Mempelajari Kitab Suci
Kamis, 21 Oktober 2021
Baca: Yohanes 5:39-47
5:39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,
5:40 namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.
5:41 Aku tidak memerlukan hormat dari manusia.
5:42 Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah.
5:43 Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia.
5:44 Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?
5:45 Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapanmu.
5:46 Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku.
5:47 Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
[Yesus berkata], “Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku.” —Yohanes 5:39
Dalam karya klasik Knowing God (Mengenal Allah), J. I. Packer (1926–2020) berbicara tentang empat orang percaya terkenal yang ia juluki sebagai “berang-berang Alkitab.” Tidak semua dari mereka merupakan sarjana teologi, tetapi masing-masing berusaha sungguh-sungguh mengenal Allah dengan cara “menggerogoti” Alkitab, seperti berang-berang mengorek dan menggerogoti batang pohon. Packer menyatakan bahwa upaya mengenal Allah melalui pembelajaran Alkitab tidak hanya untuk para ahli teologi. “Seorang biasa yang rajin membaca Alkitab dan tekun mendengarkan khotbah serta dipenuhi oleh Roh Kudus dapat memiliki pengenalan yang jauh lebih mendalam akan Allah dan Juruselamatnya daripada seorang sarjana berpendidikan yang sudah cukup puas dengan kebenaran teologinya.”
Sayangnya, tidak semua orang yang mempelajari Alkitab melakukannya dengan kerendahan hati dan bertujuan untuk lebih mengenal Sang Juruselamat serta bertumbuh semakin menyerupai Dia. Semasa Yesus hidup, ada sebagian orang yang membaca kitab-kitab dari Perjanjian Lama, tetapi justru mengabaikan Pribadi yang dibicarakan di dalamnya. Yesus berkata, “Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu” (Yoh. 5:39-40).
Apakah terkadang kamu merasa kebingungan ketika membaca Alkitab? Atau kamu sudah tidak mempelajari Alkitab sama sekali? Menjadi “berang-berang” Alkitab berarti menjadi lebih dari sekadar pembaca. Dengan sungguh-sungguh dan hati-hati mereka “menggerogoti” Alkitab sampai mata hati mereka terbuka untuk melihat dan mengasihi Tuhan Yesus—Pribadi yang disaksikan oleh Kitab Suci tersebut. —ARTHUR JACKSON
WAWASAN
Dalam Yohanes 5:39, Yesus menekankan pentingnya mempelajari Kitab Suci, karena hal itu mengarah kepada-Nya. Baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru menyatakan dampak Kitab Suci. Dalam 2 Timotius 3, Paulus menyemangati Timotius untuk terus mempelajari Kitab Suci, dan ia mencatat bahwa “Seluruh Kitab Suci diilhamkan Allah” dan melatih serta memperlengkapi kita bagi pertumbuhan pribadi dalam kekudusan dan melayani sesama (ay. 16-17). Sebelum Yosua ditetapkan sebagai pemimpin bangsa Israel yang baru, Allah mendesaknya untuk merenungkan Hukum Taurat siang dan malam, agar ia patuh dan berhasil (Yosua 1:8). Dalam Mazmur 19, Daud menyatakan bahwa firman Allah menyegarkan jiwa, menyukakan hati, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman, dan menyukakan hati dan membuat mata bercahaya. Dengan demikian kita diperingatkan dan mendapat upah yang besar (ay.8-12). Dengan menyimpan dan memegang Kitab Suci, kita diberkati, dan Allah membuat jalan kita tanpa halangan (Mazmur 119:1-3, 105; Amsal 2:1-5). —Alyson Kieda

Ayat-ayat mana dalam Perjanjian Lama yang kamu tahu memberi kesaksian tentang Yesus? Apa saja kebiasaan yang perlu kamu kembangkan untuk mempelajari Alkitab dengan lebih baik?
Bapa, bukalah mataku untuk melihat Yesus dalam seluruh Kitab Suci, supaya aku dapat mengasihi, menaati, dan melayani Dia lebih lagi.
Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 62–64; 1 Timotius 1
Amin
amin!
amin!
aminn aminn aminn ðŸ™ðŸ™ðŸ™
Amin ðŸ™
Aminâ¤ï¸ðŸ˜‡
Amin ðŸ™
Aminnn 😇
amin
haleluya
amen
amen
Amin
amin ðŸ™
amin
Amin Tuhan Yesus memberkati
AMIN
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada Ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang-orang disekitar kami Dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam tangan Mu saja biarlah kehendak Mu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin
puji nama Tuhan Allah yang baik dan Esa
AMIN
.AmiN.
Amin
Amin. 😇
Amin
Puji Tuhan, Terima kasih atas Renungan Firman Pagi Hari ini 😇ðŸ™âœ¨
Ayat ayat perjanjian lama yang memberi kesaksian terhadap Yesus
1. Daniel 9 : 24 -27
2. Hagai 2 : 6 – 9
3. Hosea 11 : 1
4. Mikha 5 : 1
5. 2 samuel 7 : 14
6. Ulangan 18 : 15
7. Yehezkiel 37:26-27
kebiasaan yang perlu saya kembangkan untuk mempelajari Alkitab dengan lebih baik yaitu hidup dipimpin oleh roh. sebelum membaca alkitab berdoa minta tuntunan Rohkudus supaya dapat memahami makna dan maksud dari ayat yang hendak dan sudah dibaca. memiliki perbuatan yang sesuai akan ayat alkitab yang dibaca menerapkan ayat ayat alkitab tersebut yang besrifat membangun dalam kehidupan sehari hari dan jangan pernah absen dalam mebaca alkitab dan bersaast teduh walaupun lagi malas,ga mood atau apapun
Haleluyah… amin
Amin
Amen
Terimakasih 🙂
AminðŸ™ðŸ’—✨
Amin
Amin 🙏
😇
Memahami isi Alkitab dengan baik. Amin.
amin
terima kasih atas teguran-Mu ya Bapa, ajarlah aku untuk senantiasa memandang-Mu ya Bapa, menyerahkan hidupku kedalam kuasa-Mu. di dalam nama Tuhan Yesus hamba mengucap syukur. amin