Metode Pembersihan
Sabtu, 3 Juli 2021
Baca: Yakobus 4:4-10
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
4:5 Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata: “Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!”
4:6 Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”
4:7 Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!
4:8 Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!
4:9 Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita.
4:10 Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! Dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!—Yakobus 4:8
Di depan wastafel, dua anak kecil mencuci tangan sambil menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun”—dua kali—dengan gembira. “Memang perlu dua kali supaya kumannya benar-benar pergi,” begitu diajarkan ibu mereka. Jadi, sebelum pandemi COVID-19 melanda, keduanya sudah belajar bahwa dibutuhkan waktu beberapa saat untuk mencuci tangan hingga bersih.
Menjaga kebersihan terus-menerus bisa terasa membosankan, seperti yang kita alami pada masa pandemi. Namun, untuk bersih dari dosa, kita harus sungguh-sungguh berpaling kembali kepada Allah dan mengikuti jalan-Nya.
Yakobus mendesak para pengikut Yesus yang tersebar di berbagai pelosok Kekaisaran Romawi untuk mengarahkan fokus mereka kembali kepada Allah. Segala pertengkaran, perkelahian, dan persaingan untuk merebut kekuasaan, harta benda, kesenangan duniawi, uang, dan pengakuan telah membuat mereka menjadi musuh Allah. Yakobus memperingatkan mereka, “Tunduklah kepada Allah, dan lawanlah iblis, maka ia akan lari dari padamu! . . . Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati! (Yak. 4:7-8). Namun, bagaimana caranya?
“Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu” (ay.8). Inilah kalimat kunci yang menggambarkan perlunya kita berpaling kepada Allah untuk membersihkan noda dosa dari hidup kita. Metode pembersihan itu dijelaskan lebih lanjut oleh Yakobus: “Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita. Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu” (ay.9-10).
Membereskan dosa memang tidak enak. Namun, syukurlah, Allah selalu berkenan mengubah penyucian kita menjadi penyembahan. —PATRICIA RAYBON
WAWASAN
Nama Yakobus berasal dari nama Ibrani Yaacob (atau Yakub, nama leluhur Israel). Ada sejumlah tokoh penting dalam Perjanjian Baru bernama Yakobus. Satu putra Zebedeus, salah satu dari dua belas murid pertama Yesus yang menjadi martir (Kisah Para Rasul 12:1-2). Yakobus yang lain adalah penulis surat Yakobus. Kita tahu beberapa hal penting tentang dirinya. Pertama, ia saudara tiri Yesus (Markus 6:3). Tampaknya ia baru menjadi orang percaya setelah peristiwa kebangkitan, ketika Kristus yang bangkit menampakkan diri secara pribadi kepadanya (1 Korintus 15:7). Kisah Para Rasul 1:14 menyebutkan orang-orang yang berkumpul di ruang atas setelah kenaikan Yesus, termasuk saudara-saudara-Nya, dan kemungkinan Yakobus ada di antaranya. Akhirnya, Yakobus menjadi pemimpin penting di gereja Yerusalem. Ia memimpin sidang jemaat yang membahas misi Paulus menjangkau bangsa-bangsa di luar Yahudi (Kisah Para Rasul 15:13). —Bill Crowder
Dalam area mana saja dosa masih bercokol dalam hidupmu? Sudahkah kamu berpaling kepada Allah agar Dia menolongmu membereskan dosa-dosa tersebut?
Allah yang kudus, terima kasih untuk metode pembersihan dosa yang menarikku kembali kepada-Mu. Tahirkanlah tanganku dan sucikan hatiku ketika aku kembali kepada-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 25-27; Kisah Para Rasul 12
amin
Amin
amin
Amin
amen