Naskah yang Hidup
Senin, 13 September 2021
Baca: Mazmur 1
1:1 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
1:2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
1:3 Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
1:4 Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.
1:5 Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar;
1:6 sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Berbahagialah orang . . . yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. —Mazmur 1:1-2
Untuk mengenang hasil karya sang kakek, Peter Croft menulis, “Kerinduan terdalam saya bagi siapa pun yang membuka Alkitab miliknya, versi apa pun yang mereka baca, adalah agar mereka tidak saja memahami, tetapi mengalami Kitab Suci sebagai naskah yang hidup, yang sama relevannya, sama berpengaruhnya, dan sama menakjubkannya seperti ketika dibaca ribuan tahun lalu.” Kakek Peter adalah J. B. Phillips, seorang gembala kaum muda yang melakukan parafrasa terhadap Alkitab ke dalam Bahasa Inggris sehari-hari pada masa Perang Dunia II supaya isinya lebih mudah dipahami oleh murid-murid di gerejanya.
Seperti murid-murid Phillips, terkadang kita juga menghadapi tantangan dalam membaca dan mengalami Kitab Suci, dan penyebabnya tidak melulu karena terjemahannya. Mungkin saja kita kurang memberi waktu, kurang disiplin, atau kurang memiliki sarana yang tepat untuk memahami isinya. Namun, Mazmur 1 menyatakan, “Berbahagialah orang . . . yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan” (ay.1-2). Merenungkan Kitab Suci setiap hari memampukan kita untuk “berhasil” dalam setiap musim kehidupan, apa pun masalah yang sedang kita hadapi.
Bagaimana kamu memandang Alkitab? Hikmat yang disajikannya masih relevan bagi kehidupan masa kini, masih berpengaruh dalam seruannya kepada semua orang untuk mempercayai dan mengikut Yesus Kristus, dan masih menakjubkan dalam penyampaiannya tentang diri Allah dan umat manusia. Bagaikan aliran air (ay.3), Alkitab memberi asupan yang kita butuhkan setiap hari. Hari ini, mari upayakan—sediakanlah waktu, gunakanlah sarana yang tepat, dan mintalah kepada Allah agar Dia menolong kamu mengalami Kitab Suci sebagai naskah yang hidup. —Karen Pimpo
WAWASAN
Dalam Mazmur 1, jalan orang benar dan jalan orang fasik digambarkan sangat bertolak belakang. Pemazmur menyoroti jalan orang fasik yang berkembang dari berjalan, berdiri, lalu duduk (ay.1). Sejumlah ahli percaya hal itu menggambarkan meningkatnya kedekatan dengan orang-orang yang berbuat dosa. Makin berkembang kedekatannya, makin buruk pula kejahatannya: orang fasik, orang berdosa, dan kumpulan pencemooh. Pencemooh ini tidak hanya melakukan yang tidak benar, tetapi juga mencemooh yang tidak bersalah. Sebaliknya, orang benar menyukai Taurat Tuhan, dan mereka disebut “berbahagia”. Mereka begitu menyukai hikmat Allah, hingga hal itu memenuhi pikiran mereka sepanjang hari, mengingatkan kita akan perintah kepada Yosua untuk merenungkannya “siang dan malam” (Yosua 1:8). Dengan gaya bahasa metafora, sang pemazmur menggambarkan siapa yang berbahagia. Orang yang berbahagia itu seperti pohon yang tumbuh kuat dan menghasilkan buah yang baik dan sehat: “apa saja yang diperbuatnya berhasil” (Mazmur 1:3). —J.R. Hudberg
Hambatan atau tantangan apa saja yang kamu hadapi saat membaca Alkitab? Bagaimana kamu dapat menyiapkan diri untuk mendengarkan suara-Nya?
Ya Allah, tolonglah aku mengalami Kitab Suci sebagai naskah yang hidup hari ini.
Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 16–18; 2 Korintus 6
Amin
Aminnnn
Amin
amin
Shalom.
Ya Tuhan Yesus, trkadang kami sering bermalas malas untuk membaca dn mengetahui Firman dalam Kitab Suci, bnyak halangan yg menggoda kami untuk tidak tekun akan Firman-Mu, dn trkdang kmi pn blm mendalami dan menghayati dengan sunggu apa isi dari Firman-Mu, dn menganggap ketika kami membaca hanya sekedar membaca saja. Ampunila dn kasihanilah kami Ya Tuhan, kami berdosa trhadap Engkau, berilah kami keyakinan dan keteguhan bahwa dengn Firman itulah pembawa kebahagiaan bagi kami yg percaya, dan memperkuat hubungan kami dengan Engkau ya Tuhan. AminðŸ™
Puji Tuhan …Firman Tuhan sangat memberkati..🙂ðŸ™
sungguh luar biasa Firman Tuhan, kiranya firmannya ini dapat menjadi pedoman dalam kita menjalani hidup. Amin