Sifat Kasih yang Sejati

Jumat, 13 Agustus 2021

Sifat Kasih yang Sejati

Baca: 2 Korintus 8:1-9

8:1 Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia.

8:2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.

8:3 Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.

8:4 Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.

8:5 Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.

8:6 Sebab itu kami mendesak kepada Titus, supaya ia mengunjungi kamu dan menyelesaikan pelayanan kasih itu sebagaimana ia telah memulainya.

8:7 Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, –dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami–demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini.

8:8 Aku mengatakan hal itu bukan sebagai perintah, melainkan, dengan menunjukkan usaha orang-orang lain untuk membantu, aku mau menguji keikhlasan kasih kamu.

8:9 Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.

Mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. —2 Korintus 8:3

Sifat Kasih yang Sejati

Selama masa pandemi, Jerry terpaksa menutup pusat kebugaran miliknya dan tidak memperoleh penghasilan selama berbulan-bulan. Suatu hari ia menerima pesan singkat dari seorang teman yang meminta untuk bertemu dengannya di pusat kebugaran itu pukul 6 sore. Jerry tidak mengetahui alasannya, tetapi ia tetap pergi ke sana. Tak lama kemudian, banyak mobil mulai memasuki lapangan parkir. Pengemudi mobil pertama meletakkan keranjang di trotoar dekat gedung. Kemudian satu per satu mobil (sekitar lima puluh) datang. Para pengemudi dan penumpang mobil-mobil itu melambai-lambaikan tangan ke arah Jerry atau meneriakkan salam mereka, lalu berhenti di depan keranjang, dan memasukkan selembar kupon atau sejumlah uang tunai. Sebagian menyumbangkan uang; tetapi semua dari mereka memberikan waktu mereka untuk menyemangati Jerry.

Rasul Paulus menyatakan bahwa sifat kasih yang sejati adalah kerelaan untuk berkorban. Ia menjelaskan kepada jemaat di Korintus bahwa orang-orang percaya di Makedonia memberi “melebihi kemampuan mereka” supaya mereka dapat memenuhi kebutuhan para rasul dan sesamanya (2Kor. 8:3). Mereka bahkan “mendesak” Paulus agar diberi kesempatan untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada mereka dan umat Allah. Dasar dari pemberian mereka adalah hati Yesus yang rela berkorban. Dia rela meninggalkan kekayaan surgawi untuk datang ke dunia, menjadi hamba, dan menyerahkan nyawa-Nya. “Ia, . . . oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya” (ay.9).

Kiranya kita juga memohon kepada Allah agar kita dapat menjadi “kaya dalam pelayanan kasih ini” (ay.7) supaya kita bisa memenuhi kebutuhan orang lain di dalam kasih. —ANNE CETAS

WAWASAN
Kebanyakan dari surat-surat Paulus diawali dengan salam dan diakhiri berkat yang memuat istilah kasih karunia. Kita melihatnya di 2 Korintus: “Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu” (1:2) dan “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus . . . menyertai kamu sekalian” (13:13). Yang dimaksud adalah “kemurahan atau kebaikan yang diberikan dengan cuma-cuma.” Kasih karunia adalah terjemahan dari kata Yunani cháris. Di luar kitab Roma, istilah ini muncul paling banyak dalam 2 Korintus daripada kitab-kitab lainnya di Perjanjian Baru. Dalam 2 Korintus 8, cháris sendiri muncul tujuh kali. Dalam Alkitab Terjemahan Baru, kata ini diterjemahkan sebagai kasih karunia di ayat 1, 4, dan 9. Namun, cháris dapat juga diterjemahkan sebagai “pelayanan kasih” (ay.6,7,19) dan “syukur” (ay.16). —Arthur Jackson

Bagaimana kamu dapat menunjukkan kerelaan berkorban atau pemberian yang sukarela minggu ini? Siapakah yang sedang membutuhkan dukungan kamu saat ini?

Allah Mahakasih, Engkau sangat baik. Berilah aku kesempatan untuk memberkati orang lain dengan kuasa dan hikmat-Mu demi nama-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 87–88; Roma 13

Bagikan Konten Ini
57 replies
« Older Comments
  1. LEDINA DUHA
    LEDINA DUHA says:

    Amin. Saya merasa terberkati sekali dengan firman Tuhan hari ini,saya menjadi lebih tau apa itu kasih dalam hidup kita,semoga kita semua yang menaruh kasih dalam diri kita bisa juga membagi kasih kita dari Tuhan Yesus kepada saudara saudara kita,agar mereka pun memiliki kasih Tuhan dalam dirinya.
    God bless you all 😇🕊️❤️

  2. Apfia Adelia
    Apfia Adelia says:

    Tuhan Yesus Senantiasa MemBerkati & Ttp Sseemmaannggatt Maju dlm Tuhan 🙏😊

« Older Comments

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *