Panggilan Baru
Sabtu, 30 Oktober 2021
Baca: 2 Timotius 1:6-14
1:6 Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.
1:7 Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
1:8 Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.
1:9 Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman
1:10 dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.
1:11 Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru.
1:12 Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.
1:13 Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
1:14 Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus. —2 Timotius 1:9
Casey, seorang pemimpin geng remaja dan para pengikutnya kerap membobol rumah dan mobil, merampok toko kelontong, dan berkelahi dengan geng-geng lain. Akhirnya, Casey ditangkap dan dihukum. Di dalam penjara, ia didaulat menjadi orang yang membagi-bagikan pisau buatan para narapidana bila terjadi keributan di penjara.
Suatu ketika Casey dikurung di dalam sel isolasi. Ketika sedang melamun sendirian di sana, Casey mengalami semacam “pemutaran film” dalam pikirannya yang menayangkan kembali berbagai peristiwa penting dalam hidupnya—dan menampilkan Yesus yang digiring dan kemudian disalibkan, lalu berkata kepadanya, “Ini Kulakukan untukmu.” Casey pun tersungkur dan menangis sejadi-jadinya, sembari mengakui semua dosanya. Kemudian ia menceritakan pengalamannya kepada seorang pembina rohani di penjara, yang memberikan penjelasan lebih lanjut tentang Yesus dan memberinya Alkitab. “Itulah awal perjalanan imanku,” kata Casey. Akhirnya, ia dilepaskan dari sel isolasi dan kembali ke penjara umum. Meskipun diperlakukan dengan buruk karena imannya, Casey merasa damai, karena “[ia] sudah menemukan panggilan baru: memberitakan tentang Yesus kepada sesama narapidana.”
Dalam suratnya kepada Timotius, Rasul Paulus berbicara tentang kuasa Kristus yang mengubahkan hidup: Allah memanggil kita dari kehidupan dalam dosa kepada hidup yang mengikut dan melayani Yesus Kristus (2Tim. 1:9). Ketika kita menerima-Nya dengan iman, kita rindu menjadi saksi hidup tentang kasih Kristus. Roh Kudus memampukan kita untuk melakukannya, sekalipun kita mungkin menderita, dalam upaya kita membagikan kabar baik (ay.8). Seperti Casey, marilah kita menghidupi panggilan baru kita. —Alyson Kieda
WAWASAN
2 Timotius berat dan sulit. Paulus tahu bahwa surat itu akan menjadi salah satu suratnya yang terakhir sebelum kematiannya (4:6-8). Berdasarkan kata pembuka yang formal (1:1), suratnya dimaksudkan untuk dibaca oleh jemaat Timotius atau orang-orang lain, tetapi dialamatkan khusus kepada Timotius, anak rohani Paulus (ay. 2). Paulus menulis di penjara, dan ia ingin memberi semangat kepada anak didiknya bahwa layak menderita bagi Injil. Namun ia juga merindukan kesempatan untuk bertemu kembali (ay. 4) dan meminta kepada Timotius untuk cepat datang: “Berusahalah ke mari sebelum musim dingin” (4:21). —Julie Schwab

Pernahkah kamu memberitakan Injil kepada orang lain, dan apa hasilnya? Apakah usaha penginjilan pernah membawa kamu kepada penderitaan? Apa yang terjadi?
Ya Allah, terima kasih karena Engkau sudah memberikan panggilan baru bagiku melalui Anak-Mu, Yesus. Kami juga mengucap syukur karena Engkau memberikan Roh-Mu untuk hidup di dalamku, untuk membimbing dan memberiku kekuatan untuk melayani-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 20–21; 2 Timotius 4
amen
Terima kasihðŸ™
yaapp,,yuk mulai dr skrng..amminn!
Amin
Amin..
aminn aminn aminn ðŸ™ðŸ™ðŸ™
Amin thanks GODðŸ™
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selali Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah namaMu kekal selamanya,amin
Amin
amin
Terima kasih Tuhan 🥺ðŸ™ðŸ»ðŸ¤
AminðŸ™
Amin Tuhan Yesus memberkati
amin
Amin. 😇
amin
Amin
biarlah Roh KudusMu yang selalu membimbingku Yesus
.AmiN.
👍🏻💯
Amin
aminn
Amin
AminðŸ™ðŸ’—✨
😇
Amunn
Menerima panggilan Tuhan. Amin.
Amin
amin halleluya God bless you
Amin
Puji Tuhan sangat terberkati.ðŸ™ðŸ½ðŸ™ðŸ½
amin😇
amin…
Amin
Amin.