Ingat dan Rayakan

Kamis, 19 Agustus 2021

Ingat dan Rayakan

Baca: Lukas 22:14-23

22:14 Ketika tiba saatnya, Yesus duduk makan bersama-sama dengan rasul-rasul-Nya.

22:15 Kata-Nya kepada mereka: “Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan kamu, sebelum Aku menderita.

22:16 Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan memakannya lagi sampai ia beroleh kegenapannya dalam Kerajaan Allah.”

22:17 Kemudian Ia mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu berkata: “Ambillah ini dan bagikanlah di antara kamu.

22:18 Sebab Aku berkata kepada kamu: mulai dari sekarang ini Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai Kerajaan Allah telah datang.”

22:19 Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: “Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.”

22:20 Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu.

22:21 Tetapi, lihat, tangan orang yang menyerahkan Aku, ada bersama dengan Aku di meja ini.

22:22 Sebab Anak Manusia memang akan pergi seperti yang telah ditetapkan, akan tetapi, celakalah orang yang olehnya Ia diserahkan!”

22:23 Lalu mulailah mereka mempersoalkan, siapa di antara mereka yang akan berbuat demikian.

[Yesus] mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: “Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.” —Lukas 22:19

Ingat dan Rayakan

Pada tanggal 6 Desember 1907, ledakan besar mengguncang sebuah komunitas kecil di Virginia Barat, Amerika Serikat. Itulah salah satu bencana terburuk dalam sejarah industri pertambangan batu bara. Kurang lebih tiga ratus enam puluh penambang tewas, dan tragedi memilukan tersebut diperkirakan telah membuat 250 wanita menjadi janda dan 1.000 anak menjadi yatim. Para sejarawan mengatakan bahwa kebaktian doa yang diadakan untuk mengenang para korban ledakan tersebut menjadi cikal bakal peringatan Hari Ayah di AS. Dari kehilangan yang besar timbul peringatan dan—akhirnya—perayaan.

Tragedi terbesar dalam sejarah umat manusia terjadi ketika manusia menyalibkan Pencipta mereka. Namun, momen yang suram tersebut juga menghasilkan peringatan dan perayaan. Pada malam sebelum Dia disalibkan, Yesus menggunakan elemen-elemen Paskah orang Israel dan menciptakan perayaan peringatan-Nya sendiri. Inilah gambaran Lukas tentang peristiwa itu: “Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: ‘Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku’” (Luk. 22:19).

Sampai hari ini, setiap kali kita mengambil bagian dalam perjamuan kudus, kita menghormati kasih Kristus yang besar dan tak tergoyahkan bagi kita—dengan mengingat mahalnya harga yang dibayar-Nya untuk keselamatan kita dan merayakan anugerah hidup kekal yang dihasilkan dari pengorbanan-Nya. Inilah yang dikumandangkan Charles Wesley dalam himnenya, “Kasih ajaib, kasih ajaib, Tuhan mati gantikan ‘ku!” (Kppk 158). —BILL CROWDER

WAWASAN
Acara makan Paskah dilakukan untuk memperingati keluarnya bangsa Israel dari Mesir. Daging domba dimakan bersama dengan sayur pahit yang menandakan kepahitan perbudakan di Mesir, sedangkan roti tidak beragi menandakan kepergian mereka yang tergesa-gesa. Namun, Yesus mengubah perayaan makan Paskah ini secara drastis dengan menunjukkan bahwa perjamuan ini merupakan penetapan perjanjian baru. Perjanjian Allah dan umat manusia akan diperbarui melalui kematian dan pengorbanan Yesus. Dengan demikian Paskah akan “beroleh kegenapannya dalam Kerajaan Allah” (Lukas 22:16). Transformasi makna dari perjamuan Paskah ini terjadi melalui keputusan Yesus untuk menjadi Domba Paskah demi menyelamatkan dunia dari dosa, kejahatan, dan kematian. Paskah ini digenapi dalam bentuk perjamuan makan mesianik (Lukas 14:15-24) yang merayakan penyelamatan seluruh ciptaan oleh Allah. Pada kedatangan Yesus yang kedua, jamuan makan ini akan merayakan penggenapan seutuhnya dari penyelamatan tersebut, walaupun kemenangan Kristus sudah terjadi dan dirayakan saat ini. —Monica La Rose

Seberapa sering kamu merasa telah mengikuti perjamuan kudus tanpa semangat atau antusiasme? Apa saja cara kamu untuk dapat terus memusatkan pikiran kepada salib Kristus?

Bapa, ketika aku datang ke hadapan meja perjamuan, tolonglah aku untuk mengingat mengapa pengampunanku begitu mahal, dan mampukanku untuk merayakan kebesaran kasih-Mu yang ajaib.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 103–104; 1 Korintus 2

Bagikan Konten Ini
53 replies
Newer Comments »
  1. renato aja
    renato aja says:

    Sampai hari ini, setiap kali kita mengambil bagian dalam perjamuan kudus, kita menghormati kasih Kristus yang besar dan tak tergoyahkan bagi kita—dengan mengingat mahalnya harga yang dibayar-Nya untuk keselamatan kita dan merayakan anugerah hidup kekal yang dihasilkan dari pengorbanan-Nya. 

  2. Sindhu
    Sindhu says:

    selalu mengingat akan kasih & pengorbanan Tuhan atas hidup qta. Tq Tuhan Yeshua. I am so thanksful for You. Amin

  3. Robertus widodo
    Robertus widodo says:

    Terima kasih Tuhan Yesus, dosa kami telah Engkau tebus bukan dengan mas perak atau barang yang pana tapi Engkau menebus dengan darah yang suci

  4. Siska Tandy
    Siska Tandy says:

    terima kasih ya Bapa untuk pengampunan yang Engkau anugerah kan atas kehidupan hamba ini ya Bapa, ajarkanlah hamba untuk setia dan teguh memikul salib ini ya Yesus. terima kasih Bapa, haleluya amin

  5. Nova Kristina
    Nova Kristina says:

    Amen , Tuhan Yesus Memberkati
    meskipun Berat Untuk Merubah Pribadi Yang Baru , Tidak ada Salah Nya Untuk meninggal kan yang Lama . HALELUYAH!

  6. Rubi
    Rubi says:

    2021 08 19 (20) – 5:54
    CMI

    Di dalam persekutuan & pengenalan kepada Tuhan, bahkan keadaan terkelam dalam kehidupan bisa kita jadikan peringatan akan kasih Nya yang besar

Newer Comments »

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *