Hancur dari Dalam

Rabu, 20 Oktober 2021

Baca: Mazmur 32:1-5; Matius 7:1-5

32:1 Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!

32:2 Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!

32:3 Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari;

32:4 sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh teriknya musim panas. Sela

32:5 Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: “Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku,” dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. Sela

7:1 “Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.

7:2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.

7:3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?

7:4 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.

7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.”

 

Aku berkata: “Aku akan mengaku kepada Tuhan pelanggaran-pelanggaranku,” dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. —Mazmur 32:5

Ketika saya masih remaja, ibu saya sempat melukis sebuah mural pada dinding ruang tamu rumah kami dan lukisan itu bertahan selama beberapa tahun. Gambarnya menunjukkan pemandangan kuil Yunani kuno yang sudah runtuh, lengkap dengan tiang-tiang penyangga berwarna putih yang ambruk di sekitarnya, air mancur yang tumbang, dan patung yang rusak. Saat saya memandangi gambar bangunan ala Yunani yang pernah menjulang indah nan megah tersebut, saya berusaha membayangkan apa yang kira-kira menyebabkan semua kehancuran itu. Saya penasaran, terutama ketika saya mulai mempelajari tragedi dari suatu peradaban yang pernah jaya dan berkembang pesat, tetapi yang kemudian rusak dan hancur dari dalam.

Kerusakan yang diakibatkan dosa dan kejahatan yang kita lihat di dalam dunia hari ini memang sangat menggelisahkan. Kita cenderung menjelaskan bahwa semua itu terjadi karena penolakan manusia dan bangsa-bangsa terhadap Allah. Namun, tidakkah seharusnya kita melihat ke dalam diri kita sendiri juga? Kitab Suci memperingatkan kita tentang bahaya menjadi seorang munafik apabila kita mendesak orang lain bertobat dari dosa-dosa mereka tanpa kita sendiri melihat kebobrokan hati kita sendiri (Mat. 7:1-5).

Mazmur 32 menantang kita untuk melihat dan mengakui dosa kita sendiri. Ketika kita mengenali dan mengakui dosa-dosa dalam diri, barulah kita dapat mengalami kebebasan dari rasa bersalah dan sukacita dari pertobatan yang sejati (ay.1-5). Kemudian, ketika kita bersukacita karena mengetahui Allah memberikan kepada kita pengampunan yang seutuhnya, kita dapat membagikan pengharapan tersebut kepada orang lain yang juga sedang bergumul melawan dosa. —CINDY HESS KASPER

WAWASAN
Seperti yang disebutkan dalam Mazmur 32, pengakuan dosa dapat membebaskan kita. Daud menjelaskan bahwa dosa yang tidak ia akui berdampak pada fisiknya: “tulang-tulangku menjadi lesu” (ay. 3); “tenagaku habis seperti diserap terik matahari” (ay. 4 BIS). Di zaman itu, banyak orang percaya bahwa sakit fisik, masalah dan penyakit selalu akibat dosa. Meski hal itu tidak demikian, kita tahu bahwa keadaan mental dan emosi kita dapat berdampak kepada kesehatan fisik kita. Tiga kata yang berarti dosa dalam Mazmur ini adalah salah (ketidakpatuhan), dosa (tidak melakukan yang seharusnya dilakukan), dan kejahatan (karakter yang menyimpang) dilawan dengan tiga ungkapan pengampunan: diampuni, ditudungkan, dan tidak ditanggungkan. Ketika kita mengakui dosa-dosa kita, kita diampuni dan beban emosi rasa bersalah kita diangkat. —Julie Schwab

Hancur dari Dalam
 

Apa langkah pertama yang perlu ditempuh untuk mengenali dosa dalam hidup kamu? Mengapa sangat penting mengakui dosa-dosa kamu kepada Allah?

Allah Bapa, terima kasih atas anugerah pengampunan-Mu yang menghapuskan kesalahan karena dosaku. Tolonglah aku untuk terlebih dahulu memeriksa hatiku sendiri sebelum mengurusi dosa orang lain.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 59–61; 2 Tesalonika 3

Bagikan Konten Ini
38 replies
  1. Tety Vera hayati br.ginting
    Tety Vera hayati br.ginting says:

    Tuhan tolong aku untuk selalu setia dan tekun kepada-Mu mengakui semua kesalahan dan doa ku pada-Mu,pulihkan aku dan ampuni aku untuk menjadi layak di hadapan-Mu amin🙏🏻

  2. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan. serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan. dan beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam Tangan Mu saja ya Tuhan, biarlah kehendak Mu yang terjadi, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin

  3. Sandra Ria
    Sandra Ria says:

    Puji Tuhan, terima kasih atas Renungan Pagi hari ini, Tuhan Yesus Memberkati Kita semua Aminnnn 😇🙏✨

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *