Bekal untuk Masa Depan

Oleh Bintang Lony Vera

Aku bersyukur, Tuhan menyediakan tempat untukku bertumbuh. Sejak awal masa perkuliahan, aku bergabung dalam sebuah kelompok kecil. Di sana, aku ditolong untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan kampus. Setiap semester, kakak rohaniku, Kak Ana, sering sekali membagikan buku-buku bacaan, yang dapat aku gunakan untuk membantuku mencerna materi kuliah. Teman-teman kelompok kecilku, Kristin, Wira, Rugun, Yohana, dan Ibeth, bersama mereka, aku bisa membagikan pergumulan dan bersama-sama mengikuti Persekutuan Mahasiswa Kristen.

Kelompok kecil juga menjadi teman yang mendampingi pertumbuhan rohaniku lewat pembacaan dan pendalaman Alkitab, padahal sebelumnya aku bukanlah orang yang gemar mendalami Alkitab. Kalaupun aku membukanya, Alkitab itu hanya kubaca. Di kelompok kecil inilah baru aku mendalami langkah-langkah praktis yang membuatku memahami firman Tuhan. Dari pemahaman yang baik, aku bisa lebih mudah untuk mengaplikasikannya.

Bertahun-tahun setelahnya, aku tidak menyangka kalau pengalamanku bertumbuh melalui pengenalan akan firman Tuhan menolongku untuk memperlengkapi orang lain, generasi yang lebih muda.

Aku bekerja sebagai seorang guru di sekolah yang dinaungi oleh sebuah yayasan Katolik. Meskipun peserta didikku berasal dari berbagai latar belakang agama yang berbeda, mereka mengikuti program belajar dan kegiatan siswa yang berlandaskan nilai-nilai iman Kristiani. Salah satunya adalah pada pagi hari jam 07.30 WIB, setiap kelas akan berkumpul di ruang virtual untuk membaca renungan harian. Sebelum pandemi, kami juga melakukannya sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, namun hanya dengan membaca buku renungan yang telah disediakan dari sekolah. Momen belajar daring yang dilakukan semenjak Maret 2020 ternyata memberikan kami kesempatan lebih.

Dibantu ketua kelas dan wakilnya, aku membuat jadwal, sehingga mereka dapat memimpin renungan harian secara bergantian. Pemimpin renungan bertugas membagikan tautan Zoom, sesaat sebelum renungan dimulai. Setelah berkumpul di ruang virtual, biasanya kami akan mendengarkan sebuah lagu pujian. Kemudian, pemimpin membacakan perikop dan renungan hari itu bagi kami semua. Setelah membaca perikop, kami dapat melakukan pendalaman Alkitab. Kebetulan, situs tersebut juga memuat pertanyaan, games, dan proyek ketaatan yang bisa digunakan untuk semakin memahami Firman Tuhan.

Misalnya, pada Renungan Harian 5 November 2021, saat itu perikop bacaan kami diambil dari Kejadian 18:16-33, tentang Abraham yang sedang tawar-menawar dengan Tuhan, agar Tuhan berbelas kasihan kepada Sodom dan Gomora.

Renungan hari itu dipenuhi pertanyaan-pertanyaan, seperti: Siapakah yang berjalan bersama dengan Abraham dalam bacaan hari ini? (Kejadian 18:1,16) Apa rencana Tuhan pada Sodom dan Gomora? (Kejadian 18:20) Mengapa Tuhan hendak menghancurkan Sodom dan Gomora? (Kejadian 18:20) Apakah Abraham diam saja mendengar rencana Tuhan itu? (Ayat 23-33). Pertanyaan yang dimuat juga disertai ayat yang dapat membantu untuk menjawab.

Aku mengira, anak-anak akan kebingungan, karena harus membaca kembali ayat-ayat penunjuk berulang kali, lalu menjawab pertanyaan. Sebaliknya, mereka cukup antusias.

