Penantian yang Sepadan

Senin, 13 Desember 2021

Baca: Yesaya 30:15-19

30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” Tetapi kamu enggan,

30:16 kamu berkata: “Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat,” maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: “Kami mau mengendarai kuda tangkas,” maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.

30:17 Seribu orang akan lari melihat ancaman satu orang, terhadap ancaman lima orang kamu akan lari, sampai kamu ditinggalkan seperti tonggak isyarat di atas puncak gunung dan seperti panji-panji di atas bukit.

30:18 Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!

30:19 Sungguh, hai bangsa di Sion yang diam di Yerusalem, engkau tidak akan terus menangis. Tentulah Tuhan akan mengasihani engkau, apabila engkau berseru-seru; pada saat Ia mendengar teriakmu, Ia akan menjawab.

Tuhan menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu . . . berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia! —Yesaya 30:18

Terjebak dalam pekerjaan yang membuat stres, dengan jam kerja panjang dan atasan yang tidak pengertian, James berharap bisa berhenti dari pekerjaan itu. Namun, ia punya angsuran rumah, serta istri dan anak yang harus dihidupi. Ia tetap berniat untuk mengundurkan diri, tetapi istrinya mengingatkan: “Mari kita tunggu dan lihat apa yang akan Allah tunjukkan kepada kita.”

Berbulan-bulan kemudian, doa mereka dijawab. James mendapat pekerjaan baru yang ia nikmati dan memberinya lebih banyak waktu bersama keluarga. “Bulan-bulan kemarin terasa panjang, tetapi saya senang telah menunggu rencana Allah terungkap pada waktu-Nya,” katanya.

Memang sulit menanti pertolongan Allah di tengah kesukaran; kamu mungkin tergoda untuk mencoba menemukan solusi sendiri. Itulah yang dilakukan orang Israel: di bawah ancaman musuh, alih-alih berpaling kepada Allah, mereka malah mencari bantuan dari Mesir (Yes. 30:2). Namun, Allah berkata seandainya saja mereka mau bertobat dan menaruh kepercayaan kepada-Nya, mereka akan menemukan kekuatan dan keselamatan (ay.15). Dia bahkan berkata, “Tuhan menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu” (ay.18).

Menantikan pertolongan Allah membutuhkan iman dan kesabaran. Namun, saat kita melihat jawaban-Nya di akhir semua itu, kita akan menyadari bahwa penantian itu sepadan: “Berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!” (ay.18). Yang lebih menakjubkan, Allah menunggu kita untuk datang kepada-Nya! —Leslie Koh

WAWASAN
Yesaya 30 memuat tema tentang penghakiman sekaligus pemulihan bagi umat Allah, dan penghakiman bagi bangsa-bangsa yang menindas mereka. Pasal ini dapat dibagi menjadi tiga bagian. Ayat 1-18 mencatat peringatan dan bahaya bagi Yehuda yang bersekutu dengan Mesir tanpa meminta pertimbangan Allah (ay. 1-2). Di ayat 6 dan 7, kita melihat utusan dari Yehuda berjalan melalui negeri yang berbahaya untuk mengangkut “harta kekayaan” dan “barang-barang perbendaharaan mereka” ke Mesir, yaitu bayaran yang dituntut Mesir atas bantuan militer yang telah diberikan. Namun, Yesaya memperingatkan bahwa Mesir tidak akan menolong mereka seperti yang semula dijanjikan. Bagian tengah pasal tersebut, ayat 19-26, memberi secercah harapan, menyatakan bahwa bangsa di Sion yang diam di Yerusalem (ay. 19) pada suatu hari akan dipulihkan dan diberkati; tanah mereka, khususnya, akan berbuah (ay. 23-25). Namun, pasal itu diakhiri dengan nada sendu, yaitu pengumuman tentang penghakiman atas Asyur (ay. 31). —Julie Schwab

Penantian yang Sepadan

Apa permohonan doa yang sedang kamu nantikan jawabannya? Bagaimana kamu dapat merenungkan kesetiaan-Nya sementara menunggu jawaban-Nya?

Bapa, beri aku kesabaran untuk menantikan jawaban-Mu. Aku tahu Engkau adalah Allah yang baik dan penuh kasih, waktu dan kehendak-Mu senantiasa sempurna.

Bacaan Alkitab Setahun: Hosea 12-14; Wahyu 4

Bagikan Konten Ini
52 replies
Newer Comments »
  1. Handi
    Handi says:

    Posisi rumah tangga saya saat ini sedang mengalami cobaan dalam hal ekonomi. Saya berusaha bertahan menunggu jawaban dari Tuhan Yesus. Kiranya Tuhan Yesus tidak meninggalkan saya sekeluarga begitu saja, tetapi semoga jawaban dari Tuhan akan datang tepat pada waktunya.

  2. Winda Thalia
    Winda Thalia says:

    Terima kasih Tuhan Yesus yang baik 🥺🙏🏻🙏🏻🙏🏻😇

  3. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari,pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang-orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat Dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana , kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami ke dalam tanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi. terpujilah namaMu kekal selamanya, amin

  4. Hendra Ciu
    Hendra Ciu says:

    Saat ini saya sedang berdoa utk kesembuhan mama saya dari sakit stroke. Saya tetap mau percaya dan yakin serta beriman kepada Tuhan Yesus bahwa Dia lah sumber kesembuhan dan pemulihan bagi mama saya krn bagi Tuhan tidak ada yg mustahil

  5. Nimrot Hutabarat
    Nimrot Hutabarat says:

    Puji Tuhan. Kadang bahkan sering kita hanya mengandalkan naluri duniawi kita utk mengambil keputusan.

  6. Veronika Bernat Riva Siregar
    Veronika Bernat Riva Siregar says:

    Benar ya bapa berikan hambamu kesabaran untuk menantikan jawaban atas harapan yg selama ini hamba mu tunggu, amin

Newer Comments »

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *