Segala yang kamu Perlukan
Kamis, 30 September 2021
Baca: Mazmur 73:23-28
73:23 Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku.
73:24 Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.
73:25 Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.
73:26 Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.
73:27 Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau.
73:28 Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya. —Mazmur 73:26
Saat duduk di meja makan, saya memperhatikan keseruan yang tengah berlangsung di sekeliling saya. Paman, bibi, saudara-saudara sepupu, dan para keponakan sedang menikmati makanan dan kebersamaan di acara reuni keluarga kami. Saya juga menikmatinya. Namun, terlintas suatu pikiran yang mengusik hati saya: Kau satu-satunya perempuan di sini yang tidak punya anak, dan tidak punya keluarga sendiri.
Banyak perempuan lajang seperti saya memiliki pengalaman serupa. Dalam budaya saya, yaitu budaya Asia yang menjunjung tinggi pernikahan dan keturunan, kondisi tidak berkeluarga dapat menimbulkan perasaan tidak lengkap. Ada perasaan seolah-olah kita kekurangan sesuatu yang menjadi identitas kita dan yang membuat hidup kita utuh.
Itulah mengapa kebenaran tentang Allah sebagai “bagianku” sangat menghibur hati saya (Mzm. 73:26). Ketika suku-suku Israel menerima bagian tanah yang ditetapkan bagi mereka, suku Lewi yang dikhususkan untuk melayani rumah ibadah tidak mendapat apa-apa. Sebaliknya, Allah berjanji bahwa Dia sendiri yang akan menjadi bagian dan milik pusaka mereka (Ul. 10:9). Mereka dapat memperoleh kepuasan yang seutuhnya di dalam Dia dan percaya bahwa Dia akan memenuhi segala kebutuhan mereka.
Bagi sebagian dari kita, perasaan berkekurangan mungkin sama sekali tidak berhubungan dengan urusan keluarga. Mungkin kita mendambakan pekerjaan yang lebih baik atau prestasi akademis yang lebih tinggi. Apa pun keadaannya, kita dapat menerima Allah sebagai bagian kita. Dialah yang membuat kita utuh dan lengkap. Di dalam Dia, kita tidak akan berkekurangan. —Karen Huang
WAWASAN
Asaf, yang namanya berarti “Yehova telah mengumpulkan,” adalah seorang Lewi dan salah satu dari tiga musisi utama Daud (1 Tawarikh 6:31,39-43; 15:16-17; 16:4-5; 25:1-2). Ia menulis dua belas mazmur yang mencantumkan namanya (Mazmur 50; 73–83). Dalam Mazmur 73, yang dikenal sebagai mazmur hikmat—mazmur yang menasihati pembaca cara menghadapi tantangan dan penderitaan hidup—Asaf begitu disusahkan oleh perlakuan tidak adil dari orang-orang fasik yang makmur (ay.1-14,21). Namun, begitu ia memahami kehadiran Allah dalam hidupnya (ay.23-24), akhir hidupnya yang mulia (ay.24), dan kesudahan orang-orang fasik (ay.17,27-28), pandangannya terhadap dunia dan harta kekayaan pun berubah. Dengan mendekat kepada Allah dan meyakini “selain [Dia] tidak ada yang [ia] ingini di bumi,” Asaf menerima Allah yang berdaulat sebagai kekuatan (gunung batu dalam bahasa Ibrani), bagian, dan tempat perlindungannya—miliknya yang tetap dan abadi (ay.25-28). —K.T. Sim
Satu hal apa yang kurang dalam hidup kamu yang kamu rasa perlu untuk membuat kamu lengkap? Bagaimana kamu dapat menyerahkan hal tersebut kepada Allah supaya kamu menemukan kepuasan di dalam Dia sebagai bagian kamu?
Ya Bapa, terima kasih karena Engkau telah membuatku lengkap di dalam Kristus. Tolonglah aku agar dapat berkata seperti pemazmur: “Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah” (Mzm. 73:28).
Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 9–10; Efesus 3
AminðŸ™ðŸ’—✨
amin
Amin
Amin. 😇
Amin. 😇
terima kasih Tuhan Yesus, aku percaya hanya Engkau yang mampu melengkapi semua kekurangan dalam hidupku. Terpujiah Tuhan kami Yesus Kristus, amin.
Amin
Amin
Amin
Amin
Hidup lengkap dengan Allah.
Amin
Amin..
Terima kasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini yaTuhan, dan beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam tanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah namaMu kekal selamanya, amin
Aminn..
Aminn..
Amin
Amin