Kesenangan Sejati

Rabu, 26 Januari 2022

Baca: Pengkhotbah 3:9-14

3:9 Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah?

3:10 Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya.

3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

3:12 Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka.

3:13 Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah.

3:14 Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia.

Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka. —Pengkhotbah 3:12

Abd al-Rahman III adalah penguasa Kordoba, Spanyol, pada abad ke-10. Sesudah lima puluh tahun berkuasa dengan sukses (ia mengaku dicintai rakyatnya, ditakuti musuhnya, dan dihormati sekutunya), al-Rahman berusaha merenungkan kembali hidupnya. “Kekayaan dan kehormatan, kekuasaan dan kesenangan, telah menjadi bagian hidupku,” ucap al-Rahman tentang hak-hak istimewa yang dimilikinya. Namun, ketika ia menghitung berapa hari ia sungguh-sungguh merasa bahagia, jumlahnya hanya empat belas. Betapa menyedihkannya.

Penulis kitab Pengkhotbah juga seorang yang kaya dan dihormati (Pkh. 2:7-9), penuh kuasa dan kesenangan (1:12; 2:1-3). Ketika ia merenungkan hidupnya, hasilnya juga menyedihkan. Ia menyadari kekayaan tidak mendatangkan rasa puas (5:10-11), kesenangan hanya memberi kegirangan sementara (2:1-2), dan kesuksesan mungkin lebih disebabkan oleh keberuntungan daripada kemampuan (9:11). Meski demikian, akhir perenungannya tidaklah semuram perenungan al-Rahman. Karena sumber utama kesenangannya adalah iman kepada Allah, maka ia melihat bahwa makan, bekerja, dan berbuat kebaikan dapat dinikmati ketika semua itu dilakukan bersama Dia (2:25; 3:12-13).

“Wahai manusia, jangan mempercayakan dirimu pada dunia ini!” ujar al-Rahman mengakhiri perenungannya. Penulis kitab Pengkhotbah pasti setuju dengannya. Karena kita diciptakan bagi kekekalan (3:11), kenikmatan dan pencapaian duniawi tidak akan pernah memberikan kepuasan. Namun, dengan kehadiran Allah dalam hidup kita, kesenangan sejati dapat kita nikmati dalam hal-hal sederhana seperti makan, bekerja, dan hidup sehari-hari. —Sheridan Voysey

WAWASAN
Pengkhotbah 3 menekankan ketidakmampuan manusia untuk memahami cara Allah dalam menggenapi rencana dan tujuan-Nya. Upaya manusia itu sering dirasakan manusia sebagai “pekerjaan yang . . . melelahkan” (ay.10). Meski Allah “memberikan kekekalan dalam hati mereka. . . . manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir” (ay.11). Kata yang diterjemahkan sebagai “kekekalan” (Ibrani ‘olam’) dapat diterjemahkan dalam berbagai cara. Di sini, beberapa ahli berpendapat bahwa kata tersebut berarti “zaman yang akan datang”, sementara yang lain melihat kata itu terutama mengacu pada masa depan, dan yang lain lagi percaya itu merujuk pada keterhubungan seluruh masa yang ada. Apa pun artinya, sang pengkhotbah berkata bahwa upaya keras kita untuk memahami alasan di balik serba-serbi kehidupan atau untuk mencari tahu bagaimana tujuan Allah akan terwujud justru membuat kita mustahil mengalami kepuasan dalam pasang surut kehidupan sehari-hari (ay.12). —Monica La Rose

Kesenangan Sejati

Apa yang kamu cari jika ingin merasakan kesenangan? Bagaimana kamu dapat makan, bekerja, dan melakukan kebaikan bersama Allah hari ini?

Bapa Surgawi, hari ini aku akan melakukan segala sesuatu bersama Engkau di sisiku.

Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 14-15; Matius 17

Bagikan Konten Ini
48 replies
  1. echalarasati
    echalarasati says:

    Dia membuat segala sesuatu indah pada waktunya 🥺 terimakasih Tuhan Yesus for loving us unconditionally :’)

  2. David Sirait
    David Sirait says:

    Terimakasih buat Roti Firman dan Renungan nya, Kiranya Damai Sejahtera dan Berkat yg Berlimpah Tuhan curahkan bagi saudara

  3. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalalam tanganMu saja ya Tuhan, biarlahl KehendakMu yang terjadi, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin

  4. PENTATONIX👉🏻 ELYEZER PRIYASISKI VIKARELDY 👈🏻 ( EZE)
    PENTATONIX👉🏻 ELYEZER PRIYASISKI VIKARELDY 👈🏻 ( EZE) says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana,
    kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalalam tanganMu saja ya Tuhan, biarlahl KehendakMu yang terjadi, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin

    Dia membuat segala sesuatu indah pada waktunya 🥺 terimakasih Tuhan Yesus for loving us unconditionally :’)

    Terimakasih buat Roti Firman dan Renungan nya, Kiranya Damai Sejahtera dan Berkat yg Berlimpah Tuhan curahkan bagi saudara

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *