Anugerah Kasih yang Terbesar

Selasa, 18 Januari 2022

Baca: Yesaya 53:1-6

53:1 Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?

53:2 Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya.

53:3 Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.

53:4 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.

53:5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

53:6 Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.

Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri. —Yesaya 53:6

Ketika meninggalkan toko, putra saya, Geoff, melihat sebuah alat bantu jalan tergeletak tak bertuan di jalan. Semoga tidak ada yang kenapa-kenapa, pikirnya. Ia memeriksa ke balik bangunan dan melihat seorang pria tunawisma terkapar tidak sadarkan diri.

Geoff membangunkan pria itu dan bertanya apakah ia baik-baik saja. “Aku mencoba bunuh diri dengan minum alkohol,” katanya. “Tendaku rusak dihantam badai dan aku kehilangan segalanya. Aku tidak ingin hidup lagi.”

Geoff menghubungi sebuah pelayanan rehabilitasi Kristen, dan sambil menunggu datangnya pertolongan, ia pulang sebentar untuk mengambil tenda miliknya. “Siapa nama Bapak?” tanyanya. “Geoffrey,” jawab si tunawisma, “dengan G.” Geoff sendiri tidak memberitahu namanya atau ejaan namanya yang tidak lazim. “Ayah,” katanya kepada saya kemudian, “bisa saja pria itu aku.”

Geoff juga pernah bergumul dengan ketergantungan obat terlarang, dan ia menolong pria itu karena kasih yang telah diterimanya dari Allah. Nabi Yesaya menggunakan kata-kata berikut untuk menyambut belas kasihan Allah kepada kita dalam Yesus Kristus. “Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian” (Yes. 53:6).

Kristus, Juruselamat kita, tidak membiarkan kita tersesat, sendirian, dan tak berdaya dalam keputusasaan. Dia memilih menjadi serupa dengan kita dan mengangkat kita dalam kasih, agar kita terbebas dan dapat menjalani hidup baru di dalam Dia. Sungguh, itulah anugerah terbesar yang pernah ada. —James Banks

WAWASAN
Yesaya 53:1-6 adalah bagian dari nyanyian “Hamba TUHAN yang Menderita” (52:13-53:12). Nyanyian inilah yang dibaca sida-sida Etiopia dalam Kisah Para Rasul 8:26-40. Dalam peristiwa tersebut, Filipus menyampaikan kepada seorang pembesar Etiopia bahwa Yesaya sedang berbicara tentang Yesus, Sang Mesias (Kisah Para Rasul 8:32-35). Yesaya menubuatkan bagaimana Mesias akan dianiaya: “begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi” (Yesaya 52:14). Dia “seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan” (53:3). Semua ini agar Kristus dapat membayar hukuman atas dosa-dosa kita: “dia tertikam oleh karena pemberontakan kita,” dan “ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya” (ay.5). Itulah damai sejahtera yang sulit dipahami tetapi yang dirindukan seluruh umat manusia. Itulah juga inti kabar baik yang dibagikan Filipus kepada orang Etiopia tersebut. —Tim Gustafson

Anugerah Kasih yang Terbesar

Akan seperti apa keadaan kamu tanpa Yesus? Apa yang dapat kamu lakukan untuk menjadi perpanjangan tangan-Nya bagi sesama yang membutuhkan?

Tuhan Yesus, terima kasih Engkau telah datang menyelamatkanku. Tolong aku untuk ikut serta dalam misi penyelamatan-Mu dan membagikan kasih-Mu kepada orang yang membutuhkan-Mu hari ini.

Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 43-45; Matius 12:24-50

Bagikan Konten Ini
44 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah lah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana , kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam tanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin

  2. Tian Aprida
    Tian Aprida says:

    terimakasih Yesusku atas berkat Mu yang selalu ada dihidupku, ajarkan aku untuk terus setia padaMu.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *