Menjadi Saluran Kasih Karunia

Minggu, 15 Agustus 2021

Menjadi Saluran Kasih Karunia

Baca: Kisah Para Rasul 4:32-35

4:32 Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.

4:33 Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.

4:34 Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa

4:35 dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.

Mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka. —Kisah Para Rasul 4:33-34

Menjadi Saluran Kasih Karunia

Putra kami menghabiskan tahun-tahun awal hidupnya di panti asuhan sebelum kami mengadopsi dirinya. Sebelum meninggalkan panti tersebut untuk pulang bersama kami, kami memintanya untuk mengambil barang-barang pribadinya. Namun, ia tidak punya apa-apa. Akhirnya kami mengganti pakaian yang ia kenakan dengan baju baru yang kami bawakan untuknya, sekaligus meninggalkan beberapa potong baju untuk anak-anak lain di sana. Meskipun sedih melihat sedikitnya barang yang ia miliki, saya bersukacita karena sekarang kami dapat membantu memenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya.

Beberapa tahun kemudian, kami melihat seseorang meminta sumbangan untuk keluarga-keluarga yang membutuhkan. Anak laki-laki saya begitu bersemangat menyumbangkan boneka-boneka binatangnya dan beberapa keping uang receh untuk menolong mereka. Mengingat latar belakangnya yang sulit, sebenarnya wajar jika ia memilih untuk menolak berbagi.

Akan tetapi, menurut saya, alasan dari kemurahan hatinya itu sama seperti yang dimiliki oleh jemaat mula-mula: “Mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka” (Kis. 4:33-34). Jemaat itu rela menjual harta benda milik mereka demi memenuhi kebutuhan satu sama lain.

Ketika kita menyadari kebutuhan orang lain, jasmani maupun rohani, kiranya kasih karunia Allah bekerja dengan berlimpah-limpah di dalam kita sehingga kita bisa memberikan respons seperti jemaat mula-mula, dengan rela dan tulus memberi kepada mereka yang membutuhkan. Kita pun menjadi saluran kasih karunia Allah sebagai saudara-saudari seiman yang “sehati dan sejiwa” di dalam Yesus Kristus (ay.32). —KIRSTEN HOLMBERG

WAWASAN
Dua kali Lukas menyebutkan kesediaan umat Tuhan untuk menjual harta milik dan berbagi kepunyaan mereka (Kisah Para Rasul 2:41-47; 4:32-35). Roh Kudus telah datang ke Yerusalem ketika kota itu penuh sesak dengan pengunjung pada hari raya Tujuh Minggu (Pentakosta) bagi orang Yahudi. Dengan dipenuhi rasa haru karena diyakinkan para rasul bahwa Allah bersedia memberikan pengampunan-Nya, mereka yang menyatakan percaya kepada Kristus pun merasakan kebutuhan dan penderitaan sesamanya. Pada waktu itulah, setelah kembali menyebutkan sikap saling memperhatikan di antara mereka, Lukas bercerita tentang sepasang suami-istri yang mencoba menunjukkan kemurahan hati yang palsu. Ananias dan Safira ketahuan berbohong tentang rincian pemberian mereka, dan seketika itu juga mereka mati (5:1-10). Kemurahan yang ditekankan Lukas harus keluar dari hati yang telah diubahkan oleh Roh Yesus Kristus. —Mart DeHaan

Bagaimana kasih karunia Allah telah bekerja dalam hidup kamu? Apa yang dapat kamu bagikan kepada orang lain sebagai manifestasi dari kasih karunia Allah?

Terima kasih, ya Allah, untuk semua yang telah Engkau berikan kepadaku, termasuk kasih karunia-Mu. Tolonglah aku untuk membagikan kasih karunia-Mu itu kepada sesamaku.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 91–93; Roma 15:1-13

Bagikan Konten Ini
41 replies
  1. Tety Vera hayati br.ginting
    Tety Vera hayati br.ginting says:

    Amin 🙏🏻
    terimakasi Tuhan Yesus,tolong diriku selalu untuk menyatakan kuasa kasih-Mu di dalam roh Kudus ku untuk selalu mengandalkan engkau untuk selalu mengasihi dan mengampuninya aku dan sekeliling ku dan dunia ini ,amin💪🏻😇🙏🏻

  2. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang di sorga,
    Dikuduskanlah nama-Mu,
    datanglah Kerajaan-Mu,
    jadilah kehendak-Mu
    di bumi seperti di sorga.
    Berikanlah kami pada hari ini
    makanan kami yang secukupnya
    dan ampunilah kami akan kesalahan
    kami, seperti kami juga mengampuni
    orang yang bersalah kepada kami;
    dan janganlah membawa kami ke
    dalam pencobaan,
    tetapi lepaskanlah kami dari pada
    yang jahat.
    Karena Engkaulah yang empunya
    Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    sampai selama-lamanya.

    Amin.

  3. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam tanganMu saja ya Tuhan, biarlah kehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya,
    amin

  4. renato aja
    renato aja says:

    Terima kasih, ya Allah, untuk semua yang telah Engkau berikan kepadaku, termasuk kasih karunia-Mu. Tolonglah aku untuk membagikan kasih karunia-Mu itu kepada sesamaku.

  5. Rubi
    Rubi says:

    2021 08 15 – 21:56
    CMI

    Hidup kita sesungguhnya adalah saluran berkat bagi sesama sebagai wujud pernyataan kasih karunia Tuhan yang begitu besar dalam kehidupan kita

  6. Siska Tandy
    Siska Tandy says:

    ya Bapa, pakailah hidupku ini ya Tuhan, biarlah dari diri hamba yang berdosa ini, nama-Mu akan d puji dan d muliakan. terima kasih Tuhan Yesus

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *