Singa, Anak Domba, Juruselamat!

Rabu, 29 Desember 2021

Baca: Wahyu 5:1-7

5:1 Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.

5:2 Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: “Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?”

5:3 Tetapi tidak ada seorangpun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.

5:4 Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.

5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: “Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.”

5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

5:7 Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.

Singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang. —Wahyu 5:5

Ada dua patung singa yang gagah menjaga pintu masuk Perpustakaan Umum New York. Patung marmer itu berdiri gagah sejak perpustakaan itu diresmikan pada tahun 1911. Keduanya dinamai Leo Lenox dan Leo Astor, untuk menghormati para pendiri perpustakaan itu. Namun, selama masa Depresi Besar, wali kota Fiorello LaGuardia mengganti nama kedua patung itu dengan Fortitude (Ketabahan) dan Patience (Kesabaran), dua kebajikan yang ia anggap perlu diperlihatkan warga New York pada masa yang sulit itu. Sampai sekarang, kedua singa tersebut masih menyandang nama-nama tersebut.

Alkitab menggambarkan Singa yang hidup dan kuat, yang juga memberi dorongan semangat di masa sulit dan dikenal dengan nama-nama lain. Dalam penglihatannya tentang surga, Rasul Yohanes menangis saat menyaksikan tak seorang pun dapat membuka gulungan kitab berisi rencana penghakiman dan penebusan Allah. Lalu Yohanes diberi tahu, “Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda . . . telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya” (Why. 5:5).

Namun, di ayat berikutnya, Yohanes menggambarkan hal yang sama sekali berbeda: “Maka aku melihat di tengah-tengah takhta . . . berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih” (ay.6). Singa dan Domba itu adalah Pribadi yang sama: Yesus. Dialah Raja penakluk dan “Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yoh. 1:29). Melalui kekuatan-Nya dan salib-Nya, kita menerima belas kasihan dan pengampunan yang memampukan kita untuk hidup dalam sukacita dan keagungan diri-Nya selama-lamanya! —James Banks

WAWASAN
Dalam Wahyu 5:1-7, kita melihat bahwa Yesus digambarkan sebagai singa sekaligus anak domba, gambaran yang sepertinya sangat bertolak belakang. Namun, tidak demikian halnya di dalam Yesus. Dia adalah Singa yang mengalahkan Iblis (Wahyu 20:10) dan Anak Domba yang memuaskan keadilan Allah lewat pengorbanan-Nya bagi dosa-dosa kita (Yohanes 1:29). Dia pun bukan anak domba biasa. Meski disembelih, Anak Domba ini tetap berdiri, menanggung luka pengorbanan-Nya, dan Dia bertanduk tujuh dan bermata tujuh (Wahyu 5:6). Penafsir Matthew Henry menyatakan bahwa serangkaian angka tujuh (angka sempurna) itu menandakan “kuasa sempurna untuk melaksanakan seluruh kehendak Allah dan hikmat sempurna untuk memahami semuanya dan melakukannya dengan cara paling efektif.” Mengapa? Karena Dia mempunyai ketujuh Roh Allah: “Dia telah menerima Roh Kudus tanpa batas, di dalam terang, dan hidup, dan kuasa sempurna, yang memampukan-Nya mengajar dan memerintah seluruh bumi.” —Alyson Kieda

Singa, Anak Domba, Juruselamat!

Apa nama favorit kamu untuk Yesus? Aspek mana dari karakter Yesus yang membuat kamu semakin ingin memuji-Nya?

Tuhan Yesus, Juruselamatku yang ajaib, aku dapat memuji-Mu sampai kekekalan, tetapi itu semua takkan pernah cukup. Terima kasih telah menyerahkan diri-Mu bagiku, sehingga aku dapat hidup dalam kasih-Mu selama-lamanya!

Bacaan Alkitab Setahun: Zakharia 9-12; Wahyu 20

Bagikan Konten Ini
28 replies
  1. Sindhu
    Sindhu says:

    Terima kasih, Tuhan. Kau Bapa yg kekal, penasihat yg ajaib, Raja damai. Besar & dasyat kasihMu, Tuhan. Amin. Amin. Amin

  2. rico art
    rico art says:

    Terima kasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *