Perkara yang Baik

Minggu, 8 Agustus 2021

Perkara yang Baik

Baca: Amos 5:10-24

5:10 Mereka benci kepada yang memberi teguran di pintu gerbang, dan mereka keji kepada yang berkata dengan tulus ikhlas.

5:11 Sebab itu, karena kamu menginjak-injak orang yang lemah dan mengambil pajak gandum dari padanya, –sekalipun kamu telah mendirikan rumah-rumah dari batu pahat, kamu tidak akan mendiaminya; sekalipun kamu telah membuat kebun anggur yang indah, kamu tidak akan minum anggurnya.

5:12 Sebab Aku tahu, bahwa perbuatanmu yang jahat banyak dan dosamu berjumlah besar, hai kamu yang menjadikan orang benar terjepit, yang menerima uang suap dan yang mengesampingkan orang miskin di pintu gerbang.

5:13 Sebab itu orang yang berakal budi akan berdiam diri pada waktu itu, karena waktu itu adalah waktu yang jahat.

5:14 Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian TUHAN, Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan.

5:15 Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik; dan tegakkanlah keadilan di pintu gerbang; mungkin TUHAN, Allah semesta alam, akan mengasihani sisa-sisa keturunan Yusuf.

5:16 Sesungguhnya, beginilah firman TUHAN, Allah semesta alam, Tuhanku: “Di segala tanah lapang akan ada ratapan dan di segala lorong orang akan berkata: Wahai! Wahai! Petani dipanggil untuk berkabung dan orang-orang yang pandai meratap untuk mengadakan ratapan.

5:17 Dan di segala kebun anggur akan ada ratapan, apabila Aku berjalan dari tengah-tengahmu,” firman TUHAN.

5:18 Celakalah mereka yang menginginkan hari TUHAN! Apakah gunanya hari TUHAN itu bagimu? Hari itu kegelapan, bukan terang!

5:19 Seperti seseorang yang lari terhadap singa, seekor beruang mendatangi dia, dan ketika ia sampai ke rumah, bertopang dengan tangannya ke dinding, seekor ular memagut dia!

5:20 Bukankah hari TUHAN itu kegelapan dan bukan terang, kelam kabut dan tidak bercahaya?

5:21 “Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu.

5:22 Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang.

5:23 Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar.

5:24 Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir.”

Biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir. —Amos 5:24

Perkara yang Baik

Ketika John Lewis, seorang anggota Kongres AS dan pemimpin gerakan hak-hak sipil, meninggal dunia pada tahun 2020, orang-orang dari berbagai arus politik ikut merasakan dukacita. Pada tahun 1965, Lewis pernah melakukan unjuk rasa bersama Martin Luther King, Jr. untuk melindungi hak suara warga kulit hitam. Dalam peristiwa itu, tulang tengkorak Lewis mengalami keretakan hingga meninggalkan bekas luka yang tidak pernah hilang. “Ketika kita melihat sesuatu yang tidak benar, tidak adil, atau tidak sepatutnya,” kata Lewis, “kita memiliki tanggung jawab moral untuk bersuara. Untuk berbuat sesuatu.” Ia juga berkata, “Jangan pernah sekali-kali takut bersuara dan masuk dalam masalah yang tidak enak bila memang diperlukan.”

Lewis belajar sejak awal bahwa melakukan apa yang benar dan setia kepada kebenaran terkadang perlu membawanya masuk ke dalam masalah yang tidak enak. Ia harus menyuarakan hal-hal yang tidak populer. Nabi Amos juga tahu hal itu. Ia tidak bisa tinggal diam melihat dosa dan ketidakadilan yang diperbuat bangsa Israel. Amos mengecam para penguasa yang membuat “orang benar terjepit, yang menerima uang suap dan yang mengesampingkan orang miskin di pintu gerbang,” sambil mendirikan bagi mereka sendiri “rumah-rumah dari batu pahat” dengan “kebun anggur yang indah” (Am. 5:11-12). Alih-alih menyelamatkan diri dan mencari aman, Amos justru menyebutkan kejahatan mereka dengan terbuka. Ia merasa perlu masuk dalam masalah yang tidak mengenakkan.

“Masalah” itu diperlukan demi mencapai hasil yang baik—keadilan bagi semua. “Biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air!” seru Amos (ay.24). Jika demi keadilan kita masuk dalam masalah (yang dapat dibenarkan dan tanpa jalan kekerasan), tujuannya selalu untuk kebaikan dan pemulihan. —WINN COLLIER

WAWASAN
Jika Yeremia bernubuat tentang kejatuhan Kerajaan Yehuda di selatan, Amos dipanggil untuk mengumumkan penghakiman terhadap Kerajaan Israel di utara. Kita tidak tahu banyak tentang kehidupannya di luar informasi singkat yang tertera pada kitab nubuatannya, tetapi kita tahu ia berasal dari desa Tekoa (Amos 1:1), beberapa kilometer di selatan Yerusalem. Ini berarti Amos adalah seorang nabi dari Kerajaan Selatan yang diutus untuk melayani kepada Kerajaan Utara. Nubuatannya memuat ratapan dan tanggapan terhadap kehancuran Kerajaan Israel oleh bangsa Asyur. —Bill Crowder

Pernahkah kamu merasa Roh Kudus mendorong kamu untuk menggugat sesuatu yang tidak benar? Bagaimana kamu dapat melakukannya dengan cara yang berkenan kepada Allah?

Ya Bapa, kalau menuruti kemauanku, aku lebih suka mencari aman, tetap berada dalam zona nyaman, dan diam saja. Namun, aku tahu Engkau mungkin meminta sesuatu yang berbeda dariku. Tolonglah aku mengerti apa yang harus kulakukan untuk memuliakan-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 74–76; Roma 9:16-33

Bagikan Konten Ini
56 replies
Newer Comments »
  1. ersa
    ersa says:

    Biarlah engkau selalu berjalan bersama kami dan menuntun kami selalu karna kami tau kami tak dapat jalan sendiri,Amin.❤

  2. Robertus widodo
    Robertus widodo says:

    Terima kasih dengan perenungan pagi dgn warung sate, memberikan nuansa hidup rohani di mana tempat bisa membaca.

  3. Kamelia
    Kamelia says:

    Amin.
    kak ayat Alkitab yg ditulis di foto di atas sebelum renungan tertulis Amsal, sptnya salah tulis harusnya Amos bukan?

  4. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam tanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah Namamu kekal selamanya,amin

  5. Rubi
    Rubi says:

    2021 08 08 – 21:44
    CMI

    Menyerukan kebenaran di dalam Tuhan akan membawa kebaikan bagi lebih banyak orang

Newer Comments »

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *