Tidak Terpatahkan dalam Tuhan

Minggu, 19 September 2021

Tidak Terpatahkan dalam Tuhan

Baca: Yeremia 1:4-10

1:4 Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya:

1:5 “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.”

1:6 Maka aku menjawab: “Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda.”

1:7 Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: “Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.

1:8 Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.”

1:9 Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: “Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu.

1:10 Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam.”

Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan. —Yeremia 1:8

Tidak Terpatahkan dalam Tuhan

Pesawat militer yang ditumpangi Louis Zamperini jatuh ke laut dalam peperangan dan menewaskan delapan dari sebelas penumpangnya. “Louie” dan dua temannya berhasil menyelamatkan diri dengan menaiki rakit penyelamat. Mereka terapung-apung di laut selama dua bulan, melawan serangan ikan hiu, bertahan di bawah terjangan badai, menghindari tembakan dari pesawat musuh, dan menangkap serta memakan ikan mentah dan burung. Akhirnya mereka terdampar di sebuah pulau dan langsung ditangkap. Selama dua tahun Louie dipukuli, disiksa, dan dipaksa bekerja sebagai tawanan perang. Kisahnya yang luar biasa itu diceritakan dalam buku berjudul Unbroken.

Nabi Yeremia adalah salah satu tokoh Alkitab dengan semangat yang tak terpatahkan. Ia bertahan menghadapi rencana jahat musuhnya (Yer. 11:18), dipukul dan dipasung (20:2), dipukul dan dimasukkan ke penjara bawah tanah (37:15-16), dan diturunkan dengan tali ke dalam perigi berlumpur (38:6). Ia sanggup bertahan karena Allah berjanji menyertai dan menyelamatkan Yeremia (1:8). Tuhan juga menjanjikan hal yang sama untuk kita: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau”. Allah tidak berjanji untuk melepaskan Yeremia atau kita dari masalah, namun Dia berjanji akan menyertai kita dalam menghadapi permasalahan.

Louie menyadari perlindungan Allah atas hidupnya, dan seusai perang ia pun menyerahkan hidupnya kepada Tuhan Yesus. Ia mengampuni orang-orang yang pernah menawannya dan membawa beberapa dari mereka kepada Kristus. Louie menyadari bahwa meskipun kita tidak dapat menghindari semua masalah, kita tidak perlu mengalaminya seorang diri. Ketika kita menghadapinya bersama Tuhan, semangat kita tidak akan terpatahkan. —Mike Wittmer

WAWASAN
Allah berkata kepada Yeremia, “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau,” dan Dia telah menetapkannya “menjadi nabi bagi bangsa-bangsa” (1:5). Dari semua bagian Kitab Suci yang menunjukkan kedaulatan Allah, ini salah satu yang paling tegas. Allah berfirman khusus kepada Yeremia, dan perkataan-Nya berlaku secara khusus bagi misinya sendiri. Allah akan memakai Yeremia untuk “mencabut dan merobohkan” kerajaan-kerajaan, juga untuk “membangun dan menanam” (ay.10). Allah mungkin tidak memakai kita untuk mencabut kerajaan-kerajaan, tetapi prinsip kedaulatan-Nya juga berlaku bagi kita sama seperti bagi Yeremia. Allah mengenal setiap dari kita bahkan sebelum kita dilahirkan, dan Dia telah memilih kita bagi tujuan-Nya yang baik. —Tim Gustafson

Masalah apa yang sedang membuat kamu tertekan? Sampaikanlah kepada Tuhan bahwa kamu mempercayai janji-Nya untuk selalu menyertai kamu di tengah pencobaan tersebut. Biarlah Dia membawa kamu melewatinya.

Tuhan Yesus, Engkau jauh lebih berkuasa daripada badai apa pun. Bawalah aku melewati badai yang sedang kuhadapi sekarang!

Bacaan Alkitab Setahun: Pengkhotbah 1–3; 2 Korintus 11:16-33

Bagikan Konten Ini
1 reply

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *