Bangun Kembali

Jumat, 6 Agustus 2021

Bangun Kembali

Baca: Amsal 24:15-18

24:15 Jangan mengintai kediaman orang benar seperti orang fasik, jangan merusak rumahnya.

24:16 Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.

24:17 Jangan bersukacita kalau musuhmu jatuh, jangan hatimu beria-ria kalau ia terperosok,

24:18 supaya TUHAN tidak melihatnya dan menganggapnya jahat, lalu memalingkan murkanya dari pada orang itu.

Tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali. —Amsal 24:16

Bangun Kembali

Ryan Hall adalah atlet pelari, peserta Olimpiade, dan pemegang rekor nasional untuk nomor setengah maraton asal Amerika Serikat. Ia berhasil menyelesaikan perlombaan lari dua puluh satu kilometer dengan catatan waktu 59 menit 43 detik, rekor luar biasa yang menjadikannya sebagai atlet AS pertama yang menyelesaikan perlombaan itu di bawah satu jam. Walaupun Hall merayakan kemenangannya yang memecahkan rekor, ia juga tahu bagaimana rasanya kecewa karena gagal menyelesaikan suatu perlombaan.

Karena sudah pernah merasakan keberhasilan maupun kegagalan, Hall mensyukuri bahwa selama ini ia ditopang oleh imannya kepada Tuhan Yesus. Salah satu ayat Alkitab favoritnya adalah pengingat yang menguatkan dari kitab Amsal: “Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali” (24:16). Amsal ini mengingatkan kita bahwa orang benar, yaitu mereka yang percaya kepada Allah dan memiliki hubungan yang benar dengan-Nya, masih akan mengalami kesulitan dan masalah di dunia. Akan tetapi, ketika mereka terus mencari Allah di tengah kesulitan mereka, dengan setia Allah akan memberikan kekuatan kepada mereka untuk bangkit kembali.

Apakah baru-baru ini kamu dilanda kekecewaan atau kegagalan besar yang membuat kamu merasa tidak mungkin bisa bangkit lagi? Kitab Suci mendorong kita untuk tidak bersandar pada kekuatan kita sendiri, melainkan untuk terus mempercayai Allah dan janji-janji-Nya. Ketika kita mempercayai-Nya, Roh Allah akan memberikan kekuatan kepada kita untuk menghadapi setiap kesulitan yang ditemui, dari urusan yang kelihatannya sepele hingga pergumulan yang benar-benar berat (2Kor. 12:9). —LISA M. SAMRA

WAWASAN
Amsal 24:15-18 memuat dua “peribahasa”-Peribahasa ke-27 (ay.15-16) dan Peribahasa ke-28 (ay.17-18)-dari kumpulan tiga puluh peribahasa yang disebutkan digubah oleh “orang bijak” (22:17-24:22). Peringatan dalam Peribahasa ke-27 tentang larangan menyerang orang benar menggambarkan tema kunci di dalam Amsal: dosa dan kejahatan menghancurkan diri sendiri. Karena Allah telah menyisipkan hikmat dan kebaikan ke dalam realitas kehidupan, menjalani hidup sebagai orang benar berarti hidup sesuai dengan rencana Allah atas perkembangan ciptaan-Nya. Sebaliknya, memilih kejahatan berarti berjalan melawan arus rencana Allah yang pasti berujung kepada kehancuran diri sendiri. Karena itu, Peribahasa ke-27 mengajarkan bahwa berusaha menghancurkan orang benar adalah upaya yang sia-sia. Bahkan ketika orang benar menderita untuk sementara waktu, pada akhirnya kebaikan akan selalu menang atas kejahatan. “Sebab tujuh kali orang benar jatuh [angka tujuh menandakan berkali-kali], namun ia bangun kembali” (ay.16). —Monica La Rose

Bagaimana Allah pernah menguatkan kamu setelah mengalami kekecewaan besar? Bagaimana pengalaman tersebut menguatkan kamu untuk menghadapi pergumulan saat ini?

Bapa di surga, terima kasih karena Engkau selalu dekat dalam setiap pencobaan dan kekecewaan, dengan memberikan penghiburan dan kekuatan yang menolongku untuk bangkit kembali.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 70–71; Roma 8:22-39

Bagikan Konten Ini
66 replies
« Older Comments
  1. Siska Tandy
    Siska Tandy says:

    Bimbing dan kuatkan hamba selalu ya Tuhan, layakkan hamba untuk menerima berkat dan penghiburan-Mu ya Allahku

  2. Rubi
    Rubi says:

    2021 08 06 – 22:49
    CMI

    Tuhan selalu memberi kekuatan saat kita mengusahakan yang terbaik dalam hidup kita

  3. kid
    kid says:

    Terima kasih untuk renungannya… sungguh related dengan kondisi saat ini…
    Smangat untuk penulis agar terus berkarya lewat renungan yang bisa menjadi berkat untuk orang lain… GBU

« Older Comments

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *