Generasi Zaman Sekarang
Sabtu, 4 Desember 2021
Baca: 2 Raja-raja 20:1-19
20:1 Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: “Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi.”
20:2 Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN:
20:3 “Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu.” Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.
20:4 Tetapi Yesaya belum lagi keluar dari pelataran tengah, tiba-tiba datanglah firman TUHAN kepadanya:
20:5 “Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN.
20:6 Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur; Aku akan memagari kota ini oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku.”
20:7 Kemudian berkatalah Yesaya: “Ambillah sebuah kue ara!” Lalu orang mengambilnya dan ditaruh pada barah itu, maka sembuhlah ia.
20:8 Sebelum itu Hizkia telah berkata kepada Yesaya: “Apakah yang akan menjadi tanda bahwa TUHAN akan menyembuhkan aku dan bahwa aku akan pergi ke rumah TUHAN pada hari yang ketiga?”
20:9 Yesaya menjawab: “Inilah yang akan menjadi tanda bagimu dari TUHAN, bahwa TUHAN akan melakukan apa yang telah dijanjikan-Nya: Akan majukah bayang-bayang itu sepuluh tapak atau akan mundur sepuluh tapak?”
20:10 Hizkia berkata: “Itu perkara ringan bagi bayang-bayang itu untuk memanjang sepuluh tapak! Sebaliknya, biarlah bayang-bayang itu mundur ke belakang sepuluh tapak.”
20:11 Lalu berserulah nabi Yesaya kepada TUHAN, maka dibuat-Nyalah bayang-bayang itu mundur ke belakang sepuluh tapak, yang sudah dijalani bayang-bayang itu pada penunjuk matahari buatan Ahas.
20:12 Pada waktu itu Merodakh-Baladan bin Baladan, raja Babel, menyuruh orang membawa surat dan pemberian kepada Hizkia, sebab telah didengarnya bahwa Hizkia sakit tadinya.
20:13 Hizkia bersukacita atas kedatangan mereka, lalu diperlihatkannyalah kepada mereka segenap gedung harta bendanya, emas dan perak, rempah-rempah dan minyak yang berharga, gedung persenjataannya dan segala yang terdapat dalam perbendaharaannya. Tidak ada barang yang tidak diperlihatkan Hizkia kepada mereka di istananya dan di seluruh daerah kekuasaannya.
20:14 Kemudian datanglah nabi Yesaya kepada raja Hizkia dan bertanya kepadanya: “Apakah yang telah dikatakan orang-orang ini? Dan dari manakah mereka datang?” Jawab Hizkia: “Mereka datang dari negeri yang jauh, dari Babel!”
20:15 Lalu tanyanya lagi: “Apakah yang telah dilihat mereka di istanamu?” Jawab Hizkia: “Semua yang ada di istanaku telah mereka lihat. Tidak ada barang yang tidak kuperlihatkan kepada mereka di perbendaharaanku.”
20:16 Lalu Yesaya berkata kepada Hizkia: “Dengarkanlah firman TUHAN!
20:17 Sesungguhnya, suatu masa akan datang, bahwa segala yang ada dalam istanamu dan yang disimpan oleh nenek moyangmu sampai hari ini akan diangkut ke Babel. Tidak ada barang yang akan ditinggalkan, demikianlah firman TUHAN.
20:18 Dan dari keturunanmu yang akan kauperoleh, akan diambil orang untuk menjadi sida-sida di istana raja Babel.”
20:19 Hizkia menjawab kepada Yesaya: “Sungguh baik firman TUHAN yang engkau ucapkan itu!” Tetapi pikirnya: “Asal ada damai dan keamanan seumur hidupku!”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada Tuhan. —2 Raja-raja 20:2
“Jangan pernah mempercayai siapa pun yang berusia lebih dari tiga puluh tahun,” kata aktivis lingkungan Jack Weinberg pada tahun 1964. Komentarnya menjadi stereotip seluruh generasi; sesuatu yang akhirnya disesali Weinberg. Saat mengingatnya lagi, Weinberg berkata, “Perkataan yang saya lontarkan tanpa berpikir itu . . . akhirnya dibelokkan dan disalahpahami.”
Pernahkah kamu mendengar komentar meremehkan yang ditujukan kepada kaum milenial? Atau sebaliknya? Pikiran buruk yang dilontarkan oleh satu generasi ke generasi lain dapat menimbulkan dampak negatif. Tentunya ada cara yang lebih baik.
Meski Hizkia raja yang luar biasa, ia kurang memperhatikan generasi berikutnya. Ketika Hizkia muda mengidap penyakit mematikan (2Raj. 20:1), ia berseru kepada Allah agar memperpanjang hidupnya (ay.2-3). Allah menambahkan umurnya lima belas tahun lagi (ay.6).
Namun, ketika Hizkia menerima kabar buruk bahwa suatu hari kelak anak-anaknya akan ditawan, tak setetes pun air matanya keluar (ay.16-18). Pikirnya, “Asal ada damai dan keamanan seumur hidupku!” (ay.19). Mungkin Hizkia hanya bersemangat memikirkan kesejahteraannya sendiri, tetapi tidak mempedulikan generasi berikutnya.
Allah memanggil kita untuk mengasihi dengan kasih yang berani melewati batas generasi. Generasi yang lebih tua membutuhkan idealisme dan kreativitas yang segar dari generasi yang lebih muda. Sebaliknya, generasi yang lebih muda bisa memanfaatkan kearifan dan pengalaman pendahulunya. Ini bukan waktunya membuat meme dan slogan sarkastis, melainkan untuk bertukar pikiran dengan bijaksana. Marilah kita melakukannya bersama-sama. —TIM GUSTAFSON
WAWASAN
Raja Hizkia memerintah Kerajaan Selatan Yehuda sekitar tahun 727—698 SM. Sebagai salah satu raja Yehuda yang “baik”, Hizkia menghapus penyembahan berhala dan menghancurkan “bukit-bukit pengorbanan” tempat penyembahan berhala. 2 Raja-Raja 18:3-6 menyaksikan karakter iman Hizkia, menegaskan bahwa “ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Daud, bapa leluhurnya” (ay. 3) dan bahwa “ia percaya kepada TUHAN, Allah Israel, dan di antara semua raja-raja Yehuda, baik yang sesudah dia maupun yang sebelumnya, tidak ada lagi yang sama seperti dia” (ay. 5). —Bill Crowder

Menurut kamu, bagaimana kamu mungkin telah mengabaikan atau tidak menghormati orang lain dari kelompok usia berbeda? Bagaimana kamu dapat menggunakan karunia pemberian Allah untuk melayani mereka?
Bapa, ampuni aku karena gagal menghargai orang-orang yang berbeda generasi denganku.
Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 47-48; 1 Yohanes 3
aminn aminn aminn ðŸ™ðŸ™ðŸ™
amin
Amin
Amin 😇
Amin
Amin
Amin😇
Terima kasihðŸ™
.AmiN.
Amin
Amin Tuhan Yesus memberkati
Amin ðŸ™
ajari kami Tuham agar hidup saling menghormati dan menghargai dan berlandaskan kasih 😇
Aminnn, Terima kasih atas renungan Firman hari ini, Tuhan Yesus Memberkati 😇ðŸ™âœ¨
amin
ðŸ™
Amin
Amin ðŸ™ðŸ»
Bapa ampuni aku. Amin.
Amin