Pahlawan, Tiran, dan Yesus
Minggu, 12 Desember 2021
Baca: 1 Korintus 2:1-10
2:1 Demikianlah pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu.
2:2 Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.
2:3 Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar.
2:4 Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh,
2:5 supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.
2:6 Sungguhpun demikian kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang, yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan.
2:7 Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.
2:8 Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia.
2:9 Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.”
2:10 Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. —1 Korintus 2:2
Beethoven marah. Awalnya ia bermaksud memberi judul The Bonaparte untuk Simfoni Ketiga yang digubahnya. Pada zaman yang marak dengan tirani agama dan politik, ia menganggap Napoleon sebagai pahlawan rakyat dan pejuang kebebasan. Namun, ketika jenderal Prancis tersebut menyatakan diri sebagai kaisar, Beethoven berubah pikiran. Ia menganggap mantan pahlawannya itu brengsek dan sewenang-wenang. Ia mencoba menghapus nama Bonaparte dari kertas musiknya keras-keras sampai kertasnya berlubang.
Mungkin ada dari jemaat mula-mula yang kecewa ketika harapan mereka akan terjadinya reformasi politik hancur berantakan. Yesus sempat membangkitkan harapan akan kehidupan yang bebas dari kehadiran tentara dan kesewenang-wenangan kaisar yang membebankan pajak tinggi kepada rakyat. Namun, berpuluh-puluh tahun kemudian, Romawi masih saja menguasai dunia. Para rasul bergumul dengan rasa takut dan kelemahan. Sebagian murid-Nya malah suka berselisih dan belum dewasa (1Kor. 1:11-12; 3:1-3).
Namun, ada yang berbeda. Paulus melihat melampaui apa yang tidak berubah. Surat-suratnya diawali, diakhiri, dan dipenuhi dengan nama Kristus. Kristus bangkit. Kristus yang berjanji akan kembali dengan penuh kuasa. Kristus akan menghakimi segala sesuatu dan semua orang. Namun yang terutama, Paulus ingin orang percaya memegang teguh makna dan implikasi dari Kristus yang disalibkan (2:2; 13:1-13).
Kasih yang diekspresikan dalam pengorbanan Yesus menjadikan Dia pemimpin yang berbeda. Sebagai Tuhan dan Juruselamat dunia, Kristus yang disalibkan itu mengubah segalanya. Nama Yesus akan dikenal selama-lamanya dan dipuji melebihi segala nama. —MART DEHAAN
WAWASAN
Paulus hanya memiliki satu tujuan ketika pertama kali bertemu jemaatnya di Korintus (1 Korintus 2:2). Tanpa kecakapan berkata-kata, kecerdasan, dan keyakinan dari dirinya sendiri, sang rasul mengajar tentang seorang Raja penakluk yang membiarkan musuh-musuh-Nya menyalibkan Dia. Meski mungkin terdengar bodoh, Paulus ingin mengajak umat menerima, menghormati, dan tidak pernah melupakan Tuhan yang rela disalibkan bak penjahat (1:13,17-25; 2:2,8). Ia mengingatkan jemaat di Korintus mengapa mengasihi Allah dan sesama adalah hal yang paling masuk akal. Karena Yesus tidak tinggal terus dalam kubur (ps. 15), apa yang semula terdengar sebagai kebodohan kini layak untuk selalu diingat. —Mart DeHaan

Mengapa Yesus berbeda dari pemimpin lainnya? Apakah kamu bisa ikut merasakan kelemahan dan ketakutan yang dialami Paulus? Bagaimana Yesus menolong kamu menghadapinya?
Bapa, tolong aku melihat hati-Mu dalam pengorbanan Putra-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun: Hosea 9-11; Wahyu 3
amin
aminn aminn aminn ðŸ™ðŸ™ðŸ™
Amin
Amin😇
Terima kasihðŸ™
Amin Tuhan Yesus memberkati
.AmiN.
selama ada Tuhan Yesus tidak ada keraguan yng dapat menjatuhkan niat kitaa gbu😇â¤ï¸
Amin. 😇
Bapa kami yang di sorga,
Dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu
di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini
makanan kami yang secukupnya
dan ampunilah kami akan kesalahan
kami, seperti kami juga mengampuni
orang yang bersalah kepada kami;
dan janganlah membawa kami ke
dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada
yang jahat.
Karena Engkaulah yang empunya
Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
sampai selama-lamanya.
Amin.
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam tanganMu saja ya Tuhan, biarlah kehendakMu yang terjadi, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin
Amin
amin!!!
Amin ðŸ™
AminðŸ™ðŸ’—🤗
aminn
Amin
Amin
Amin
amin Ya Tuhan
AMIN