Doa-Doa yang Terhalang

Kamis, 8 Juli 2021

Doa-Doa yang Terhalang

Baca: Markus 11:20-25

11:20 Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke akar-akarnya.

11:21 Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus: “Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering.”

11:22 Yesus menjawab mereka: “Percayalah kepada Allah!

11:23 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.

11:24 Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

11:25 Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.”

Jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.—Markus 11:25

Doa-Doa yang Terhalang

Selama empat belas tahun, Opportunity, sebuah robot penjelajah Mars, dengan tekun berkomunikasi dengan para ilmuwan di Jet Propulsion Laboratory milik NASA. Sejak mendarat pada tahun 2004, robot itu sudah melintasi permukaan Mars sejauh empat puluh lima kilometer, mengambil ribuan gambar, dan menganalisis banyak materi. Namun, pada tahun 2018, komunikasi antara Opportunity dan para ilmuwan berakhir ketika badai debu membuat panel-panel suryanya tertutup, sehingga robot itu kehabisan daya.

Mungkinkah kita juga membiarkan “debu” menghalangi komunikasi kita dengan Pribadi yang ada di atas sana? Doa—komunikasi kita dengan Allah—dapat terhalang oleh hal-hal tertentu.

Kitab Suci berkata bahwa dosa dapat menghalangi hubungan kita dengan Allah. “Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar” (Mzm. 66:18). Yesus memerintahkan, “Jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu” (Mrk. 11:25). Komunikasi dengan Allah juga dapat terhalang oleh keraguan dan hubungan yang bermasalah dengan orang lain (Yak. 1:5-7; 1Ptr. 3:7).

Halangan berkomunikasi yang dialami Opportunity tampaknya bersifat permanen. Namun, tidak demikian dengan doa-doa kita. Melalui karya Roh Kudus, dengan penuh kasih Allah menarik kita untuk kembali berkomunikasi dengan-Nya. Ketika kita mengakui dosa-dosa kita dan berpaling kepada Allah, oleh anugerah-Nya kita menjalin komunikasi terhebat yang pernah ada di alam semesta: doa yang menghubungkan kita dengan Allah yang kudus. —DAVE BRANON

WAWASAN
Dalam Injil yang disusunnya, Markus begitu sering menggunakan perangkat sastra yang disebut inclusio, sampai-sampai metode itu terkadang disebut “Sandwich Markus”. Dalam struktur sastra tersebut, suatu kisah atau pengajaran (A) diselingi kisah atau pengajaran lain (B), lalu kembali untuk menutup kisah pertama tadi (A). Teknik itu menciptakan semacam “pengapit” sebelum dan sesudah sebuah kisah. Struktur ini menolong pembaca memahami bahwa kedua kisah tersebut memiliki bobot dan makna yang berkaitan. Dalam Markus 11, kisah penyucian Bait Allah (ay.15-19) diapit oleh dua kisah tentang pohon ara yang dikutuk (ay.12-14, 20-25). Dengan mengaitkan kedua kisah tersebut, Markus menekankan tindakan Yesus mengutuk pohon ara sebagai tanda penghakiman yang akan dijatuhkan atas Israel akibat kerusakan dan ketiadaan buah dalam ibadah mereka saat itu. —Monica La Rose

Mengapa pengakuan dosa yang kita lakukan dapat memperbaiki komunikasi kita dengan Allah? Apa yang dapat kamu lakukan untuk memperkaya kehidupan doamu?

Bapa Surgawi, tolonglah aku untuk mengetahui apa yang selama ini membatasi komunikasiku dengan-Mu. Terima kasih karena Engkau sendiri menolongku untuk tetap berhubungan dengan-Mu!

Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 36-37; Kisah Para Rasul 15:22-41

Bagikan Konten Ini
57 replies
« Older Comments
« Older Comments

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *