Iman yang Berani 

Sabtu, 27 November 2021

Baca: Kisah Para Rasul 4:8-13

4:8 Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: “Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua,

4:9 jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan,

4:10 maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati–bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu.

4:11 Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan–yaitu kamu sendiri–,namun ia telah menjadi batu penjuru.

4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”

4:13 Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus.

 

Keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga. —Kisah Para Rasul 4:12

Setelah pesawatnya ditembak jatuh pada Perang Dunia II, Prem Pradhan (1924–1998) mengalami cedera ketika berusaha mendarat dengan menggunakan parasut. Akibatnya, kakinya pincang seumur hidup. Ia pernah menulis, “Satu kaki saya pincang. Bukankah ajaib kalau Allah justru memanggil saya untuk mengabarkan Injil di pegunungan Himalaya?” Ia pun mengabarkan Injil di Nepal—meski bukan tanpa rintangan, termasuk dihukum dengan dimasukkan ke dalam “penjara maut bawah tanah,” tempat para tahanan menghadapi kondisi yang sangat sulit. Dalam kurun waktu lima belas tahun, Prem mendekam sepuluh tahun di empat belas penjara yang berbeda. Namun, kesaksiannya yang berani telah membuahkan hasil, berupa hidup banyak orang yang diubahkan bagi Kristus, termasuk para sipir penjara dan sesama tahanan, yang kemudian membawa kabar baik tentang Yesus tersebut kepada kaum sebangsanya.

Rasul Petrus juga menghadapi perlawanan karena imannya kepada Tuhan Yesus dan karena ia dipakai Allah untuk menyembuhkan “seorang lumpuh” (Kis. 4:9 BIS). Namun, ia memanfaatkan kesempatan itu untuk berbicara dengan berani tentang Kristus (ay.8-13).

Hari ini, sama seperti Petrus, mungkin kita juga menghadapi banyak tantangan (ay.10-11). Namun, masih ada anggota keluarga, rekan kerja, teman sekolah atau kuliah, dan orang-orang yang kita tahu sangat perlu mendengar tentang satu-satunya Pribadi yang dapat memberi keselamatan (ay.12), yang telah mati sebagai tebusan bagi dosa-dosa kita dan dibangkitkan dari kematian sebagai bukti kuasa-Nya untuk mengampuni dosa (ay.10). Kiranya telinga dan hati mereka terbuka untuk mendengar kabar baik tentang keselamatan dalam Yesus Kristus yang kita wartakan dengan berani dan sungguh-sungguh. —Arthur Jackson

WAWASAN
Kata yang diterjemahkan sebagai “tidak terpelajar” di Kisah Para Rasul 4:13 merupakan kata yang unik dalam Perjanjian Baru dan hanya digunakan di ayat ini. Dalam bahasa aslinya, kata tersebut berarti “tanpa huruf, buta huruf, tanpa pembelajaran”. Para pemuka agama menganggap Petrus dan Yohanes “belum berpengalaman dalam ajaran Yahudi” (kamus Yunani). Petrus dan Yohanes juga disebut sebagai “orang biasa”, yaitu mereka yang tidak memiliki pengetahuan atau pendidikan yang berguna dalam ranah publik. Menurut para elite agama, para rasul bukanlah siapa-siapa. Namun, apa yang mereka miliki—kekuatan dari Roh Kudus (ay. 8)—lebih dari cukup untuk mengatasi kekurangan mereka dalam hal pelatihan agama formal maupun pengalaman. Roh Kudus terus memenuhi dan menguatkan orang percaya untuk memberitakan kematian dan kebangkitan Yesus hingga hari ini—bahkan kepada mereka yang menolak Dia (ay. 11). —Arthur Jackson

Iman yang Berani 
 

Bagaimana kamu dapat dengan berani mengabarkan tentang Yesus hari ini? Apa yang sering menghalangi kamu untuk bercerita tentang Dia kepada orang lain? Bagaimana kamu dapat menyiapkan diri lebih baik lagi untuk melakukannya?

Bapa, terima kasih untuk karya-Mu bagiku. Tolonglah aku, dalam nama Yesus, untuk berani membagikan imanku dengan orang lain.

Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 30–32; 1 Petrus 4

Bagikan Konten Ini
35 replies
  1. Loise Caryn Natasya
    Loise Caryn Natasya says:

    yang aku dapat dari sini adalah belajar dari seorang petrus yang mau bersaksi tentang injil ditengah kesulitan atau tantangan yang diterima nya. Sehingga melalui itu banyak orang yang kenal Tuhan Yesus, di menangkan dan berbalik untuk menjadi saksi buat banyak orang.

    Terimakasih admin ini sangat memberkati🙏😇

  2. rico art
    rico art says:

    Terima kasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan biarlah KehendakMu yang terjadi, terpuji lah namaMu kekal selamanya, amin

  3. Sandra Ria
    Sandra Ria says:

    Aminnn, terima kasih atas renungan firman Tuhan hari ini, Tuhan Yesus Memberkati 😇🙏✨

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *