukan. Siaran radio memberitakan secuplik kabar baik demi kabar baik—sungguh sukacita yang luar biasa di tengah kehancuran yang mengenaskan.

Pasti seperti itulah perasaan umat Israel ketika mendengar kata-kata berikut dari Nabi Yesaya: “Tuhan telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara” (61:1). Saat mereka melihat kehidupan mereka yang hancur dan masa depan yang suram, suara Yesaya yang jernih membawa kabar baik di saat semua tampaknya telah musnah. Allah bermaksud “merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan. . . . membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan mendirikan kembali tempat-tempat yang sejak dahulu menjadi sunyi” (ay.1,4). Di tengah ketakutan mereka, umat mendengar janji Allah yang memberi kepastian, yakni kabar baik-Nya.

Saat ini, kita mendengar kabar baik Allah dalam Yesus Kristus—inilah arti kata Injil. Dia menyampaikan kabar baik kepada kita yang dilanda ketakutan, kepedihan, dan kegagalan. Kesusahan kita pun berlalu digantikan sukacita. —Winn Collier

WAWASAN
Yesus membaca dari Yesaya 61 tidak lama setelah Dia memulai pelayanan-Nya di muka umum (Lukas 4:18-19). Kemudian Dia mengumumkan kepada jemaat rumah ibadah yang tercengang di Nazaret, “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya” (ay.21). Menariknya, ketika Dia membaca dari Kitab Yesaya, Kristus berhenti sebelum mencapai akhir dari Yesaya 61:2, yang berbunyi, “dan hari pembalasan Allah kita”. Ini tentu dilakukan Yesus dengan sengaja. Kemungkinan Yesus memberi dua tanda: Dia menyatakan diri-Nya sendiri sebagai Pribadi yang telah lama dinanti-nantikan, dan Dia memberitahukan umat-Nya bahwa waktu itu bukanlah waktu penghakiman. Itulah waktu untuk mengabarkan kabar baik, memerdekakan yang tertindas, dan menghibur mereka yang hancur hati. Keselamatan telah datang. —Tim Gustafson

Kabar Baik Pembawa Sukacita

Dalam hal apa kamu perlu mengalami kabar baik? Kapan kabar baik Allah menggantikan ketakutan dan kekhawatiran kamu dengan sukacita?

Ya Allah, aku butuh mendengar kabar baik di tengah banyaknya kabar buruk di sekitarku. Aku perlu mendengar apa yang Engkau katakan. Aku butuh sukacita yang Engkau bawa.

Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 17-19; Markus 6:30-56

Bagikan Konten Ini
31 replies
  1. Ameliana Pigome
    Ameliana Pigome says:

    orangtua saya harus selalu sehat”

    saya TDK tahu tapi saya yakin Tuhanku adalah Tuhan yang hebat

  2. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga

    Dikuduskanlah namaMu

    Datanglah kerajaanMu

    Jadilah kehendakMu

    Di bumi seperti di sorga

    Berikanlah kami pada hari ini

    Makanan kami yang secukupnya

    Ampunilah kami akan kesalahan kami,

    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami

    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan

    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat

    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan

    Sampai selama-lamanya.
    AMIN

  3. rico art
    rico art says:

    Terimakasih. Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang-orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam tanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin

  4. Chrismon Hesed
    Chrismon Hesed says:

    puji Tuhan, sangat sangat terbekarti. saya suka bagian “Wawasan” karena sungguh menambah wawasan saya mengenai Firman Tuhan. wawasan saya semakin bertambah. trimaksih santapan rohani hari ini. Tuhan Yesus terus memberkati aplikasi santapan rohani ini untuk menjadi berkat bagi banyak orang. Puji Tuhan, Tuhan Yesus yg dimuliakan.
    sy berharap saya mendapat komunitas untuk melakukan penelaahan Alkitab, agar Pemahaman Alkitab saya semakin bertambah dan iman pun mengalami pertumbuhan.

  5. Sandra Ria
    Sandra Ria says:

    Aminnn, terima kasih atas renungan Firman hari ini, Tuhan Yesus Memberkati kita semua, Aminnn 😇🙏✨

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *