Bersukacita dalam Kebebasan

Kamis, 23 September 2021

Bersukacita dalam Kebebasan

Baca: Maleakhi 4:1-3

4:1 Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.

4:2 Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang.

4:3 Kamu akan menginjak-injak orang-orang fasik, sebab mereka akan menjadi abu di bawah telapak kakimu, pada hari yang Kusiapkan itu, firman TUHAN semesta alam.

Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang. —Maleakhi 4:2

Bersukacita dalam Kebebasan

Seorang petani bernama Jim merasa sangat terharu ketika membaca ayat ini: “Kamu yang takut akan nama-Ku . . . akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang” (Mal. 4:2). Ia pun berdoa untuk menerima keselamatan dan hidup kekal yang ditawarkan Tuhan Yesus. Jim ingat benar bagaimana anak-anak lembu yang dipeliharanya berjingkrak-jingkrak kegirangan setiap kali dilepaskan dari kandang, dan gambaran itu membuatnya memahami janji kebebasan sejati dari Allah.

Putri Jim menceritakan kisah ini kepada saya ketika kami sedang membahas perumpamaan di Maleakhi 4. Sang nabi membedakan orang-orang yang takut akan nama Allah, atau yang tetap setia kepada-Nya, dengan mereka yang sombong dan mengandalkan diri sendiri (4:1-2). Ia mendorong bangsa Israel untuk tetap taat kepada Allah di saat begitu banyak orang, termasuk para pemimpin agama, mengabaikan Allah dan tidak setia dalam memelihara ketetapan-Nya (1:12-14; 3:5-9). Maleakhi menyerukan kepada bangsa itu untuk hidup setia, karena akan tiba waktunya Allah membedakan akhir dari kedua kelompok tersebut. Dalam konteks ini, Maleakhi menggunakan gambaran yang tidak terduga berupa anak sapi yang berjingkrak-jingkrak untuk melukiskan sukacita tak terkatakan yang akan dialami orang-orang beriman ketika “terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya” (4:2).

Yesus adalah puncak dari penggenapan janji tersebut—Dia membawa kabar baik tentang kebebasan sejati yang tersedia bagi semua orang (Luk. 4:16-21). Suatu hari kelak, dalam alam ciptaan Allah yang telah diperbarui dan dipulihkan, kita akan mengalami kebebasan ini sepenuhnya. Sungguh tak terbayangkan betapa senangnya kita berjingkrak-jingkrak di sana! —LISA M. SAMRA

WAWASAN
Dua gambaran yang dipakai dalam Maleakhi 4:2—“surya kebenaran” dan “kesembuhan pada sayapnya”—sangat bertolak belakang dengan ayat-ayat yang mengapitnya. Penghakiman menjadi fokus ayat 1, “hari itu datang, menyala seperti perapian,” dan di ayat 3, sang nabi berkata orang fasik “akan menjadi abu di bawah telapak kakimu.” Sebaliknya, alangkah lega memikirkan tentang “surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya” (mengacu kepada manifestasi kebaikan Allah; lihat Lukas 1:78-79). Kemudian ada aktivitas yang hidup digambarkan dengan perkataan, “Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang” (Maleakhi 4:2). Kebahagiaan besar yang digambarkan dalam ayat ini dialami oleh mereka yang “takut akan nama [TUHAN].” Takut adalah terjemahan kata Ibrani yaw-ray’. Kata ini juga dipakai dalam 2:5 dan 3:5 untuk mengingatkan umat Allah agar takut dan gentar kepada-Nya dalam ibadah mereka. —Arthur Jackson

Seperti apa kebebasan yang kamu alami di dalam Yesus? Gambaran apa lagi yang dapat menolong kamu melukiskan sukacita kebebasan tersebut?

Tuhan Yesus, tolonglah aku untuk hidup dengan penuh sukacita saat aku mengingat kebebasan yang hanya kudapatkan dari-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Kidung Agung 1–3; Galatia 2

Bagikan Konten Ini
0 replies

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *