Dari Kehancuran kepada Keselamatan
Kamis, 16 September 2021
Baca: Markus 5:1-20
5:1 Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa.
5:2 Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia.
5:3 Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai,
5:4 karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya.
5:5 Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu.
5:6 Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya,
5:7 dan dengan keras ia berteriak: “Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!”
5:8 Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: “Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!”
5:9 Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: “Siapa namamu?” Jawabnya: “Namaku Legion, karena kami banyak.”
5:10 Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu.
5:11 Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan,
5:12 lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: “Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!”
5:13 Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.
5:14 Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi.
5:15 Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka.
5:16 Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu.
5:17 Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka.
5:18 Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia.
5:19 Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: “Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!”
5:20 Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau! —Markus 5:19
Darryl adalah seorang pemain bisbol legendaris yang nyaris membiarkan narkoba menghancurkan hidupnya. Namun, Tuhan membebaskannya dari belenggu itu, dan sekarang ia sudah bersih selama bertahun-tahun. Kini ia melayani orang-orang yang bergumul dengan kecanduan dan mengarahkan mereka kepada Tuhan. Saat menengok masa lalunya, Darryl yakin Allah telah mengubah kehancurannya menjadi kabar keselamatan untuk orang lain.
Tidak ada yang terlalu sulit bagi Allah. Yesus bersama murid-murid-Nya baru saja melewati badai semalaman di Danau Galilea dan kini mereka mendarat di dekat suatu pekuburan. Seorang pria yang kerasukan roh jahat kemudian datang mendekati-Nya. Yesus berbicara kepada roh-roh jahat yang ada di dalam diri orang itu, mengusir mereka keluar, dan membebaskan orang tersebut.
Ketika Yesus hendak pergi, orang tadi memohon untuk ikut. Namun, Yesus tidak mengizinkannya, karena Dia memberinya tugas: “Beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu” (Mrk. 5:19).
Kita tidak pernah membaca tentang orang itu lagi, tetapi Alkitab menunjukkan sesuatu yang menarik. Awalnya warga di wilayah itu takut dan mendesak Yesus untuk pergi (ay.17), tetapi ketika Yesus kembali ke sana, berkumpullah sejumlah besar orang (8:1). Mungkinkah orang banyak itu adalah hasil pengutusan yang Yesus berikan kepada orang tadi? Mungkinkah pribadi yang pernah dikuasai kegelapan itu menjadi salah satu misionaris pertama, dan ia berhasil memberitakan tentang Yesus yang berkuasa menyelamatkan manusia?
Kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi, tetapi satu hal yang jelas: Ketika Allah memerdekakan kita untuk melayani-Nya, Dia sanggup mengubah kisah masa lalu yang kelabu menjadi kabar pengharapan dan kasih. —James Banks
WAWASAN
Yesus berkuasa atas segala ciptaan, termasuk dunia roh, seperti jelas terlihat dalam perikop hari ini (Markus 5:1-20). Pemilik babi pastinya mengalami kerugian besar ketika kawanan babinya mati seketika. Namun, kita mungkin bertanya-tanya bagaimana reaksi orang Yahudi yang mengamati peristiwa itu. Pengajar Alkitab D. A. Carson menegaskan bahwa orang Yahudi di sekitar Yesus tentu menganggap kematian babi-babi itu sebagai kerugian kecil, karena babi dianggap haram (Imamat 11:7). Pada tahun 167 SM, Antiokhus IV (Antiokhus Epifanes), penguasa keji dari Seleukia, bahkan mengorbankan babi di mezbah Bait Allah—suatu tindakan penistaan di mata orang Yahudi. —Tim Gustafson
Dari belenggu apa kamu telah dimerdekakan oleh Tuhan Yesus? Bagaimana kamu dapat menceritakan apa yang telah diperbuat-Nya untuk kamu kepada orang lain?
Tuhan Yesus, Juruselamat yang mulia, aku memuji-Mu karena kuasa-Mu yang luar biasa! Tiada kuasa kegelapan yang dapat bertahan di hadapan-Mu! Tolonglah aku berjalan dalam terang-Mu hari ini.
Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 25–26; 2 Korintus 9
Amin