Memberi Selagi Masih Hidup
Jumat, 21 Januari 2022
Baca: Yohanes 9:1-12
9:1 Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.
9:2 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?”
9:3 Jawab Yesus: “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.
9:4 Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja.
9:5 Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia.”
9:6 Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi
9:7 dan berkata kepadanya: “Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam.” Siloam artinya: “Yang diutus.” Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.
9:8 Tetapi tetangga-tetangganya dan mereka, yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata: “Bukankah dia ini, yang selalu mengemis?”
9:9 Ada yang berkata: “Benar, dialah ini.” Ada pula yang berkata: “Bukan, tetapi ia serupa dengan dia.” Orang itu sendiri berkata: “Benar, akulah itu.”
9:10 Kata mereka kepadanya: “Bagaimana matamu menjadi melek?”
9:11 Jawabnya: “Orang yang disebut Yesus itu mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku dan berkata kepadaku: Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu. Lalu aku pergi dan setelah aku membasuh diriku, aku dapat melihat.”
9:12 Lalu mereka berkata kepadanya: “Di manakah Dia?” Jawabnya: “Aku tidak tahu.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang. —Yohanes 9:4
Seorang pengusaha sukses memutuskan untuk membagi-bagikan hartanya dalam beberapa dekade terakhir hidupnya. Sebagai seorang miliuner, ia mendonasikan uang kepada berbagai gerakan sosial, seperti usaha menciptakan perdamaian di Irlandia Utara dan upaya modernisasi sistem perawatan kesehatan di Vietnam. Tak lama sebelum meninggal dunia, ia mendonasikan 350 juta dolar untuk menjadikan Pulau Roosevelt di kota New York sebagai pusat pengembangan teknologi. Beliau berkata, “Saya percaya kita harus memberi selagi masih hidup. Tidak ada alasan untuk menunda-nunda dalam memberi . . . Lagi pula, lebih bahagia memberi selagi masih hidup daripada setelah meninggal.” Memberi selagi masih hidup adalah sikap yang luar biasa.
Dalam tulisan Yohanes tentang orang yang buta sejak lahir, murid-murid Yesus mencoba menentukan “siapakah yang berbuat dosa” (yoh. 9:2). Yesus menjawab persoalan itu dengan berkata, “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang” (ay.3-4). Meskipun pekerjaan kita sangat berbeda dari karya mukjizat yang diadakan Tuhan Yesus, bagaimana pun cara kita mempersembahkan diri, kita perlu melakukannya dengan sikap yang siap memberi dan penuh kasih. Baik berupa waktu, kekayaan, maupun tindakan, tujuan kita memberi adalah agar pekerjaan Allah dapat dinyatakan.
Allah memberi karena begitu besar kasih-Nya akan dunia ini. Sebagai balasannya, marilah kita memberi selagi kita masih hidup. —John Blase
WAWASAN
Kita dapat merasakan pertentangan besar dalam Yohanes 9. Hampir semua pemimpin agama berupaya menolak Yesus. Dia tidak seperti Mesias yang mereka harapkan. Namun, orang yang buta sejak lahir sungguh-sungguh percaya kepada Kristus. Para pemimpin agama berdebat keras mengenai seluk-beluk Hukum Taurat. Mereka berkata, “Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari Sabat” (ay.16). Sebaliknya, orang yang matanya dicelikkan itu mengerti bahwa Pribadi yang menyembuhkannya pasti berasal dari Allah (ay.30-33). Tak lama kemudian ia berkata kepada Yesus, “Aku percaya, Tuhan!” (ay.38). —Tim Gustafson

Pemberian apakah yang selama ini masih kamu tunda-tunda? Bagi kamu, apa artinya memberi selagi masih hidup?
Allah Maha Pemurah, tunjukkanlah kepadaku di mana saja aku dapat memberi pada hari ini.
Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 1-3; Matius 14:1-21
Amin
Aminâ¤ï¸ðŸ˜‡
aminn aminn aminn ðŸ™ðŸ™ðŸ™
Amin
Haleluya
Amin
Amin…
Amin Tuhan Yesus Memberkati
Terima kasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami. sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam Tanganmu saja ya Tuhan,biarlah kehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya,
amin
amjn
Amin, Tuhan Yesus Memberkati
Amin
Amin ðŸ™
Amin! Semoga dari sekarang lebih banyak memberi baik waktu, materi dan hal lainnya 😇ðŸ™ðŸ»
Amin! Semoga dari sekarang lebih banyak memberi baik waktu, materi dan hal lainnya 😇ðŸ™ðŸ»
Amin
Amin
Amin😇
…
Amin
Amin
Amin
Amin
AMIN
Thankyou,GbuðŸ™
Aminn
AminðŸ¤
Amin
Amin, Tuhan Yasus MemberkatiðŸ™ðŸ»
Amin 😇
Amin
Amen
😇
Suka memberi. Amin.
Amin ðŸ™
Amin😊ðŸ™
Amin
Amin😇
Terimakasih atas perkongsian Firman Tuhan. Sangat memberkati 🙠Amin