3 Prioritas untuk Diterapkan di Tanggung Jawabmu Tahun Ini
Oleh Andrew Laird, Australia
Artikel asli dalam bahasa Inggris: 3 Priorities To Take To Work This Year
Tahun yang baru sering diartikan sebagai fokus yang baru, atau mungkin juga resolusi yang baru untuk menolong kita bagaimana hidup berbeda dan lebih baik dari tahun sebelumnya. Ini tentu suatu hal yang baik! Meskipun proses mewujudkannya sulit, tapi tetaplah baik untuk memasukkan rencana-rencana itu ke dalam kalender kita supaya kita tahu kapan dan bagaimana harus berhenti, merenung, dan memprioritaskan rencana hidup kita.
Tapi… seberapa banyak resolusi tahun barumu yang kamu kaitkan dengan pekerjaan atau tanggung jawabmu sekarang? Kuakui, resolusiku lebih banyak soal diet, latihan fisik, dan disiplin lainnya! Padahal kita semua akan menghabiskan banyak waktu di sepanjang 2022 untuk bekerja (entah dibayar atau tidak). Jadi, adalah baik untuk berhenti sejenak untuk berpikir prioritas apakah yang ingin kita terapkan dalam menuntaskan tanggung jawab kita tahun ini.
1. Mulailah bersama Tuhan
Kita membuat kesalahan besar jika kita tidak mengerjakan tanggung jawab kita bersama Tuhan. Memang, ada kecenderungan kita seolah tidak melibatkan-Nya hadir dalam pekerjaan kita karena kita berpikir Tuhan telah hadir di sana; tugas kita adalah mengikuti apa yang Dia lakukan.
Mengikuti apa yang Dia ingin kita lakukan berarti menyelaraskan pekerjaan kita dengan doa, dan membawa segala usaha kita di hadapan takhta-Nya. Berdoa dalam pekerjaan tidak harus lama (meskipun meluangkan waktu untuk berdoa tentang pekerjaan bukanlah kebiasaan buruk), tapi bisa berdoa dengan singkat secara teratur di awal, pertengahan, dan akhir hari-harimu adalah hal baik.
Ketika berdoa, alih-alih mengatakan, “Tuhan, tolong aku mencapai target ini di kerjaanku hari ini,” kita dapat berdoa begini: “Bapa, tolong aku melihat bagaimana Roh-Mu bekerja melalui pekerjaanku,. Pakailah pekerjaan ini untuk memberkati orang lain dan demi kemuliaan-Mu. Mampukan aku untuk menyelaraskan pemikiran dan prioritasku dengan apa yang jadi kehendak-Mu.”
Kita juga bisa berdoa dengan lebih spesifik, seperti, “Bapa, aku baru saja membuat kesalahan. Tolong aku untuk jujur dan menerima konsekuensinya dengan cara yang memuliakan-Mu.” Atau, ketika rekan kerjamu yang menyebalkan datang, kamu bisa berdoa singkat seperti, “Tuhan, berikanlah aku anugerah dan kesabaran untuk merespons sebagaimana yang Engkau juga akan lakukan terhadap temanku ini.”
2. Berdoalah bersama rekan-rekan sekerjamu
Kita salah jika kita berpikir pekerjaan kita adalah tentang kita sendiri. Tuhan menciptakan kita sebagai satu tubuh, sudah seharusnya kita merangkul tubuh Kristus itu dalam pekerjaan kita sehari-hari. Mungkin kamu tidak tahu ada orang Kristen lain di tempat kerjamu, tapi itu bukanlah alasan untuk tidak mempraktikkan konsep ini.
Merangkul dan bekerjasama sebagai anggota tubuh Kristus tidak cuma tentang berdoa, tapi juga mendoakannya bersama orang lain! Kamu bisa temukan satu atau dua orang Kristen entah di tempat kerjamu atau gerejamu, dan salinglah mendoakan. Ketika kamu melakukan ini, kamu menciptakan kesempatan untuk berbagi sukacita, pergumulan, tantangan, yang bisa dipakai-Nya untuk menolongmu. Kamu bisa menemukan hikmat dan penghiburan dari rekan-rekanmu yang dipakai Tuhan.
3. Pikirkan dan layanilah orang lain juga
Ketika kita memulai pekerjaan, kita perlu ingat untuk siapakah kita bekerja—bagi Tuhan dan sesama. Panggilan bagi orang Kristen bukanlah untuk melayani diri sendiri (apa yang bisa kuraih buat diriku) tapi tentang melayani orang lain (bagaimana aku bisa memberi bagi orang lain melalui pekerjaanku).
Mempraktikkan konsep ini sesederhana mengerjakan tanggung jawab dengan baik, tidak mengambil untung sendiri supaya apa yang kita kerjakan bermanfaat buat orang lain, bukannya malah membebani. Atau, kita juga bisa taat pada kesepakatan deadline, merespons permintaan dari orang lain dengan layak, dan melakukan apa yang kita telah ucapkan. Tindakan sederhana ini akan menolong pekerjaanmu lebih menyenangkan bagimu dan orang lain juga.
Mengapa tidak mengambil waktu untuk merenung sejenak tentang bagaimana dan di mana prioritas pekerjaanmu? Apakah itu telah berubah menjadi berfokus pada diri sendiri daripada orang lain? Lalu, serahkanlah komitmenmu pada Tuhan, mintalah agar Dia menolongmu untuk berfokus pada melayani orang lain melalui pekerjaanmu.
Ketika kita melakukannya, kita sedang menjadi saksi bagi rekan-rekan kerja kita akan Juruselamat yang kita teladani—Tuhan yang datang untuk melayani bukan untuk dilayani (Markus 10:45).
Amin🙏
Terima Kasih atas Sharing Artikelnya .. GBu
makasih renungan ya ✨✨
Haleluya Amin 🔥ðŸ›âœï¸
terimakasih atasr renungannyaðŸ™ðŸ™
oh Jesus. Ini sangat tersentuh dengan situasi ku saat ini. Akan kuserahkan Komitmen ku padaMu Tuhan 💓
Praise the Lord ðŸ™
terimakasih utk renungan nyaðŸ™ðŸ˜‡