Manjakan Diri atau Mencari Damai?
Selasa, 11 Januari 2022
Baca: Yohanes 16:25-33
16:25 Semuanya ini Kukatakan kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu.
16:26 Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa,
16:27 sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah.
16:28 Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa.”
16:29 Kata murid-murid-Nya: “Lihat, sekarang Engkau terus terang berkata-kata dan Engkau tidak memakai kiasan.
16:30 Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah.”
16:31 Jawab Yesus kepada mereka: “Percayakah kamu sekarang?
16:32 Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku.
16:33 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia. —Yohanes 16:33
“MANJAKAN DIRIMU”. Begitulah bunyi iklan bak mandi air panas yang mencuri perhatian dan membuat saya berpikir. Belakangan ini saya dan istri sedang membicarakan keinginan kami memasang bak air panas . . . suatu saat nanti. Pasti asyik! Kecuali sesudah itu kami harus membersihkannya. Belum lagi tagihan listriknya. Dan . . . tahu-tahu sesuatu yang tadinya terkesan sebagai ide yang baik mulai terdengar mengerikan.
Ajakan untuk “memanjakan diri” sangat menarik, karena menjanjikan sesuatu yang kita inginkan: Kelegaan. Kenyamanan. Perasaan aman. Pelarian. Semua itu sangat menggoda dan memikat. Memang tidak salah merawat diri dengan beristirahat atau berlibur ke tempat indah. Namun, ada perbedaan antara melarikan diri dari kesukaran hidup dan mempercayai Allah di tengah segala kesukaran itu.
Dalam Yohanes 16, Yesus memberi tahu murid-murid-Nya bahwa babak berikutnya dalam hidup mereka akan menguji iman. “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan,” Yesus menyimpulkan. Kemudian Dia menambahkan janji ini, “Tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia” (ay.33). Yesus tidak ingin murid-murid-Nya menyerah dalam keputusasaan. Sebaliknya, Dia mengundang mereka mempercayai Dia, dan mengetahui kelepasan yang Dia sediakan: “Semuanya itu Kukatakan kepadamu,” kata-Nya, “supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku” (ay.33).
Yesus tidak menjanjikan kehidupan yang bebas dari masalah dan derita. Namun, Dia memang berjanji, apabila kita percaya dan bersandar kepada-Nya, kita akan mengalami damai sejahtera yang lebih dalam dan lebih memuaskan daripada pelarian apa pun yang dunia tawarkan. —ADAM R. HOLZ
WAWASAN
Setelah tiga tahun mengikuti Guru mereka, menyaksikan mukjizat-mukjizat yang Dia lakukan, dan berharap melihat Dia menggulingkan kekuasaan Romawi, murid-murid-Nya menjadi bingung ketika Yesus menyatakan Dia akan pergi (Yohanes 16:5-7). Bukan itu saja. Yesus juga berkata bahwa ketika Dia pergi, mereka akan mengalami berbagai kesukaran (ay.1-4,16-18). Yesus merasakan kekhawatiran mereka, dan memberi isyarat bahwa mereka akan segera memahami rencana Allah untuk mengalahkan kuasa musuh-Nya yang menindas dunia (ay.33). Setelah Dia bangkit dari kematian dan mengutus Roh-Nya, barulah mereka mengerti tentang kebaikan Allah yang rela berkorban demi mereka. Yesus membongkar kebohongan Iblis yang menuduh orang percaya (ay.11), mengatasi dosa terburuk kita dengan kasih-Nya, dan mengalahkan maut dengan menunjukkan kuasa-Nya atas kubur. —Mart DeHaan

Apa saja ajakan “memanjakan diri” atau “pelarian” yang ditawarkan dunia di sekitar kamu? Menurut kamu, sejauh mana janji-janji dalam ajakan itu akan terpenuhi?
Bapa, tolong aku untuk mempercayai-Mu, supaya aku boleh mendapat damai sejahtera dan kelegaan di dalam-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 27-28; Matius 8:18-34
aminn aminn aminn ðŸ™ðŸ™ðŸ™
Aminâ¤ï¸ðŸ˜‡
Amin..
Amin ðŸ™
Amin
amin
Amin Tuhan Yesus Memberkati
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta beri kekuatan , sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami ke dalam TanganMu saja ya Tuhan , biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin
amin
Amin, terimakasih Tuhan Yesus
amin
amin
Amin
amin
Amen
Hanya dekat Tuhan saja kiranya aku tenang. Amin
Amin
.AmiN.
Amin GBU😇
amin
Terima kasih,GbuðŸ™
Amin💙
Amin💙
Thankyou for this one☺ï¸!
Hari ini diberi “kekuatan baru” utk terus melangkah🌻💛.
Amin
AminðŸ¤
Amin
Hidup dalam damai sejahtera Allah. Amin.
amin
Amin
amien
Amin ðŸ™ðŸ˜‡
Amib
amin, aku ingin berproses bersamaMu Tuhan
Amin
Amin ðŸ™ðŸ»ðŸ˜‡
Amin ðŸ™ðŸ»
Amin
Terimakasih untuk renungan nya hari ini, God bless you!
AMIN
Amin