Perikop tersebut menceritakan bagaimana Abraham berulang kali melakukan tawar-menawar dengan Tuhan, agar Sodom dan Gomora tidak dihukum. Beberapa dari mereka tampak penasaran dan heran, mengetahui bahwa Tuhan dapat sedekat itu dengan Abraham, bahkan Tuhan mau mengampuni Sodom dan Gomora, jika ada sejumlah kecil orang yang masih berbakti pada-Nya. Saat mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan yang ada, aku melihat mereka semakin memahami bahwa Tuhan dapat mengampuni, dan di saat yang sama, bersikap adil untuk mendidik manusia. Aku menyadari, saat itu Tuhan sedang bekerja bagi anak-anak peserta didikku. Dia sedang menyatakan diri-Nya, melalui pendalaman Alkitab yang kami lakukan.

Pada akhir bacaan, akan ada tugas atau proyek ketaatan. Hari itu, proyek ketaatan kami adalah mendoakan orang-orang di sekitar, agar tidak mendukakan hati Tuhan, tidak melakukan kesalahan yang sama, seperti yang dilakukan oleh penduduk Sodom dan Gomora. Kebiasaan ini kami lakukan setiap hari Senin sampai Jumat, sebelum kegiatan belajar dimulai. Aku merasakan dampak dari pendalaman Alkitab secara langsung. Mereka jadi lebih aktif belajar dan tidak malu bertanya, karena sudah terbiasa dengan diskusi. Kemampuan mengobservasi informasi dan menginterpretasi pesan dari sebuah bacaan yang dimiliki anak-anak juga semakin meningkat. Mereka bertumbuh semakin cerdas dan cermat melalui pendalaman Alkitab.

Pengalamanku ini membuatku terkagum. Aku percaya kebiasaan menggali Alkitab ini dapat menjadi bekal terbaik bagi anak-anak untuk menyongsong masa depan. Sebab, segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian, tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik (2 Korintus 3:16-17).

Dengan Firman Tuhan yang dibaca, dipahami, dan dilakukan, dapat memperlengkapi mereka dan juga aku dalam melakukan pekerjaan baik yang Tuhan percayakan.

Bagaimana denganmu? Sudahkah kamu membaca, merenungkan, dan mengaplikasikan nilai-nilai firman Tuhan dalam hidupmu?

Bagikan Konten Ini
10 replies
  1. Poltak Suhimbing
    Poltak Suhimbing says:

    Bagus putri bapa….bacaan yang bagus dan bermanfaat👍👍🙏

    Buat cerita-cerita dan kisah yang menarik lagi ya putri bapa🙏

  2. Poltak Sihombing
    Poltak Sihombing says:

    1.Pengalaman yang sungguh menarik dan bermanfaat ya putri bapa👍🙏
    2. Buat lagi cerita dan pengalaman hidup, yang lebih memotivasi semua orang, terutama anak-anak didik mu. Ok ya putri bapa👍🙏🙏

  3. ersa
    ersa says:

    semoga Tuhan tetap berjalan bersamaku dan bisa hidup menurut kehendaknya dan bisamembaca.merenungkan.dan mengaplikasikan nilai nilai firman Tuhan dalam hidupku
    Amin.

  4. Rosa
    Rosa says:

    yaaa… sekalipun tidak seperti kmu, tpi harus lebih taat dan mau belajar setia😇 tetap semangat buat kita anak” Tuhan.. God blesss

  5. Sri Purwaningsih
    Sri Purwaningsih says:

    Maaf, ada kesalahan penulisan ayat 2 Korintus 3 : 16 – 17 seharusnya 2 Timorius 3 : 16 – 17.🙏

  6. Hotmarida Silalahi
    Hotmarida Silalahi says:

    Amin, terpujilah Tuhan atas semua Anugerahnya
    Semoga Bintang tetap dapat melayani-Nya dan tetap semakin bertumbuh didalam-Nya

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *