Kuasa Injil

Minggu, 29 Agustus 2021

Kuasa Injil

Baca: Roma 1:1-7,14-17

1:1 Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah.

1:2 Injil itu telah dijanjikan-Nya sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabi-Nya dalam kitab-kitab suci,

1:3 tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud,

1:4 dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.

1:5 Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya.

1:6 Kamu juga termasuk di antara mereka, kamu yang telah dipanggil menjadi milik Kristus.

1:7 Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus: Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus.

1:14 Aku berhutang baik kepada orang Yunani, maupun kepada orang bukan Yunani, baik kepada orang terpelajar, maupun kepada orang tidak terpelajar.

1:15 Itulah sebabnya aku ingin untuk memberitakan Injil kepada kamu juga yang diam di Roma.

1:16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.

1:17 Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman.”

Aku ingin untuk memberitakan Injil kepada kamu juga yang diam di Roma. —Roma 1:15

Kuasa Injil

Bangsa Romawi kuno mempunyai “injil” atau kabar baik versi mereka sendiri. Menurut penyair bernama Virgil, Zeus, raja para dewa, telah menetapkan sebuah kerajaan tanpa akhir atau batas bagi orang-orang Romawi. Para dewa telah memilih Kaisar Augustus untuk menjadi putra dewa dan juruselamat dunia yang akan membawa bangsanya menuju masa keemasan yang makmur dan damai.

Namun, tidak semua orang menganggap hal itu sebagai kabar baik. Bagi banyak orang, kabar itu menjadi realitas yang tidak mereka harapkan, karena dipaksakan lewat kekuasaan kaisar yang bertangan besi. Kejayaan kekaisaran itu dibangun di atas kerja keras para budak yang mengabdi kepada para penguasa yang semena-mena dan yang tidak mempedulikan sama sekali hak asasi atau kepemilikan mereka.

Kepada dunia dan peradaban seperti itulah Paulus memperkenalkan dirinya sebagai “hamba Kristus Yesus” (Rm. 1:1). Yesus—nama yang dahulu pernah begitu dibenci Paulus. Yesus sendiri pernah menderita karena menyebut diri-Nya sebagai raja orang Yahudi sekaligus Juruselamat dunia.

Inilah kabar baik yang selanjutnya dijelaskan panjang lebar oleh Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma. Injil itulah “kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya” (ay.16). Sungguh kabar yang sangat dibutuhkan oleh mereka yang menderita di bawah kekuasaan Kaisar! Inilah kabar tentang Juruselamat yang disalibkan dan dibangkitkan—Sang Pembebas yang menaklukkan manusia yang memusuhi Dia dengan menunjukkan betapa Dia sangat mengasihi mereka. —Mart DeHaan

WAWASAN
Surat kepada jemaat di Roma dibuka oleh Paulus dengan memperkenalkan dirinya sebagai “rasul . . . dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah” (1:1). Suratnya dituliskan kepada “kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus” (ay.7). Namun, Paulus secara khusus menyebutkan kaum non-Yahudi (ay.5-6), barangkali karena saat itu penerimaan mereka ke dalam keluarga umat Allah masih dianggap radikal dan kontroversial. Paulus kembali menegaskan kesatuan silang budaya ini di ayat 16: “kekuatan Allah . . . menyelamatkan semua orang yang percaya; pertama-tama orang Yahudi, dan bangsa lain juga” (BIS). —Tim Gustafson

Bacalah kata-kata pembuka dari Paulus kepada jemaat di Roma. Menurut kamu, frasa apa saja yang menggambarkan kabar baik tentang Kristus? (1:1-7). Mengapa Paulus, yang pernah sangat membenci Yesus, sekarang merindukan semua orang percaya kepada-Nya? (lihat Kisah Para Rasul 26).

Kabar baik paling disambut oleh orang-orang yang menyadari besarnya kebutuhan mereka akan kabar itu.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 126–128; 1 Korintus 10:19-33

Bagikan Konten Ini
38 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang di sorga,
    Dikuduskanlah nama-Mu,
    datanglah Kerajaan-Mu,
    jadilah kehendak-Mu
    di bumi seperti di sorga.
    Berikanlah kami pada hari ini
    makanan kami yang secukupnya
    dan ampunilah kami akan kesalahan
    kami, seperti kami juga mengampuni
    orang yang bersalah kepada kami;
    dan janganlah membawa kami ke
    dalam pencobaan,
    tetapi lepaskanlah kami dari pada
    yang jahat.
    Karena Engkaulah yang empunya
    Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    sampai selama-lamanya.
    Amin.

  2. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat pandemi ini ya Tuhan, dan beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam Tangan Mu saja ya Tuhan, biarlah kehendak Mu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  3. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    ya tuhan beri kami ke mampuan untk sedikit demi sedikit untk bisa pi bagi org yg blm mengenal untk perc kpdmu dan dpt ter slamatkan jiwanya kiranya tuhan yesus memberi kemampuan untk saya dpt melakukan sesuai yg tuhan mau amin kami rindu

  4. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    kami rindu memiliki iman sprti iman r paulus untk menjakau jiwa di skamatkan dan perc kpd tuhan yesus amin

  5. Noviana Rosaria Da Silva
    Noviana Rosaria Da Silva says:

    kabar baik kepada orang-orang percaya bukan saja orang Roma melainkan semua orng. Dan paulus mnjd sesorang yg pernh mmbnci Yesus, skrng mnjadi pengikut Tuhan dn menerima panggilan Tuhan.
    Poin yg sya dpt : Sekalipun kamu dn sy brda dlm posisi sperti Paulus pada awal mulanya kepad Tuhan (mngkin kita masih sering mengecewakan Tuhan, melanggar perintahNya), ttpi bkn brrti Tuhan tdk mengasihi kita sebab Tuhan akan tetap mengasihi sya dn kamu. Itulah Tuhan datang bukan untk orng2 yg saleh atau baik. Tpi untk kita orng berdosa tnp pandang bulu siapakh kita. Dan Tuhan pn memakai saya dn kamu mngkin yg tdk layak untk sama sama mnjadi Paulus, mnjadi hambat Tuhan Yesus Kristus dan mnjadi pewarta Firman Tuhan. Amen🙏😇

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *