Satu Hari Lebih Dekat ke Natal

Jumat, 31 Desember 2021

Baca: Filipi 3:15-21

3:15 Karena itu marilah kita, yang sempurna, berpikir demikian. Dan jikalau lain pikiranmu tentang salah satu hal, hal itu akan dinyatakan Allah juga kepadamu.

3:16 Tetapi baiklah tingkat pengertian yang telah kita capai kita lanjutkan menurut jalan yang telah kita tempuh.

3:17 Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu.

3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.

3:19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.

3:20 Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,

3:21 yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.

Kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat. —Filipi 3:20

“Cepat sekali Natal lewat,” kata anak perempuan saya yang patah semangat. Saya mengerti perasaannya: hari-hari setelah Natal bisa terasa sangat menjemukan. Semua kado sudah dibuka dan semua hiasan sudah dilepas. Januari yang suram, dan bagi banyak orang, kebutuhan untuk menurunkan berat badan, telah menanti. Natal, dan keseruan saat menantikannya, tiba-tiba terasa begitu cepat berlalu.

Beberapa tahun lalu, ketika membereskan pernak-pernik Natal, saya menyadari: tanggal berapa pun yang muncul di kalender, kita selalu satu hari lebih dekat ke Natal berikutnya. Itulah yang sering saya ucapkan.

Namun, jauh lebih penting daripada perayaan Natal yang sementara adalah fakta rohani di baliknya: keselamatan yang Tuhan Yesus bawa ke dunia dan pengharapan kita atas kedatangan-Nya kembali. Alkitab berulang kali berbicara tentang memperhatikan, menantikan, dan merindukan kedatangan Kristus yang kedua. Saya suka perkataan Paulus dalam Filipi 3:15-21. Ia membandingkan cara hidup dunia, yakni “pikiran [yang] semata-mata tertuju kepada perkara duniawi” (ay.19), dengan gaya hidup yang dibentuk oleh pengharapan akan kembalinya Yesus: “Kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat” (ay.20).

Kenyataan “kewargaan kita adalah di dalam sorga” mengubah segalanya, termasuk apa yang kita harapkan dan bagaimana kita hidup. Pengharapan itu dikuatkan oleh pengetahuan bahwa dengan berlalunya setiap hari, kita memang satu hari lebih dekat dengan kedatangan Yesus kembali. —Adam R. Holz

WAWASAN
Paulus menjalani kehidupan yang sangat baik untuk diteladani, sehingga ia meminta orang-orang percaya di Filipi untuk menirunya, dengan menuruti teladan hidupnya sebagai orang percaya (Filipi 3:17; lihat 1 Korintus 4:16). Mereka diminta mengikuti pola pikir dan tindakan Paulus. Sang rasul berani meminta orang-orang percaya untuk mengikuti teladannya, karena ia sendiri telah “mengikuti teladan Kristus” (1 Korintus 11:1 BIS). Pola pikir dan tindakan Paulus serupa dengan pola pikir dan tindakan Kristus—dalam penyangkalan diri, ketaatan penuh, dan pelayanan yang rendah hati (Filipi 2:5-11). Mereka harus mengikuti teladan sang rasul yang tanpa henti mengejar Kristus dan keserupaan dengan-Nya (3:7-14). Malah, jemaat Filipi tak hanya didorong untuk mengikuti teladan Paulus, melainkan juga setiap orang percaya yang hidupnya meneladani Kristus (3:17). Di pihak lain, sang rasul juga memperingatkan agar tidak mengikuti teladan yang salah, yaitu mereka yang mengaku beriman, tetapi “hidup sebagai seteru salib Kristus”; yang hidupnya semata-mata tertuju kepada perkara duniawi dan hidup amoral (ay. 18-19). —K.T. Sim

Satu Hari Lebih Dekat ke Natal

Sebutkan hal-hal yang kamu harapkan dalam dunia ini. Menurut kamu, bagaimana pengharapan kamu dalam Yesus mempengaruhi dan berdampak terhadap hal-hal duniawi yang kamu harapkan?

Ya Bapa, terima kasih atas pengharapan yang kumiliki dalam Yesus dan kedatangan-Nya kembali. Ketika hal-hal yang kurang berarti mencoba merenggut minat dan fokus hatiku, tolong aku memandang-Mu saja.

Bacaan Alkitab Setahun: Maleakhi 1-4; Wahyu 22

Bagikan Konten Ini
20 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkenan bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *