Berjaga-jagalah!

Rabu, 19 Januari 2022

Baca: Matius 26:36-46

26:36 Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa.”

26:37 Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar,

26:38 lalu kata-Nya kepada mereka: “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.”

26:39 Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”

26:40 Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?

26:41 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.”

26:42 Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!”

26:43 Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat.

26:44 Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga.

26:45 Sesudah itu Ia datang kepada murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Lihat, saatnya sudah tiba, bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa.

26:46 Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat.”

Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah. —Matius 26:41

Seorang pegawai bank di Jerman yang tengah mentransfer 62,40 euro dari bank ke rekening seorang nasabah tanpa sadar tertidur sejenak di mejanya. Ia tertidur dengan jari memencet tombol “2”. Alhasil, 222 juta euro (300 juta dolar) berpindah ke rekening nasabah tersebut. Akibat kesalahan ini, si pegawai dan koleganya yang mengesahkan transfer tersebut ikut dipecat. Kekeliruan ini memang segera diketahui dan dapat diperbaiki, tetapi karena kelalaian pegawai yang mengantuk tadi, kesalahan kecil itu nyaris menjadi mimpi buruk bagi bank tersebut.

Yesus memperingatkan murid-murid-Nya bahwa apabila tidak berjaga-jaga, mereka juga dapat membuat kesalahan besar. Dia membawa mereka ke Taman Getsemani untuk mengambil waktu berdoa. Saat berdoa, Yesus mengalami dukacita dan kesedihan yang tak pernah dirasakan-Nya semasa hidup di dunia. Dia meminta Petrus, Yakobus, dan Yohanes untuk berdoa dan “berjaga-jaga” dengan-Nya (Mat. 26:38), tetapi mereka malah tertidur (ay.40-41). Kegagalan mereka untuk berjaga-jaga dan berdoa menjadikan mereka tidak berdaya ketika datang pencobaan untuk menyangkal Dia. Saat Yesus paling membutuhkan mereka, para murid justru tidak memiliki kewaspadaan rohani.

Kiranya kita mendengarkan perkataan Yesus untuk tetap berjaga-jaga secara rohani dengan semakin setia meluangkan waktu bersama-Nya di dalam doa. Saat kita melakukannya, Dia akan menguatkan kita untuk melawan segala bentuk pencobaan dan terhindar dari kesalahan besar dengan menyangkal Yesus. —Marvin Williams

WAWASAN
Sebelum ditangkap dan disalibkan, Yesus memanjatkan doa terakhir-Nya dalam suatu taman di antara pepohonan zaitun di Bukit Zaitun. Taman itu bernama Getsemani, yang berarti “pemerasan minyak”. Yesus menghadapi tekanan luar biasa, layaknya buah zaitun yang diperas. Menurut Baker’s Encyclopedia of the Bible, Bukit Zaitun adalah “bukit yang membentang dari utara ke selatan di pegunungan Yudea, terletak di sebelah timur Yerusalem dan Lembah Kidron”. Bukit ini memiliki tiga puncak dan dua lembah di antaranya. Yang di tengah adalah Bukit Zaitun (setinggi 873 meter). Tanah di bagian baratnya sangat subur karena menampung air hujan dari Laut Tengah yang bercampur dengan batu kapur yang terurai. —Alyson Kieda

Berjaga-jagalah!

Dalam hal apa kehidupan doa kamu membutuhkan lebih banyak kesetiaan dan kedisiplinan? Bagaimana kamu dapat dengan sengaja mengambil lebih banyak waktu bersama Allah minggu ini?

Tuhan Yesus, karena kerohanianku tertidur, aku tidak lagi berdoa. Dan karena aku tidak berdoa, aku gagal mengandalkan Engkau. Ampuni aku. Tolong aku untuk meluangkan lebih banyak waktu bersama-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 46-48; Matius 13:1-30

Bagikan Konten Ini
39 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkan lah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami, sembuhkan juga orang-orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana. kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam tanganMu saja ya Tuhan,biarlah kehendakMu yang terjadi, terpuji lah namaMu kekal selamanya,amin

  2. Nimrot Hutabarat
    Nimrot Hutabarat says:

    Persis yg sedang saya alami. Ada degradasi hubungan dgn Tuhan. Semoga lebih baik ke depan. Mohon bantu dgn doa.

  3. HUTASUHUT BERSAUDARA
    HUTASUHUT BERSAUDARA says:

    Saya merasa, dalam kenyamanan serta semua tersedia kerohanian saya tidak berjaga-jaga. Kiranya Tuhan menolong kita semua untuk bisa semakin setia dan disiplin. Jesus we love You.

  4. Tian Aprida
    Tian Aprida says:

    Terimakasih atas firman hari ini, teguran untuk aku pribadi agar lebih intens komunikasi bersama Tuhan Yesus.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *