Nama yang Sempurna
Selasa, 7 Desember 2021
Baca: Yesaya 7:10-17
7:10 TUHAN melanjutkan firman-Nya kepada Ahas, kata-Nya:
7:11 “Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu, biarlah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah atau sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas.”
7:12 Tetapi Ahas menjawab: “Aku tidak mau meminta, aku tidak mau mencobai TUHAN.”
7:13 Lalu berkatalah nabi Yesaya: “Baiklah dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga?
7:14 Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
7:15 Ia akan makan dadih dan madu sampai ia tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik,
7:16 sebab sebelum anak itu tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik, maka negeri yang kedua rajanya engkau takuti akan ditinggalkan kosong.
7:17 TUHAN akan mendatangkan atasmu dan atas rakyatmu dan atas kaum keluargamu hari-hari seperti yang belum pernah datang sejak Efraim menjauhkan diri dari Yehuda–yakni raja Asyur.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. —Yesaya 7:14
Pada suatu hari yang panas dan lembap di bulan Agustus, istri saya melahirkan putra kedua kami. Namun, hingga berhari-hari kemudian ia belum diberi nama, karena kami masih mencari-cari nama yang cocok. Setelah berjam-jam mendiskusikannya sambil menikmati es krim dan jalan-jalan naik mobil, kami belum juga memutuskan nama yang tepat. Setelah selama tiga hari hanya disebut sebagai “Bayi Williams”, akhirnya kami menamainya Micah.
Memilih nama yang tepat memang susah-susah gampang. Kecuali kamu adalah Allah, yang memberi nama yang sempurna bagi Pribadi yang akan mengubah segalanya untuk selamanya. Melalui Nabi Yesaya, Allah mengarahkan Raja Ahas untuk meminta “suatu pertanda” kepada-Nya untuk memperkuat imannya (Yes. 7:10-11). Meskipun sang raja menolak meminta pertanda, Allah tetap memberikannya: “Seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel” (ay.14). Allah menamai anak itu, dan Dia akan menjadi tanda pengharapan bagi orang-orang yang putus asa. Nama itu bertahan lama dan Matius memberikan makna baru dalam nama itu ketika menulis tentang kelahiran Yesus (Mat. 1:23). Yesus akan menjadi “Imanuel”. Dia bukan sekadar wakil Allah, melainkan Allah dalam wujud manusia, yang datang untuk menyelamatkan umat-Nya dari keputusasaan karena dosa.
Allah memberi kita pertanda. Pertanda itu berupa seorang Putra. Nama Putra itu Imanuel—Allah beserta kita. Nama itu mencerminkan kehadiran dan kasih-Nya. Hari ini, Dia mengundang kita untuk menyambut Imanuel dan tahu bahwa Dia akan senantiasa beserta kita. —Marvin Williams
WAWASAN
Nubuat tentang “Imanuel” dalam Yesaya 7 telah lama diperdebatkan oleh para ahli. Dalam konteks dekatnya, Yesaya 7 berbicara kepada Kerajaan Selatan Yehuda yang terancam oleh aliansi negara-negara tetangga. Menanggapi bahaya tersebut, Allah mengutus Yesaya untuk memperingatkan Ahas (Raja Yehuda) bahwa Allah sendirilah keselamatan dan jaminan mereka (ay. 5-9). Dalam pernyataan itu, Yesaya menyampaikan nubuat yang selama berabad-abad dipercaya sebagai penantian akan kedatangan Yesus, manifestasi sejati dan terutama dari Imanuel (“Allah beserta kita”). Ini tampaknya merupakan contoh dari tokoh Perjanjian Lama (seperti Daud dalam Mazmur 22) yang berbicara dalam konteks zamannya sendiri, tetapi kata-katanya digunakan Allah untuk berbicara tentang kisah lain yang lebih besar, yakni kisah Kristus. Inilah bagian kecil yang menjadikan Kitab Suci begitu menakjubkan. —Bill Crowder

Apa yang menghalangi kamu untuk percaya bahwa Allah dapat mengembuskan kehidupan baru ke dalam keadaan kamu yang kelam dan putus asa? Apa yang dapat kamu lakukan untuk menyambut Yesus sebagai Imanuel minggu ini?
Bapa Surgawi, terima kasih untuk Imanuel—Yesus, Putra-Mu. Kiranya aku bersukacita dalam hadirat dan kasih-Nya hari ini.
Bacaan Alkitab Setahun: Daniel 5-7; 2 Yohanes
Amin, God bless 🙌
Amin â¤ï¸â¤ï¸
aminn aminn aminn ðŸ™ðŸ™ðŸ™
Amin
amin 🙠amin amin
Amin. 😇
amin
Amin..
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam tanganMu saja ya Tuhan, biarlah kehendakMu yang terjadi, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin
Amin ðŸ™
Amin
amin
Amin😇
Terima kasihðŸ™
Amin
Amin
amin
Amin
Amin Tuhan Yesus memberkati
AminðŸ™ðŸ’—🤗
Amin
amin
😇
Amiiin
.AmiN.
Amen
Amin
Hidup dalam naungan kasih Tuhan.
Amin
Amin
Aminnn, Terima kasih atas renungan Firman nya, Tuhan Yesus Memberkati 😇ðŸ™âœ¨
aminn.
Amin
Amin, Terima kasih
Aminnn