Identitas Kita yang Sejati
Selasa, 16 November 2021
Baca: Lukas 5:1-11
5:1 Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.
5:2 Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.
5:3 Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.
5:4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.”
5:5 Simon menjawab: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.”
5:6 Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.
5:7 Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.
5:8 Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.”
5:9 Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap;
5:10 demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: “Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.”
5:11 Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Kata Yesus . . . : “Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.” —Lukas 5:10
Pertama-tama, lelaki itu memilih kotak peralatan. Ia sedang berada di sebuah toko peralatan memancing, dan keranjang belanjanya semakin penuh dengan benda-benda seperti kail, umpan, katrol, benang, dan pemberat. Terakhir, ia menambahkan umpan hidup dan memilih gagang serta kumparan baru. “Sudah pernah memancing sebelumnya?” tanya pemilik toko. Pria itu menjawab belum. “Ada baiknya membeli ini juga,” kata si pemilik, sambil menunjuk sebuah kotak P3K. Pria itu setuju lalu membayar belanjaannya. Ia pun pergi memancing hari itu, dan tidak berhasil mendapat seekor ikan pun—yang didapatnya justru luka robek di jarinya akibat terkena mata kail.
Lain lagi masalah yang dialami Simon Petrus. Sebagai nelayan yang berpengalaman, ia terkejut ketika suatu fajar, Yesus menyuruhnya menolakkan perahunya ke tempat yang dalam dan menebarkan jala di sana untuk menangkap ikan (Luk. 5:4). Meskipun sudah sepanjang malam gagal menangkap apa pun, Simon dan awak perahunya tetap menebarkan jala mereka lalu “menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.” Bahkan, kedua perahu yang digunakan hampir tenggelam karena banyaknya ikan tangkapan (ay.6).
Melihat ini, Simon Petrus “tersungkur di depan Yesus” dan memohon, “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.” (ay.8). Namun, Yesus mengetahui identitas Simon yang sejati. Dia berkata kepadanya, “Mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.” Mendengar perkataan itu, Simon “meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus” (ay.10-11). Ketika kita mengikuti Dia, Dia akan menolong kita mengenali diri kita yang sesungguhnya dan apa yang menjadi panggilan kita sebagai murid-Nya. —PATRICIA RAYBON
WAWASAN
Lukas 5:1-11 menceritakan kisah menjala ikan pertama yang menunjukkan interaksi Yesus dengan Simon Petrus. Di kisah ini, Petrus langsung menyadari bahwa ia telah bertemu dengan seseorang yang kudus (ay. 8). Di sinilah Yesus memanggil Petrus menjadi murid (ay. 10). Tiga tahun kemudian, Petrus mengkhianati Kristus (22:54-62). Mengira semua telah berakhir, ia kembali ke kehidupan lamanya sebagai penjala ikan. Lalu peristiwa menjala ikan kedua yang mengandung mukjizat terjadi. Sekali lagi, Petrus menyadari bahwa itu adalah perbuatan Yesus (Yohanes 21:1-7). Dalam mukjizat pertama, Allah memanggil Petrus; dalam mukjizat kedua, Allah memulihkan dan meneguhkan panggilan tersebut (ay. 15-19). —Tim Gustafson

Jika kamu bukan pengikut Kristus, identitas atau peran apa yang kamu miliki dalam kehidupan ini? Ketika kamu mengikut Dia, perubahan apa yang terjadi pada identitas kamu?
Bapa, di saat aku sulit mengenali identitasku yang sejati, ingatkan aku untuk mengikut-Mu agar aku dapat menemukan diriku yang sesungguhnya di dalam Engkau.
Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 3–4; Ibrani 11:20-40
amin
Aminâ¤ï¸ðŸ˜‡
Aminâ¤ï¸
Puji Tuhan Jesus Kristus. Hale lll uya
Amin ðŸ™
Amin
aminn aminn aminn ðŸ™ðŸ™ðŸ™
Amin
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang- orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam tanganMu saja ya Tuhan, biarlah kehendakMu yang terjadi, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin
amen
Thankyou,GbuðŸ™
amin
Amin..
amin
amin
Amin. 😇
Amin. 😇
Amin. 😇
Amin
Amin Tuhan Yesus memberkati
haleluyah, amin
amin
Amin ðŸ™
Amin. Terima kasih Tuhan, Kau memanggilku utk menjadi muridMu utk menjala manusia yg terhilang & tersesat. Tq God.
Amin
Amin
amen
Amin
AminðŸ™ðŸ’—✨
haleluya Puji Tihan
Amin.
Amin
amin
Amin ðŸ™ðŸ»
Serahkan Identitas kita di dalam Tuhan. Amin.
amin
Amin