Memberi dengan Sukacita

Senin, 6 Desember 2021

Baca: 2 Korintus 9:6-15

9:6 Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.

9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.

9:9 Seperti ada tertulis: “Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk selamanya.”

9:10 Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;

9:11 kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.

9:12 Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.

9:13 Dan oleh sebab kamu telah tahan uji dalam pelayanan itu, mereka memuliakan Allah karena ketaatan kamu dalam pengakuan akan Injil Kristus dan karena kemurahan hatimu dalam membagikan segala sesuatu dengan mereka dan dengan semua orang,

9:14 sedangkan di dalam doa mereka, mereka juga merindukan kamu oleh karena kasih karunia Allah yang melimpah di atas kamu.

9:15 Syukur kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu!

Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. —2 Korintus 9:7

Nicholas, yang lahir pada abad ketiga, tidak tahu bahwa berabad-abad setelah kematiannya, ia akan dikenal sebagai Sinterklas. Ia hanyalah orang biasa yang mengasihi Allah dan dengan tulus memperhatikan orang lain. Ia dikenal murah hati dan selalu memberi dengan sukacita. Ia juga banyak melakukan perbuatan baik. Konon, jika mendengar ada keluarga yang mengalami kesulitan keuangan, Nicholas mendatangi rumah mereka pada malam hari dan melemparkan sekantong emas melalui jendela yang terbuka. Emas itu mendarat di dalam sepatu atau stoking yang dihangatkan di dekat perapian.

Jauh sebelum Nicholas, Rasul Paulus mendorong orang percaya di Korintus untuk memberi dengan penuh sukacita. Ia mengabarkan tentang kebutuhan finansial saudara-saudari seiman mereka di Yerusalem, dan mendorong jemaat di Korintus untuk memberi dengan murah hati. Paulus menjelaskan manfaat dan berkat yang akan diterima oleh mereka yang membagikan harta miliknya. Ia mengingatkan bahwa “orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga” (2Kor. 9:6). Berkat kemurahan hati mereka dalam memberi dengan sukacita, mereka akan “diperkaya dalam segala macam” hal (ay.11), dan Allah akan dipermuliakan.

Bapa, tolong kami untuk memberi dengan sukacita, bukan hanya selama Natal, melainkan sepanjang tahun. Terima kasih atas kemurahan hati-Mu yang luar biasa, yang telah memberi kami “karunia-[Mu] yang tak terkatakan” yakni Putra-Mu, Yesus (ay.15). —ESTERA PIROSCA ESCOBAR

WAWASAN
2 Korintus 9:6-15 mendorong kita untuk memberi dengan memperhatikan manfaatnya. Meski demikian, gagasan “menabur banyak” untuk “menuai banyak” (ay. 6) tidak bermaksud mengatakan bahwa kita memberi dengan tujuan agar Allah memberkati kita demi keuntungan sendiri. Sebaliknya, jika Allah memberkati kita karena telah memberi, bukan menimbunnya untuk diri sendiri, kita justru tergerak memberi lebih banyak, agar “segala macam kemurahan hati” kita “membangkitkan syukur kepada Allah” (ay. 11). Ketika memilih untuk memberi, kita memberi dengan sukacita (ay. 7), karena orang yang memberi dengan sukacita mencerminkan kebesaran hati Allah. —Julie Schwab

Memberi dengan Sukacita

Adakah seseorang yang dapat kamu tolong minggu ini? Bagaimana kamu dapat memberikan waktu atau sumber daya yang kamu miliki dengan murah hati?

Bapa yang Pemurah, terima kasih telah mendorongku untuk bermurah hati, karena sesuai dengan sabda-Mu, kemurahan hati mendatangkan berkat yang melimpah baik bagi pemberi maupun penerimanya.

Bacaan Alkitab Setahun: Daniel 3-4; 1 Yohanes 5

Bagikan Konten Ini
46 replies
  1. Roy Tundan
    Roy Tundan says:

    memberi krn atas dasar kasih bukan utk berharap menerima kembali balasannya Krn pembalasan adalah hak Tuhan Allah.

  2. Roy Tundan
    Roy Tundan says:

    memberi krn atas dasar kasih bukan utk berharap menerima kembali balasannya Krn pembalasan adalah hak Tuhan Allah.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *