Bunyikan Belnya

Senin, 1 November 2021

Baca: Mazmur 47

47:1 Untuk pemimpin biduan. Dari bani Korah. Mazmur. (47-2) Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai!

47:2 (47-3) Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja yang besar atas seluruh bumi.

47:3 (47-4) Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, suku-suku bangsa ke bawah kaki kita,

47:4 (47-5) Ia memilih bagi kita tanah pusaka kita, kebanggaan Yakub yang dikasihi-Nya. Sela

47:5 (47-6) Allah telah naik dengan diiringi sorak-sorai, ya TUHAN itu, dengan diiringi bunyi sangkakala.

47:6 (47-7) Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, bermazmurlah bagi Raja kita, bermazmurlah!

47:7 (47-8) Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan nyanyian pengajaran!

47:8 (47-9) Allah memerintah sebagai raja atas bangsa-bangsa, Allah bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus.

47:9 (47-10) Para pemuka bangsa-bangsa berkumpul sebagai umat Allah Abraham. Sebab Allah yang empunya perisai-perisai bumi; Ia sangat dimuliakan.

 

Elu-elukanlah Allah dengan sorak sorai. —Mazmur 47:2

Setelah tiga puluh kali menjalani terapi radiasi, Darla akhirnya dinyatakan bebas dari kanker. Sebagai bagian dari tradisi rumah sakit, seorang penyintas kanker akan membunyikan “lonceng bebas kanker” yang menandai berakhirnya pengobatan dan merayakan pemulihan kesehatannya. Darla pun tidak ketinggalan. Namun, saking semangat dan antusiasnya, Darla membunyikan lonceng itu sampai-sampai talinya terlepas! Gelak tawa pun membahana.

Kisah Darla membuat saya tersenyum dan memberikan gambaran tentang apa yang mungkin dibayangkan oleh pemazmur ketika ia mengajak umat Israel merayakan karya Allah dalam hidup mereka. Pemazmur mendorong mereka, “bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah,” dan “bermazmurlah bagi Allah” karena Dia telah mengusir musuh-musuh mereka dan memilih bangsa Israel sebagai umat kesayangan-Nya (Mzm. 47:2,7).

Allah tidak selalu memberikan kemenangan atas pergumulan kita dalam hidup ini, baik yang berkaitan dengan masalah kesehatan, keuangan, atau hubungan dengan orang lain. Dalam segala pergumulan itu, Dia tetap layak menerima pujian dan penyembahan kita, karena kita percaya Dia masih “bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus” (ay.9). Ketika Dia berkehendak untuk menyembuhkan kita—setidaknya dengan cara yang kita kenali di dunia ini—hal itu patut dirayakan. Mungkin tidak ada lonceng yang bisa kita bunyikan, tetapi kita dapat bersukacita merayakan kebaikan-Nya kepada kita dengan kegirangan, sama seperti yang ditunjukkan oleh Darla. —KIRSTEN HOLMBERG

WAWASAN
Dari 150 mazmur dalam Alkitab, sebelas dikaitkan dengan “Bani Korah”. Jadi, siapakah Bani Korah? Mereka keturunan Korah (yang berarti “kepala kecil botak”), seorang Lewi yang bersama tiga orang lainnya (Datan, Abiram, dan On) memimpin pemberontakan terhadap Musa di Bilangan 16:1-40. Akibat pemberontakan tersebut, Korah dan pengikutnya ditelan bumi (ay. 31-32). Kamus Alkitab Lexham menulis bahwa “cara kematian Korah mungkin mempengaruhi cara Bani Korah menggubah mazmur, yang banyak merujuk kepada Sheol [dunia orang mati].” Selain menggubah mazmur, 1 Tawarikh 9:19 mengatakan bahwa Bani Korah juga bertanggung jawab menjaga pintu masuk tabernakel—”rumah” ibadah pertama Israel dan pusat kehidupan kebangsaan mereka hingga Bait Allah dibangun. —Bill Crowder

Bunyikan Belnya
 

Bagaimana cara kamu menyatakan ucapan syukur kepada Allah? Kebaikan apa yang baru-baru ini Allah perbuat dalam hidup kamu yang patut kamu rayakan?

Terima kasih, ya Allah, atas berlimpahnya anugerah-Mu bagiku. Aku bersorak mengelu-elukan-Mu dan bertepuk tangan merayakan semua karya-Mu dalam hidupku.

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 24–26; Titus 2

Bagikan Konten Ini
50 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari. pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam tanganMu saja ya Tuhan, biarlah kehendakMu yang terjadi, terpujilah namaMu kekal selamanya,amin

  2. Diana Beni Siallagan
    Diana Beni Siallagan says:

    Terima kasih, ya Allah, atas berlimpahnya anugerah-Mu bagiku. Aku bersorak mengelu-elukan-Mu dan bertepuk tangan merayakan semua karya-Mu dalam hidupku

  3. yani sien
    yani sien says:

    Kadang berkat Tuhan tidak kita sadari karena sudah biasa kita dapatkan dari Tuhan, padahal itu adalah salah satu anugerah Tuhan bagi kita. Misalnya, bisa bernafas, bisa makan, bisa minum, bisa tertawa, bahkan bisa menangis. Nikmati setiap anugerahNya..Jbu

  4. Gabriela Boka
    Gabriela Boka says:

    Banyaka anugerah dan berkat Tuhan yang sudah kita alami. Semoga kita selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki 🤗

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *