Rencana Allah untuk kamu

Jumat, 15 Oktober 2021

Baca: Mazmur 37:3-7

37:3 Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia,

37:4 dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.

37:5 Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;

37:6 Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.

37:7 Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.

Bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. —Mazmur 37:4

Selama enam tahun, Agnes berusaha menjadikan dirinya “istri pendeta yang sempurna,” dengan cara meneladani ibu mertuanya yang ia sayangi (beliau juga istri pendeta). Ia mengira dalam perannya tersebut, ia tidak bisa lagi menjadi penulis dan pelukis, tetapi dengan mengubur kreativitasnya ia justru menjadi depresi dan sempat berpikir untuk bunuh diri. Keadaan Agnes baru membaik setelah seorang pendeta dari gereja lain menolongnya keluar dari masa-masa kelam, dengan berdoa bersamanya dan menugaskannya menulis sepanjang dua jam setiap pagi. Hal itu menyadarkannya pada apa yang ia sebut sebagai “tugas khusus”—panggilan yang dimaksudkan Allah atas dirinya. Ia menulis, “Bagiku, untuk benar-benar menjadi diriku sendiri—yang seutuhnya—setiap . . . aliran kreativitas yang Allah berikan kepadaku harus disalurkan.”

Di kemudian hari, ia mengacu kepada salah satu mazmur Daud yang sangat tepat mengungkapkan bagaimana ia sendiri menemukan panggilannya: “Bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu” (Mzm. 37:4). Saat Agnes menyerahkan jalan hidupnya kepada Allah, dengan percaya bahwa Dia akan memimpin dan menuntunnya (ay.5), Allah memampukannya tidak hanya untuk menulis dan melukis, tetapi juga membantu orang lain untuk memiliki hubungan yang lebih baik dengan-Nya.

Allah memiliki “tugas khusus” untuk kita masing-masing, sehingga kita tidak hanya tahu identitas kita sebagai anak-anak yang dikasihi-Nya tetapi juga memahami cara-cara unik yang dapat kita pakai untuk melayani Dia dengan karunia dan kesukaan kita. Allah akan memimpin kita ketika kita mempercayai-Nya dan bergembira karena Dia. —Amy Boucher Pye

WAWASAN
Ketika Daud mendorong bangsanya agar tidak iri hati kepada mereka yang kelihatannya akan menang karena berbuat curang atau melakukan kekerasan (Mazmur 37:1, 7), ia menulis berdasarkan pengalamannya sendiri. Ia tahu bagaimana rasanya dikejar oleh Saul, raja dan mertuanya sendiri. Mazmur yang ditulisnya mencerminkan apa yang dialaminya dengan Allah, yang menolongnya mengalahkan Goliat, pengkhianatan teman dan keluarganya, dan keunggulan tentara musuh-musuhnya. Belajar mempercayai Allah yang tidak kelihatan di saat orang-orang yang kelihatan membencinya adalah tantangan yang terus berulang. Bercermin kepada pengalaman hidupnya yang keras yang telah dilaluinya, Mazmur 37 seperti mendahului ucapan Paulus kelak di kemudian hari. Dalam pelayanannya kepada Kristus ia pun belajar untuk melihat jauh melampaui yang sementara, yang kelihatan (2 Korintus 4:16-18). —Mart DeHaan

Rencana Allah untuk kamu

Bagaimana kisah Agnes yang pernah merasa tidak hidup menjadi diri sendiri itu menyentuh hati kamu? Apa “tugas khusus” yang telah Allah tetapkan bagi kamu?

Allah Pencipta kami, Engkau telah menjadikanku menurut gambar-Mu. Tolonglah aku untuk mengetahui dan menerima panggilanku agar aku dapat mengasihi dan melayani-Mu dengan lebih baik.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 45–46; 1 Tesalonika 3

Bagikan Konten Ini
53 replies

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *