Menjangkau Sesama bagi Yesus

Selasa, 2 November 2021

Baca: Matius 28:16-20

28:16 Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka.

28:17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.

28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.

28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

 

Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku. —Matius 28:19

Satu dekade lalu, suku Banwaon belum mengenal nama Yesus. Hidup tersembunyi di pelosok pegunungan Mindanao di Filipina membuat mereka nyaris tidak pernah memiliki kontak dengan dunia luar. Untuk mendapatkan barang kebutuhan sehari-hari, mereka harus menempuh perjalanan selama dua hari dengan naik-turun melintasi medan yang berat. Dunia tidak mempedulikan mereka.

Kemudian sebuah kelompok misi melayani di sana, dengan mengantarkan orang keluar-masuk wilayah tersebut menggunakan helikopter. Ini membuat suku Banwaon bisa mengakses barang-barang kebutuhan mereka, mendapat bantuan medis yang penting, serta memiliki kesadaran akan adanya dunia luar. Mereka juga diperkenalkan kepada Tuhan Yesus. Sekarang, mereka tidak lagi bernyanyi memuji roh-roh nenek moyang, tetapi kata-kata dalam lagu-lagu tradisional mereka diganti dengan pujian kepada satu-satunya Allah yang benar. Penerbangan misi tersebut menjadi penghubung yang sangat penting.

Ketika Yesus akan kembali kepada Bapa-Nya di surga, Dia memberikan amanat kepada murid-murid-Nya: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Mat. 28:19). Amanat ini masih berlaku hingga saat ini.

Kelompok manusia yang belum terjangkau oleh Injil tidak terbatas pada mereka yang berada di wilayah pedalaman terpencil. Sering kali mereka justru hidup di sekitar kita. Menjangkau suku Banwaon membutuhkan kreativitas dan sumber daya, dan itu juga mendorong kita mencari cara-cara kreatif untuk mengatasi hambatan di komunitas kita. Mungkin hambatan yang sulit untuk ditembus itu termasuk sekelompok orang yang tinggal di tengah lingkungan kamu, tetapi yang selama ini belum terpikirkan oleh kamu. Bagaimana Allah dapat memakai kamu untuk menjangkau orang lain bagi Yesus?  —TIM GUSTAFSON

WAWASAN
Matius 28:17 mengatakan, “Ketika melihat [Yesus] mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.” Teolog D. A. Carson berkomentar: “Jika yang dimaksud dengan “beberapa” itu bukan sebelas murid Yesus melainkan pengikut lain, perubahan dari tidak percaya dan takut menjadi beriman dan bahagia merupakan perubahan yang “ragu-ragu” bagi mereka.” Sepertinya hal ini menunjukkan bahwa Matius membandingkan penyembahan dengan keraguan. Dengan menempatkan sebagian di posisi menyembah dan yang lain ragu-ragu, Matius mungkin ingin menyatakan bahwa kedua respons ini saling bertentangan, setidaknya saat itu. Penyembahan dapat membantu menyingkirkan keraguan kita, padahal keraguan dapat menghambat penyembahan kita. Keraguan dapat menyerang kita dari waktu ke waktu, tetapi penyembahan dapat meluruskan fokus kita. —J. R. Hudberg

Menjangkau Sesama bagi Yesus
 

Siapakah yang paling sulit kamu jangkau dalam komunitas kamu? Dengan cara apa kamu dapat memberi tahu mereka tentang Tuhan Yesus?

Ya Bapa, pakailah aku sesuai kehendak-Mu agar _____________ [nama seseorang] mau berpaling dan percaya kepada-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 27–29; Titus 3

Bagikan Konten Ini
40 replies
  1. Winda
    Winda says:

    Amin
    terimakasih atas sharingnya.

    semoga Tuhan memberi kita hikmat dan kekuatan untuk memberitakan Injil.

    Amin

  2. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkan lah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami, sembuhkan juga orang-orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam tanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpuji lah namaMu kekal selamanya, amin

  3. Rindika be purba
    Rindika be purba says:

    Iya kita tidak harus pergi ke tempat” jauh untuk memberitakan Injil,kita coba dengan sekeliling kita ,teman kita dan lain”

  4. Diana Beni Siallagan
    Diana Beni Siallagan says:

    Keraguan dapat menyerang kita dari waktu ke waktu, tetapi penyembahan dapat meluruskan fokus kita

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *