Suatu Kumpulan Besar

Kamis, 9 Desember 2021

Baca: Wahyu 7:9-12

7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.

7:10 Dan dengan suara nyaring mereka berseru: “Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!”

7:11 Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah,

7:12 sambil berkata: “Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!”

Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa. —wahyu 7:9

Kami semua berkumpul menghadiri kebaktian pernikahan hari itu dengan gembira. Meski tetap menjaga jarak karena pandemi COVID-19, kami menyambut baik kesempatan untuk merayakan pernikahan Gavin dan Tijana. Teman-teman kami asal Iran yang melek teknologi membantu menyiarkan acara ini kepada teman dan keluarga yang tersebar di Spanyol, Polandia, dan Serbia. Pendekatan kreatif ini membantu mengatasi kendala saat kami berbahagia merayakan janji pernikahan itu. Roh Allah mempersatukan kami dan memberi kami sukacita.

Minggu pagi itu, bersama jemaat yang terdiri dari berbagai bangsa, kami sekilas bisa merasakan kemuliaan yang akan kita rasakan ketika orang-orang dari “segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa” berdiri di hadapan Allah di surga kelak (why. 7:9). Yohanes, murid yang dikasihi itu, melihat sekilas “kumpulan besar” ini dalam penglihatan yang ia ceritakan di kitab Wahyu. Di sana mereka yang berkumpul akan menyembah Allah bersama para malaikat dan tua-tua, semua memuji: “Puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya” (ay.12).

Persekutuan dan perkawinan Yesus dengan mempelai-Nya yang terdiri dari berbagai bangsa dalam “perjamuan kawin Anak Domba” (19:9) akan menjadi momen penyembahan dan perayaan yang luar biasa. Pengalaman kami di ibadah Minggu itu bersama orang-orang dari berbagai negara merupakan gambaran dari peristiwa agung yang suatu saat nanti akan kita nikmati bersama.

Sembari menantikan peristiwa menggembirakan itu dengan penuh harap, kita dapat merayakan dan bersukacita bersama umat Tuhan. —Amy Boucher Pye

WAWASAN
Perhatikan beberapa perbedaan dalam menggambarkan kedua kelompok di Wahyu 7. Yohanes mendengar kelompok pertama (ay. 4), sementara ia melihat kelompok kedua (ay. 9). Kelompok pertama berjumlah 144.000 (ay. 4); kelompok kedua “tidak dapat terhitung banyaknya” (ay. 9). Kumpulan pertama terdiri atas satu bangsa (suku keturunan Israel, ay. 4-8); kumpulan kedua “dari segala bangsa” (ay. 9). Craig Keener, seorang ahli Alkitab, berpendapat bahwa “penampakan pertama melambangkan tentara rohani milik Allah di akhir zaman, dan penampakan kedua adalah interpretasi lebih harfiah dari penampakan pertama” (Revelation, NIV Application Commentary). Menurut pandangan itu, tentara Allah menang atas musuh-musuh mereka dengan mati sebagai martir, dan bukan dengan membunuh musuh-musuh mereka (lihat 11:7-13; 12:11; 13:7; 15:2; 21:7). Selanjutnya, Keener menyatakan bahwa “dalam hal ini, kita menjadi seperti Tuhan kita.” —J.R. Hudberg

Suatu Kumpulan Besar

Bagaimana kamu membayangkan perjamuan kawin Anak Domba? Bagaimana diundang ke perayaan surgawi ini mempengaruhi hidup keseharian kamu?

Ya Anak Domba Allah, terima kasih telah mengundangku ke perjamuan kawin surgawi.

Bacaan Alkitab Setahun: Daniel 11-12; Yudas

Bagikan Konten Ini
31 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terima kasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam tanganMu saja ya Tuhan, biarlah kehendakMu yang terjadi, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *