Hancur dengan Indah

Jumat, 17 Desember 2021

Baca: Mazmur 31:13-25

31:13 (31-14) Sebab aku mendengar banyak orang berbisik-bisik, –ada kegentaran dari segala pihak! –mereka bersama-sama bermufakat mencelakakan aku, mereka bermaksud mencabut nyawaku.

31:14 (31-15) Tetapi aku, kepada-Mu aku percaya, ya TUHAN, aku berkata: “Engkaulah Allahku!”

31:15 (31-16) Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan orang-orang yang mengejar aku!

31:16 (31-17) Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu!

31:17 (31-18) TUHAN, janganlah membiarkan aku mendapat malu, sebab aku berseru kepada-Mu; biarlah orang-orang fasik mendapat malu dan turun ke dunia orang mati dan bungkam.

31:18 (31-19) Biarlah bibir dusta menjadi kelu, yang mencaci maki orang benar dengan kecongkakan dan penghinaan!

31:19 (31-20) Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kausimpan bagi orang yang takut akan Engkau, yang telah Kaulakukan bagi orang yang berlindung pada-Mu, di hadapan manusia!

31:20 (31-21) Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu terhadap persekongkolan orang-orang; Engkau melindungi mereka dalam pondok terhadap perbantahan lidah.

31:21 (31-22) Terpujilah TUHAN, sebab kasih setia-Nya ditunjukkan-Nya kepadaku dengan ajaib pada waktu kesesakan!

31:22 (31-23) Aku menyangka dalam kebingunganku: “Aku telah terbuang dari hadapan mata-Mu.” Tetapi sesungguhnya Engkau mendengarkan suara permohonanku, ketika aku berteriak kepada-Mu minta tolong.

31:23 (31-24) Kasihilah TUHAN, hai semua orang yang dikasihi-Nya! TUHAN menjaga orang-orang yang setiawan, tetapi orang-orang yang berbuat congkak diganjar-Nya dengan tidak tanggung-tanggung.

31:24 (31-25) Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada TUHAN!

Aku telah hilang dari ingatan seperti orang mati, telah menjadi seperti barang yang pecah. —Mazmur 31:13

Bus kami akhirnya tiba di tujuan yang sudah dinantikan—suatu area penggalian arkeologi di Israel tempat kami akan melakukan penggalian kami sendiri. Pimpinan area itu menjelaskan, benda apa pun yang mungkin kami temukan, semua itu sudah ribuan tahun tidak tersentuh. Saat menggali pecahan tembikar yang terkubur dalam tanah, kami merasa seolah-olah bersentuhan dengan sejarah. Setelah beberapa saat, kami diantar ke bengkel kerja tempat pecahan-pecahan tersebut—dari vas-vas besar yang pecah ribuan tahun lalu—disusun kembali.   

Gambarannya jelas sekali. Para ahli yang merekonstruksi tembikar pecah yang berusia berabad-abad merupakan gambaran indah dari Allah yang senang memperbaiki barang yang pecah. Di Mazmur 31:13, Daud menulis, “Aku telah hilang dari ingatan seperti orang mati, telah menjadi seperti barang yang pecah.” Meski kondisi saat mazmur ini dituliskan tidak diketahui, Daud sering mengutarakan kesusahan hidupnya dalam mazmur-mazmur ratapan yang ditulisnya—seperti yang satu ini. Mazmur ini menggambarkan Daud yang merasa hancur lebur karena tekanan bahaya, musuh, dan keputusasaan.

Jadi, ke manakah Daud meminta pertolongan? Di ayat 17, Daud berseru kepada Allah, “Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu!”

Allah yang dipercaya Daud adalah Allah yang hingga saat ini masih senang memperbaiki semua yang hancur. Yang Dia minta hanyalah agar kita berseru kepada-Nya dan mempercayai kasih-Nya yang tak pernah berakhir. —Bill Crowder

WAWASAN
Dalam Mazmur 31, Daud menggambarkan dirinya seperti “barang yang pecah” (ay. 13, “bejana yang rusak” dalam Terjemahan Lama). Ini gambaran yang tepat mengenai umat manusia, karena kita semua seperti bejana rapuh yang mudah rusak. Sepanjang Kitab Suci, kita melihat manusia digambarkan seperti bejana dan Allah sebagai Tukang Periuk (Mazmur 2:9; Roma 9:21; Wahyu 2:27). Dalam Yeremia 18:1-10, kita membaca tentang kesanggupan Tukang Periuk untuk menciptakan, memelihara, menghancurkan, dan membentuk ulang manusia dan bangsa-bangsa (lihat juga Yesaya 41:25; 45:9). Namun, seperti dinyatakan Yesaya, “Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu” (64:8). Allah sebagai Pencipta kita rindu untuk menjaga dan memulihkan umat-Nya kembali. (Mazmur 31:24-25). —Alyson Kieda

Hancur dengan Indah

Bagian manakah dalam diri atau kehidupan kamu yang pernah hancur? Bagaimana Allah menolong kamu melewati masa-masa sulit itu?

Allah penolongku, aku mengucap syukur kepada-Mu karena ketika aku jatuh dan hancur, Engkau memulihkan aku kembali.

Bacaan Alkitab Setahun: Amos 7-9; Wahyu 8

Bagikan Konten Ini
44 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang- orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan Segala rencana kehidupan kami kedalam tanganMu saja ya Tuhan, biarlah kehendakMu yang terjadi, terpujilah namaMu kekal selamanya, Amin

  2. Enita Zai
    Enita Zai says:

    Trimakasih Tuhan buat penyertaan mu dalam hidupku engkau sll ada dlm setiap langkahku memegang tangan ku dn mengangkat bila ku jatuh.
    terpujilah Tuhan Allah juruslamat Amin🙏😇

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *